HONGKONG, SUMUTPOS.CO – Ada-ada saja ide pedagang mi di wilayah utara Provinsi Shaanxi ini. Agar para pembeli ketagihan dan kembali ke kedai mi miliknya, dia menaburkan racikan khusus ke dalam mangkuk. Sayangnya, racikan yang membuat para pembeli ketagihan tersebut diciptakan dari opium. Kini si pedagang pun harus meringkuk di tahanan.
‘Pedagang mi opium itu sudah sepuluh hari mendekam di tahanan,’ jelas surat kabar Huashangbao kemarin (24/9). Pria yang namanya tidak disebutkan tersebut mengaku telah menaburkan bubuk opium ke atas mi. Dia membeli 4 catty (ukuran berat di Tiongkok yang setara dengan 500 gram) alias 2 kilogram opium dari seseorang pada Agustus lalu. Dia membeli barang haram itu seharga 600 yuan atau sekitar Rp 1,16 juta.
Dari opium yang masih berbentuk bunga tersebut, dia lantas membuat bubuk yang membuat para pelanggan ketagihan. ‘Selain membuat ketagihan, bubuk opium itu konon membuat mi yang dibuat terasa lebih lezat,’ kata sumber Huashangbao. Mencampur opium dengan makanan bukan baru sekali ini terjadi di Negeri Panda. Aksi curang ala pedagang mi asal Shaanxi tersebut pernah terjadi pada 2010 dan 2012.
Kepolisian Shaanxi mengendus adanya praktik ilegal pedagang mi tersebut setelah menahan seorang pengemudi yang terindikasi menggunakan narkoba. Pemuda 26 tahun itu tertangkap dalam razia antinarkoba sesaat setelah mengonsumsi mi opium. Saat dites, urine si pemuda terbukti positif mengandung narkoba. Dia pun lantas menjalani serangkaian pemeriksaan.
Pemuda itu bersikeras tidak menggunakan narkoba. Tetapi, polisi tidak langsung percaya pada pengakuannya. Dia sempat mendekam selama 15 hari sebelum polisi memanggil keluarganya yang lain untuk menjalani tes narkoba. Hasil tes pun menunjukkan positif. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan yang mengarah pada mi opium yang mereka santap bersama.
Berdasar keterangan si pemuda dan keluarganya serta uji laboratorium, polisi pun langsung mendatangi kedai mi opium tersebut. Si pedagang lantas dikeler ke kantor polisi untuk diperiksa. Hingga kemarin, polisi masih mengorek keterangan dari pedagang mi itu. (CNN/hep/c15/ami)
HONGKONG, SUMUTPOS.CO – Ada-ada saja ide pedagang mi di wilayah utara Provinsi Shaanxi ini. Agar para pembeli ketagihan dan kembali ke kedai mi miliknya, dia menaburkan racikan khusus ke dalam mangkuk. Sayangnya, racikan yang membuat para pembeli ketagihan tersebut diciptakan dari opium. Kini si pedagang pun harus meringkuk di tahanan.
‘Pedagang mi opium itu sudah sepuluh hari mendekam di tahanan,’ jelas surat kabar Huashangbao kemarin (24/9). Pria yang namanya tidak disebutkan tersebut mengaku telah menaburkan bubuk opium ke atas mi. Dia membeli 4 catty (ukuran berat di Tiongkok yang setara dengan 500 gram) alias 2 kilogram opium dari seseorang pada Agustus lalu. Dia membeli barang haram itu seharga 600 yuan atau sekitar Rp 1,16 juta.
Dari opium yang masih berbentuk bunga tersebut, dia lantas membuat bubuk yang membuat para pelanggan ketagihan. ‘Selain membuat ketagihan, bubuk opium itu konon membuat mi yang dibuat terasa lebih lezat,’ kata sumber Huashangbao. Mencampur opium dengan makanan bukan baru sekali ini terjadi di Negeri Panda. Aksi curang ala pedagang mi asal Shaanxi tersebut pernah terjadi pada 2010 dan 2012.
Kepolisian Shaanxi mengendus adanya praktik ilegal pedagang mi tersebut setelah menahan seorang pengemudi yang terindikasi menggunakan narkoba. Pemuda 26 tahun itu tertangkap dalam razia antinarkoba sesaat setelah mengonsumsi mi opium. Saat dites, urine si pemuda terbukti positif mengandung narkoba. Dia pun lantas menjalani serangkaian pemeriksaan.
Pemuda itu bersikeras tidak menggunakan narkoba. Tetapi, polisi tidak langsung percaya pada pengakuannya. Dia sempat mendekam selama 15 hari sebelum polisi memanggil keluarganya yang lain untuk menjalani tes narkoba. Hasil tes pun menunjukkan positif. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan yang mengarah pada mi opium yang mereka santap bersama.
Berdasar keterangan si pemuda dan keluarganya serta uji laboratorium, polisi pun langsung mendatangi kedai mi opium tersebut. Si pedagang lantas dikeler ke kantor polisi untuk diperiksa. Hingga kemarin, polisi masih mengorek keterangan dari pedagang mi itu. (CNN/hep/c15/ami)