SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan Inggris mengaku sangat terkejut ketika mendapat pesan pendek atau SMS dari nomor neneknya yang sudah meninggal dunia.
Di masa hidupnya, nenek yang bernama Lesley Emerson itu gemar mengirim pesan pendek kepada para anggota keluarganya di South Shields, kota pesisir di dekat Newcastle.
Oleh karena itu, ketika Emerson, 59, meninggal dunia pada 2011, keluarganya memutuskan untuk menguburkan telepon genggam bersama jasadnya.
“Beberapa di antara anggota keluarga terus mengirim SMS ke nomor tersebut,” lapor wartawan BBC Dan Johnson.
Pekan lalu, cucu Lesley Emerson, Sheri, mendapat jawaban pesan pendek yang berbunyi, “Saya mengawasimu dan semuanya akan lebih baik. Terus maju”.
Keluarga Emerson kemudian menelepon nomor tersebut dan dijawab oleh seorang laki-laki. Ia menuturkan sudah menggunakan nomor itu selama beberapa pekan.
Padahal, kata keluarga Emerson, perusahaan telepon O2 telah memberikan jaminan bahwa nomor tersebut tidak akan diterbitkan lagi.
Perusahaan layanan telepon kini sudah meminta maaf atas kejadian itu. BBC mencoba menelepon ke nomor itu tetapi pemilik nomor baru tidak menjawab panggilan. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan Inggris mengaku sangat terkejut ketika mendapat pesan pendek atau SMS dari nomor neneknya yang sudah meninggal dunia.
Di masa hidupnya, nenek yang bernama Lesley Emerson itu gemar mengirim pesan pendek kepada para anggota keluarganya di South Shields, kota pesisir di dekat Newcastle.
Oleh karena itu, ketika Emerson, 59, meninggal dunia pada 2011, keluarganya memutuskan untuk menguburkan telepon genggam bersama jasadnya.
“Beberapa di antara anggota keluarga terus mengirim SMS ke nomor tersebut,” lapor wartawan BBC Dan Johnson.
Pekan lalu, cucu Lesley Emerson, Sheri, mendapat jawaban pesan pendek yang berbunyi, “Saya mengawasimu dan semuanya akan lebih baik. Terus maju”.
Keluarga Emerson kemudian menelepon nomor tersebut dan dijawab oleh seorang laki-laki. Ia menuturkan sudah menggunakan nomor itu selama beberapa pekan.
Padahal, kata keluarga Emerson, perusahaan telepon O2 telah memberikan jaminan bahwa nomor tersebut tidak akan diterbitkan lagi.
Perusahaan layanan telepon kini sudah meminta maaf atas kejadian itu. BBC mencoba menelepon ke nomor itu tetapi pemilik nomor baru tidak menjawab panggilan. (BBC)