SUMUTPOS.CO – Bagi sebagian perempuan, hidup mandiri itu pilihan. Meskipun (sudahlah mengaku saja) sering kali juga karena belum ada yang mau.
Nah, jika kemandirian disertai dengan kecukupan finansial, setidaknya sebagian urusan menjadi gampang. Namun, jika sendirian ditambah duit cekak, merananya bisa berlipat-lipat.
Pemerintah Kota Moskow berupaya membantu rumah tangga berpenghasilan rendah, terutama yang masih jomblo (kita sebut jomblo-miskin saja ya?) lewat layanan husband for an hour. Lewat program itu, dinas sosial setempat menyediakan layanan pekerjaan rumah yang cukup berat seperti memperbaiki pipa dan keran bocor. Layanan tersebut diberikan secara gratis karena pemerintah menanggung biaya sewa suami, eh, tukang itu.
Di Moskow, layanan serupa sebenarnya sudah marak. Bedanya, itu diberikan sejumlah perusahaan swasta yang menyasar perempuan lajang berduit. Dengan tarif per jam, husband for an hour bisa dikirim dengan cepat.
Materi promosinya pun cukup agresif. ”Kamu baru saja menghabiskan waktu lama di toko, memilih lampu baru untuk lorong rumah hingga tampak sempurna sesuai dekorasi anyar. Tapi, kamu adalah perempuan cantik dengan manicure yang baru kelar kemarin dan kamu tak siap dengan getaran bor yang berisik. Siapa yang bisa datang untuk menyelamatkan kamu? Pria jantan, yang akan menyebut diri ’suamimu selama satu jam’, dalam perjalanan ke rumah kamu,” begitu iklan di website perusahaan tersebut.
Ya, sebenarnya kalau cuma mencari yang piawai ngebor, tidak perlu repot-repot cari suami sih ya. (United Press International/c6/sof)
SUMUTPOS.CO – Bagi sebagian perempuan, hidup mandiri itu pilihan. Meskipun (sudahlah mengaku saja) sering kali juga karena belum ada yang mau.
Nah, jika kemandirian disertai dengan kecukupan finansial, setidaknya sebagian urusan menjadi gampang. Namun, jika sendirian ditambah duit cekak, merananya bisa berlipat-lipat.
Pemerintah Kota Moskow berupaya membantu rumah tangga berpenghasilan rendah, terutama yang masih jomblo (kita sebut jomblo-miskin saja ya?) lewat layanan husband for an hour. Lewat program itu, dinas sosial setempat menyediakan layanan pekerjaan rumah yang cukup berat seperti memperbaiki pipa dan keran bocor. Layanan tersebut diberikan secara gratis karena pemerintah menanggung biaya sewa suami, eh, tukang itu.
Di Moskow, layanan serupa sebenarnya sudah marak. Bedanya, itu diberikan sejumlah perusahaan swasta yang menyasar perempuan lajang berduit. Dengan tarif per jam, husband for an hour bisa dikirim dengan cepat.
Materi promosinya pun cukup agresif. ”Kamu baru saja menghabiskan waktu lama di toko, memilih lampu baru untuk lorong rumah hingga tampak sempurna sesuai dekorasi anyar. Tapi, kamu adalah perempuan cantik dengan manicure yang baru kelar kemarin dan kamu tak siap dengan getaran bor yang berisik. Siapa yang bisa datang untuk menyelamatkan kamu? Pria jantan, yang akan menyebut diri ’suamimu selama satu jam’, dalam perjalanan ke rumah kamu,” begitu iklan di website perusahaan tersebut.
Ya, sebenarnya kalau cuma mencari yang piawai ngebor, tidak perlu repot-repot cari suami sih ya. (United Press International/c6/sof)