32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Rela Keliling Kota Rekam Sopir Bandel

Dave Sherry
Dave Sherry

SUMUTPOS.CO – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan telepon saat mengemudi membuat Dave Sherry prihatin. Padahal bertelepon saat berkendara amat dilarang dan melanggar undang-undang.

Sopir bus yang tinggal di Essex, Inggris, ini lantas memutuskan mengawasi pengemudi mobil yang menggunakan telepon seluler sambil menyetir. Pengamatan dilakukan saat Sherry mengayuh sepedanya dari rumah ke tempat kerjanya di London timur.

Saat menjalankan aksinya, Sherry menggunakan sepeda dan helm berkamera untuk merekam. Hasil perburuan Sherry membuktikan bahwa banyak pengemudi mobil yang diam-diam bertelepon atau mengirim pesan pendek saat berkendara.

“Kami sering menjumpai orang-orang yang tak bertanggung jawab di jalan,” kata Sherry, seperti dikutip dari dailymail, Selasa (7/10)>

Sherry mengirimkan rekamannya itu kepada Police Witness, perusahaan rekanan kepolisian di Inggris. Perusahaan swasta itu akan mengirimkan rekaman yang dianggap membuktikan terjadinya pelanggaran aturan lalu lintas kepada polisi. Sherry termasuk salah satu kontributor perusahaan ini.

Dia telah mengunggah ratusan video ke situs Police Witness. Dari jumlah itu, sekitar 60 pengendara sudah ditilang. Bahkan ada yang surat izin mengemudinya diambil.

Rekor yang pernah dicatat Sherry adalah dia pernah mendapati 20 pelanggar lalu lintas dalam waktu 4 menit. “Mereka seakan-akan tak bisa tahan jika tidak mengecek Facebook atau Twitter setiap 3 detik. Gila. Sangat gila,” kata Sherry.

Aksi Sherry itu bukan tanpa bahaya. Dia pernah dilabrak seorang pengendara mobil saat ia mengingatkan orang itu akan bahaya bertelepon sambil menyetir. Dia juga pernah diejek, disumpahi, bahkan diancam. “Saya pernah hampir menabrak van yang muncul tiba-tiba di tikungan,” katanya.

Namun Sherry tak patah arang. Dia bertekad akan terus menjalankan aksinya itu. Pengemudi yang menggunakan telepon seluler ternyata empat kali lipat lebih berpotensi menyebabkan kecelakaan daripada pengemudi yang menaati aturan lalu lintas. “Perkembangan smartphone sangat mengganggu cara mengemudi,” katanya. (bbs/val)

Dave Sherry
Dave Sherry

SUMUTPOS.CO – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan telepon saat mengemudi membuat Dave Sherry prihatin. Padahal bertelepon saat berkendara amat dilarang dan melanggar undang-undang.

Sopir bus yang tinggal di Essex, Inggris, ini lantas memutuskan mengawasi pengemudi mobil yang menggunakan telepon seluler sambil menyetir. Pengamatan dilakukan saat Sherry mengayuh sepedanya dari rumah ke tempat kerjanya di London timur.

Saat menjalankan aksinya, Sherry menggunakan sepeda dan helm berkamera untuk merekam. Hasil perburuan Sherry membuktikan bahwa banyak pengemudi mobil yang diam-diam bertelepon atau mengirim pesan pendek saat berkendara.

“Kami sering menjumpai orang-orang yang tak bertanggung jawab di jalan,” kata Sherry, seperti dikutip dari dailymail, Selasa (7/10)>

Sherry mengirimkan rekamannya itu kepada Police Witness, perusahaan rekanan kepolisian di Inggris. Perusahaan swasta itu akan mengirimkan rekaman yang dianggap membuktikan terjadinya pelanggaran aturan lalu lintas kepada polisi. Sherry termasuk salah satu kontributor perusahaan ini.

Dia telah mengunggah ratusan video ke situs Police Witness. Dari jumlah itu, sekitar 60 pengendara sudah ditilang. Bahkan ada yang surat izin mengemudinya diambil.

Rekor yang pernah dicatat Sherry adalah dia pernah mendapati 20 pelanggar lalu lintas dalam waktu 4 menit. “Mereka seakan-akan tak bisa tahan jika tidak mengecek Facebook atau Twitter setiap 3 detik. Gila. Sangat gila,” kata Sherry.

Aksi Sherry itu bukan tanpa bahaya. Dia pernah dilabrak seorang pengendara mobil saat ia mengingatkan orang itu akan bahaya bertelepon sambil menyetir. Dia juga pernah diejek, disumpahi, bahkan diancam. “Saya pernah hampir menabrak van yang muncul tiba-tiba di tikungan,” katanya.

Namun Sherry tak patah arang. Dia bertekad akan terus menjalankan aksinya itu. Pengemudi yang menggunakan telepon seluler ternyata empat kali lipat lebih berpotensi menyebabkan kecelakaan daripada pengemudi yang menaati aturan lalu lintas. “Perkembangan smartphone sangat mengganggu cara mengemudi,” katanya. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/