25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Abigail-Brittany Tumbuh jadi Gadis Cantik & Cerdas

Abigail-Brittany, manusia berkepala dua.
Abigail-Brittany, manusia berkepala dua.

SUMUTPOS.CO – Kelahiran bayi berkepala dua ini mengingatkan kita pada kisah “kembar ajaib” Abigail Loraine Hensel dan Brittany Lee Hensel yang lahir 7 Maret 1990 lalu di Carver County, Minnesota, Amerika Serikat. Mereka juga mengalami kondisi yang secara medis disebut dicephalic parapagus twins. Dokter sempat menduga Abigail dan Brittany tak akan berumur panjang usai dilahirkan, itu perkirakan yang salah! Kuasa Tuhan melampui apa yang bisa diprediksi manusia.

Keduanya kini berusia 23 tahun, tumbuh menjadi dua gadis cantik yang punya kehidupan relatif normal: kuliah, bergaul, olahraga, menyetir mobil, punya dua SIM berbeda, jatuh cinta, bahkan punya program reality show televisi sendiri di saluran TV TLC tentang perjalanan mereka mencari pekerjaan pertama setelah lulus dari Bethel University, Minnesota. Meski berbagi tubuh yang sama, Brittany dan Abigail punya dua kepala dengan otak berbeda. Punya pemikiran dan kepribadian yang sama sekali tak mirip.

Abigail, sosok yang penuh semangat dan keras kepala. Ia suka minum jus jeruk saat sarapan. Sementara itu, Brittany, yang suka humor, hanya mau minum susu.

Masing-masing mengoperasikan bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan leher di sisi berbeda. Brittany sisi kiri, sementara saudarinya Abigail mengoperasian bagian tubuh yang kanan. Dalam sebuah kunjungan ke London, Inggris, sebagai bagian dalam realiy show, “Abby & Brittany”, keduanya nampak bergembira, naik bus wisata keliling kota, menikmati jamuan minum teh, memotret Big Ben dan Istana Buckingham. Brittany membidik kamera, Abigail memeganginya agar tak goyang. “Mereka seperti dua orang yang berbeda, keduanya sangat manis,” kata dua anak Inggris yang berkesempatan mengobrol dengan mereka, seperti dimuat Daily Mail.

Brittany, salah satu kembar, juga punya pendapat yang sama. “Percayalah, kami benar-benar dua orang yang amat berbeda,” katanya. “Dua gadis ini mulai memukau dunia pada 1996, saat mereka tampil di The Oprah Winfrey Show dan sampul Life Magazine. Setelah itu, mereka sengaja dijauhkan dari sorotan kamera, untuk menjalani hidup normal. Meski punya dua otak, si kembar punya kemampuan koordinasi luar biasa. Mereka bahkan lolos uji surat izin mengemudi (SIM) saat berusia 16 tahun. Sebuah prestasi hasil kerja sama yang membingungkan banyak orang, dengan masing-masing kembar menggunakan satu tangan untuk mengontrol kemudi.

Kejutan yang sama, terkait kemampuan koordinasi sempurna, juga pernah mereka tampilkan sebelumnya, di hadapan para dokter: bermain piano, Abby di sisi kanan, Brittany di kiri. Namun, soal SIM sempat membuat Sang ibu, Patty, bertanya-tanya. “Aku tak bisa menebak apa yang bakal terjadi jika mereka ditilang, karena melampaui batas kecepatan. Apakah keduanya bakal dapat surat tilang, atau hanya Abby, karena kakinya yang menginjak pedal gas?” tuturnya. Saat menonton bioskop, Abigail dan Brittany pun punya tiket masing-masing, meski hanya satu bangku yang diduduki. Mereka juga makan di piring berbeda, salah satunya memegang garpu dan yang lainnya pisau untuk memotong makanan. Kemudian, secara bergiliran mereka menempatkan makanan di mulut masing-masing.

