SUMUTPOS.CO – Ini contoh lagi budaya aneh-aneh khas ’’Negeri Matahari Terbit’’ Jepang. Pada Selasa (11/11), mereka mengadakan acara Sex Change Day. Terjemahan bebasnya, hari ganti kelamin.
Event itu diadakan di SMA Fuji Hokuryo di Kofu. Yang menggagas adalah organisasi siswa. Semacam OSIS di Indonesia. Meski namanya ganti kelamin, tidak berarti siswa lantas menjalani operasi plastik untuk mengubah jenis kelamin mereka.
Dalam acara itu, 299 siswa bersekolah mengenakan seragam seperti biasa. Bedanya, yang cowok memakai seragam cewek. Begitu juga sebaliknya.
Yang aneh, acara itu didukung sepenuhnya oleh petinggi sekolah. Mereka bilang, momen itu bisa mengajari siswa untuk berpikir tentang gender dan kesetaraan. ’’Ini adalah proyek bagi siswa agar mulai menganalisis berbagai hal secara berbeda,’’ kata Hirofumi Mayashita, wakil kepala sekolah.
Osamu Takano, juga wakil kepala sekolah, bahkan menekankan bahwa institusinya ikut mengawal agar OSIS benar-benar siap dalam bereksperimen. ’’Kami yakin siswa mengerti konsep acara ini,’’ ujarnya. (jpnn/tom)
SUMUTPOS.CO – Ini contoh lagi budaya aneh-aneh khas ’’Negeri Matahari Terbit’’ Jepang. Pada Selasa (11/11), mereka mengadakan acara Sex Change Day. Terjemahan bebasnya, hari ganti kelamin.
Event itu diadakan di SMA Fuji Hokuryo di Kofu. Yang menggagas adalah organisasi siswa. Semacam OSIS di Indonesia. Meski namanya ganti kelamin, tidak berarti siswa lantas menjalani operasi plastik untuk mengubah jenis kelamin mereka.
Dalam acara itu, 299 siswa bersekolah mengenakan seragam seperti biasa. Bedanya, yang cowok memakai seragam cewek. Begitu juga sebaliknya.
Yang aneh, acara itu didukung sepenuhnya oleh petinggi sekolah. Mereka bilang, momen itu bisa mengajari siswa untuk berpikir tentang gender dan kesetaraan. ’’Ini adalah proyek bagi siswa agar mulai menganalisis berbagai hal secara berbeda,’’ kata Hirofumi Mayashita, wakil kepala sekolah.
Osamu Takano, juga wakil kepala sekolah, bahkan menekankan bahwa institusinya ikut mengawal agar OSIS benar-benar siap dalam bereksperimen. ’’Kami yakin siswa mengerti konsep acara ini,’’ ujarnya. (jpnn/tom)