NEZAHUALCOYOTL, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Fernando Caleb Alvarado Rios. Bocah tersebut kehilangan penglihatannya saat berusia lima tahun. Bukan karena kecelakaan, tapi dicungkil dengan sendok oleh anggota keluarganya. Kini bocah yang telah berusia tujuh tahun tersebut menjalani hari-harinya dalam kegelapan di balik kacamata hitam.
Peristiwa tragis yang menimpa Fernando itu terjadi pada Mei 2012. Saat itu ibunya, Maria del Carmen Garcia Rios, mengadakan ritual memanggil setan bersama dengan bibi, dua paman, kakek, serta neneknya. Keluarga nyeleneh itu percaya bahwa ritual tersebut bisa mendekatkan sekaligus bagian dari setan. Jadi, ketika nanti ada gempa bumi, setan akan menyelamatkan mereka.
Ketika ritual berlangsung, Fernando diminta menutup mata untuk menghormati Maria. Anggota keluarga yang lain menari-nari melingkar untuk memanggil setan. Namun, karena takut, Fernando tidak menuruti.
Geram, Maria tiba-tiba saja mengambil sendok dan mencungkil bola mata anaknya. Anggota keluarga lain ikut membantu memegangi tubuh Fernando. Bocah malang itu akhirnya tertolong setelah tetangganya, Joaquin Arguello, memanggil polisi. Tetangga tersebut mendengar suara nyanyian yang keras dari rumah Maria. Dia kemudian menyelidiki dan mendengar Fernando sedang menangis kesakitan.
“Saya selalu berpikir keluarga tersebut benar-benar religius, tapi saya tidak sadar ternyata mereka pemuja setan,” ujar Joaquin saat menjadi saksi dalam sidang. Kini Fernando dirawat negara di sebuah panti asuhan. (dm/sha/c7/ami/jpnn/rbb)
NEZAHUALCOYOTL, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Fernando Caleb Alvarado Rios. Bocah tersebut kehilangan penglihatannya saat berusia lima tahun. Bukan karena kecelakaan, tapi dicungkil dengan sendok oleh anggota keluarganya. Kini bocah yang telah berusia tujuh tahun tersebut menjalani hari-harinya dalam kegelapan di balik kacamata hitam.
Peristiwa tragis yang menimpa Fernando itu terjadi pada Mei 2012. Saat itu ibunya, Maria del Carmen Garcia Rios, mengadakan ritual memanggil setan bersama dengan bibi, dua paman, kakek, serta neneknya. Keluarga nyeleneh itu percaya bahwa ritual tersebut bisa mendekatkan sekaligus bagian dari setan. Jadi, ketika nanti ada gempa bumi, setan akan menyelamatkan mereka.
Ketika ritual berlangsung, Fernando diminta menutup mata untuk menghormati Maria. Anggota keluarga yang lain menari-nari melingkar untuk memanggil setan. Namun, karena takut, Fernando tidak menuruti.
Geram, Maria tiba-tiba saja mengambil sendok dan mencungkil bola mata anaknya. Anggota keluarga lain ikut membantu memegangi tubuh Fernando. Bocah malang itu akhirnya tertolong setelah tetangganya, Joaquin Arguello, memanggil polisi. Tetangga tersebut mendengar suara nyanyian yang keras dari rumah Maria. Dia kemudian menyelidiki dan mendengar Fernando sedang menangis kesakitan.
“Saya selalu berpikir keluarga tersebut benar-benar religius, tapi saya tidak sadar ternyata mereka pemuja setan,” ujar Joaquin saat menjadi saksi dalam sidang. Kini Fernando dirawat negara di sebuah panti asuhan. (dm/sha/c7/ami/jpnn/rbb)