Jika salah satu berbuat nakal, Patty dan suaminya, Mike akan sangat berhati-hati, memarahi individu yang bertanggung jawab, meski secara otomatis ia menyeret yang lain untuk berperilaku buruk. Jika salah satu merasa gatal, lainnya siap menggaruk, berhitung matematika bersama. Saat Brittany sakit pneumonia dan tak bisa menelan obat, Abigail mengajukan diri untuk menelannya, agar saudara kembarnya lebih baik.

 

TAK AKAN BERPISAH

Hanya sepasang kembar pada 40.000 kehamilan yang gandeng satu sama lain. Dan hanya 1 persen yang bertahan hidup di tahun pertama. Maka, pasangan Abigail dan Brittany bisa dikatakan istimewa, bahkan ajaib. Kedua orang tuanya, Patty (47) dan Mike (48) tak pernah mempertimbangkan pemisahan keduanya. Khawatir operasi itu bisa membuat salah satu di antara keduanya meninggal, atau mengalami cacat tubuh yang mengurangi kualitas hidup mereka. Saat hamil, Patty yang perawat, tak pernah menyadari janin yang dikandungnya kembar. Sampai dokter mengatakan, dua putrinya lahir dengan dua kepala yang melekat pada satu tubuh.

“Saat pertama kali melihat mereka, kami berpikir keduanya sangat cantik,” kata dia. “Aku mencium Abigail, lalu Britany. Berlanjut ketika aku menjemput mereka pulang sekolah, dua ciuman dan satu pelukan buat anak-anakku yang paling cantik di dunia.” Lalu, bagaimana dengan Abigail dan Brittany, pernahkah mereka berpikir akan memisahkan diri? Ternyata pernah. Saat masih anak-anak. Kala itu Brittany sakit pneumonia dan harus terus berbaring di tempat tidur. Abigail yang bosan menyinggung soal pemisahan, Brittany yang mendengarnya sontak menangis. Abigail yang tak tega melihat kembarannya menangis, berusaha menenangkannya, meyakinkan semua akan baik-baik saja — dan mereka tak akan terpisahkan. (bbs/deo)

Abigail-Brittany, manusia berkepala dua.
Abigail-Brittany, manusia berkepala dua.

SUMUTPOS.CO – Kelahiran bayi berkepala dua ini mengingatkan kita pada kisah “kembar ajaib” Abigail Loraine Hensel dan Brittany Lee Hensel yang lahir 7 Maret 1990 lalu di Carver County, Minnesota, Amerika Serikat. Mereka juga mengalami kondisi yang secara medis disebut dicephalic parapagus twins. Dokter sempat menduga Abigail dan Brittany tak akan berumur panjang usai dilahirkan, itu perkirakan yang salah! Kuasa Tuhan melampui apa yang bisa diprediksi manusia.

Keduanya kini berusia 23 tahun, tumbuh menjadi dua gadis cantik yang punya kehidupan relatif normal: kuliah, bergaul, olahraga, menyetir mobil, punya dua SIM berbeda, jatuh cinta, bahkan punya program reality show televisi sendiri di saluran TV TLC tentang perjalanan mereka mencari pekerjaan pertama setelah lulus dari Bethel University, Minnesota. Meski berbagi tubuh yang sama, Brittany dan Abigail punya dua kepala dengan otak berbeda. Punya pemikiran dan kepribadian yang sama sekali tak mirip.

Abigail, sosok yang penuh semangat dan keras kepala. Ia suka minum jus jeruk saat sarapan. Sementara itu, Brittany, yang suka humor, hanya mau minum susu.

Masing-masing mengoperasikan bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan leher di sisi berbeda. Brittany sisi kiri, sementara saudarinya Abigail mengoperasian bagian tubuh yang kanan. Dalam sebuah kunjungan ke London, Inggris, sebagai bagian dalam realiy show, “Abby & Brittany”, keduanya nampak bergembira, naik bus wisata keliling kota, menikmati jamuan minum teh, memotret Big Ben dan Istana Buckingham. Brittany membidik kamera, Abigail memeganginya agar tak goyang. “Mereka seperti dua orang yang berbeda, keduanya sangat manis,” kata dua anak Inggris yang berkesempatan mengobrol dengan mereka, seperti dimuat Daily Mail.

