29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Biro Wisata Bangkrut 27 Ribu Turis Telantar

Liburan, tampaknya, tidak lagi menyenangkan bagi sedikitnya 27 ribu warga Rusia. Satu-satunya hal yang mereka inginkan hanyalah pulang ke rumah.

Sayang, setelah berlibur ke luar negeri selama beberapa hari, mereka tidak bisa kembali ke Rusia. Pasalnya, biro wisata yang mengurus perjalanan mereka bangkrut.

“Para wisatawan yang sekarang berada di luar negeri itu tidak punya tiket pulang setelah Labirint (biro perjalanan yang bangkrut itu, Red) berhenti beroperasi sejak Sabtu (2/8),” terang Tourhelp, salah satu biro perjalanan Rusia yang berusaha menolong turis-turis telantar itu. Hingga kemarin (4/8) beberapa biro perjalanan Rusia masih berusaha memulangkan turis-turis telantar tersebut.

Bekerja sama dengan sejumlah maskapai, Tourhelp dan beberapa biro perjalanan yang lain berupaya mencarikan kursi pesawat bagi para turis telantar itu. Tujuan mereka hanya satu, memulangkan sekitar 27.000 wisatawan Labirint tersebut. Sebab, Labirint yang sudah bangkrut dan menghentikan operasionalnya tidak mampu memulangkan mereka.

Dalam pernyataan resminya, Labirint menyebut krisis Rusia dan Ukraina sebagai penyebab kebangkrutan. “Situasi ekonomi dan politik yang tidak menguntungkan itu membawa dampak besar bagi operasional kami. Jatuhnya nilai mata uang rubel telah membuat kami kehilangan daya beli,” terang biro perjalanan itu. (jpnn)

Liburan, tampaknya, tidak lagi menyenangkan bagi sedikitnya 27 ribu warga Rusia. Satu-satunya hal yang mereka inginkan hanyalah pulang ke rumah.

Sayang, setelah berlibur ke luar negeri selama beberapa hari, mereka tidak bisa kembali ke Rusia. Pasalnya, biro wisata yang mengurus perjalanan mereka bangkrut.

“Para wisatawan yang sekarang berada di luar negeri itu tidak punya tiket pulang setelah Labirint (biro perjalanan yang bangkrut itu, Red) berhenti beroperasi sejak Sabtu (2/8),” terang Tourhelp, salah satu biro perjalanan Rusia yang berusaha menolong turis-turis telantar itu. Hingga kemarin (4/8) beberapa biro perjalanan Rusia masih berusaha memulangkan turis-turis telantar tersebut.

Bekerja sama dengan sejumlah maskapai, Tourhelp dan beberapa biro perjalanan yang lain berupaya mencarikan kursi pesawat bagi para turis telantar itu. Tujuan mereka hanya satu, memulangkan sekitar 27.000 wisatawan Labirint tersebut. Sebab, Labirint yang sudah bangkrut dan menghentikan operasionalnya tidak mampu memulangkan mereka.

Dalam pernyataan resminya, Labirint menyebut krisis Rusia dan Ukraina sebagai penyebab kebangkrutan. “Situasi ekonomi dan politik yang tidak menguntungkan itu membawa dampak besar bagi operasional kami. Jatuhnya nilai mata uang rubel telah membuat kami kehilangan daya beli,” terang biro perjalanan itu. (jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/