Brittany, salah satu kembar, juga punya pendapat yang sama. “Percayalah, kami benar-benar dua orang yang amat berbeda,” katanya. “Dua gadis ini mulai memukau dunia pada 1996, saat mereka tampil di The Oprah Winfrey Show dan sampul Life Magazine. Setelah itu, mereka sengaja dijauhkan dari sorotan kamera, untuk menjalani hidup normal. Meski punya dua otak, si kembar punya kemampuan koordinasi luar biasa. Mereka bahkan lolos uji surat izin mengemudi (SIM) saat berusia 16 tahun. Sebuah prestasi hasil kerja sama yang membingungkan banyak orang, dengan masing-masing kembar menggunakan satu tangan untuk mengontrol kemudi.

Kejutan yang sama, terkait kemampuan koordinasi sempurna, juga pernah mereka tampilkan sebelumnya, di hadapan para dokter: bermain piano, Abby di sisi kanan, Brittany di kiri. Namun, soal SIM sempat membuat Sang ibu, Patty, bertanya-tanya. “Aku tak bisa menebak apa yang bakal terjadi jika mereka ditilang, karena melampaui batas kecepatan. Apakah keduanya bakal dapat surat tilang, atau hanya Abby, karena kakinya yang menginjak pedal gas?” tuturnya. Saat menonton bioskop, Abigail dan Brittany pun punya tiket masing-masing, meski hanya satu bangku yang diduduki. Mereka juga makan di piring berbeda, salah satunya memegang garpu dan yang lainnya pisau untuk memotong makanan. Kemudian, secara bergiliran mereka menempatkan makanan di mulut masing-masing.

Jika salah satu berbuat nakal, Patty dan suaminya, Mike akan sangat berhati-hati, memarahi individu yang bertanggung jawab, meski secara otomatis ia menyeret yang lain untuk berperilaku buruk. Jika salah satu merasa gatal, lainnya siap menggaruk, berhitung matematika bersama. Saat Brittany sakit pneumonia dan tak bisa menelan obat, Abigail mengajukan diri untuk menelannya, agar saudara kembarnya lebih baik.

 

TAK AKAN BERPISAH

Hanya sepasang kembar pada 40.000 kehamilan yang gandeng satu sama lain. Dan hanya 1 persen yang bertahan hidup di tahun pertama. Maka, pasangan Abigail dan Brittany bisa dikatakan istimewa, bahkan ajaib. Kedua orang tuanya, Patty (47) dan Mike (48) tak pernah mempertimbangkan pemisahan keduanya. Khawatir operasi itu bisa membuat salah satu di antara keduanya meninggal, atau mengalami cacat tubuh yang mengurangi kualitas hidup mereka. Saat hamil, Patty yang perawat, tak pernah menyadari janin yang dikandungnya kembar. Sampai dokter mengatakan, dua putrinya lahir dengan dua kepala yang melekat pada satu tubuh.

“Saat pertama kali melihat mereka, kami berpikir keduanya sangat cantik,” kata dia. “Aku mencium Abigail, lalu Britany. Berlanjut ketika aku menjemput mereka pulang sekolah, dua ciuman dan satu pelukan buat anak-anakku yang paling cantik di dunia.” Lalu, bagaimana dengan Abigail dan Brittany, pernahkah mereka berpikir akan memisahkan diri? Ternyata pernah. Saat masih anak-anak. Kala itu Brittany sakit pneumonia dan harus terus berbaring di tempat tidur. Abigail yang bosan menyinggung soal pemisahan, Brittany yang mendengarnya sontak menangis. Abigail yang tak tega melihat kembarannya menangis, berusaha menenangkannya, meyakinkan semua akan baik-baik saja — dan mereka tak akan terpisahkan. (bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/