27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

13 Maret, Raja dan Ratu Belanda Kunjungi Danau Toba

Berharap Penerbangan Amsterdam-KNIA Dibuka Lagi

DAMPINGI: Dirut BPODT Arie Prasetyo saat mendampingi  perwakilan Kedubes Belanda, Brecthje, saat mengecek lokasi di Institut Teknologi (IT) Del, Selasa  (22/1) lalu.
DAMPINGI: Dirut BPODT Arie Prasetyo saat mendampingi perwakilan Kedubes Belanda, Brecthje, saat mengecek lokasi di Institut Teknologi (IT) Del, Selasa (22/1) lalu.

SUMUTPOS.CO – Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima, dijadwalkan akan berkunjung ke Danau Toba, 13 Maret mendatang. Diharapkan, kunjungan Raja dan Ratu Belanda ini mampu mendongkrak kembali jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari Eropa, khususnya Belanda. Termasuk dibukanya rute penerbangan dari Amsterdam ke Kualanamu Internasional Airport (KNIA).

Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima akan mengunjungi sejumlah objek wisata.

dengan paronama alam yang indah di danau terbesar di Asian Tenggara itu. “13 Maret, akan menjadi hari cukup penting bagi kita. Dimana Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba dengan lawatannya selama satu hari,” kata Arie Prasetyo kepada Sumut Pos, Minggu (1/3).

Menurut Arie, Raja dan Ratu Belanda ini akan mengunjungi Indonesia mulai 9 hingga 13 Maret 2020. Dalam lawatannya itu, Raja Willem akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, Kalimatan, dan terakhir ke Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).

Arie mengatakan, sang Raja dan Ratu Belanda akan mendarat di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Setelah itu, melanjutkan perjalan ke Bukit Singgolom di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). “Bukit Singgolom memiliki view dengan latar Danau Toba. Nanti Raja Belanda akan mengambil foto shoot dan akan di-share kepada media-media Belanda,” terang Arie.

Tidak jauh dari Bukit Singgolom, Ratu dan Raja Belanda akan bertolak ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihutan, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa, untuk melihat rumah adat Batak yang berusia ratusan tahun dan masih ditempati masyarakat. “Beliau akan mengujungi sejumlah tempat di Toba Samosir sebelum mendatangi Samosir dengan menggunakan kapal. Sampai berakhir di Parapat untuk melakukan jumpa pers secara resmi,” jelas Arie.

Kedatangan Raja dan Ratu Belanda, menurut Arie memberikan dampak positif bagi promosi pariwisata di Danau Toba, khususnya bagi Wisman asal Negara Kincir Angin itu. “Utamanya, promosinya. Karenanya promosinya cukup baik dan besar, ya. Karena kita tahu, tahun 90-an kunjungan Wisman Belanda cukup besar waktu bandara kita masih di Polonia. Sehingga banyak wisatawan Belanda ke Danau Toba. Karena krisis ekonomi, jadinya menurun,” ungkap Arie.

Arie mengatakan, Raja dan Ratu Belanda dalam kunjungan ke salah satu danau vulkanik terbesar di dunia ini akan membawa media-media ternama di Belanda. Hal ini, menjadi point utama dalam promosikan industri pariwisata Tanah Air, khususnya di Danau Toba. “Dengan kunjungan ini, memberikan dampak yang bagus wisatawan Belanda untuk kembali mengunjungi Danau Toba,” harap Arie.

Arie mengakui, market industri pariwisata Danau Toba juga banyak dari Eropa, salah satunya dari Belanda. Dengan kunjungan tersebut, dampak mendongkrak Wisman lebih banyak lagi. “Salah satu pangsa pasar eropa tertarik mendatangi Danau Toba, salah satunya adalah Belanda dan itu pernah sudah terjadi. Bukan market baru, karena orang-orang Belanda sudah tahu Danau Toba,” terang Arie.

Arie berharap, dari kunjungan Raja dan Ratu Belanda, Pemerintah Indonesia melalui Garuda Indonesia dapat mendukung dengan mengembalikan penerbangan dari Amsterdam, Belanda-Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten Deliserdang. “Semoga didukung dengan penerbangan langsung dari Belanda ke Kualanamu. Tapi, kemarin ada Garuda. Tapi, suatu dan lain hal diberhentikan. Semoga dari kunjungan Raja Belanda ini, kembali diaktifkan penerbangan tersebut,” harapnya.

Di sisi lain, Tim peneliti Belanda akan ikut dalam kunjungan tersebut dan juga menggelar seminar di Institut DEL di Kabupaten Tobasa. Bersama peneliti dari Indonesia, Komunitas dan Pemerintah akan membahas kualitas air Danau Toba.

“Nanti akan melibatkan para peneliti dari Belanda, Indonesia, Komunitas, dan Pemerintah. Untuk menggelar seminar terkait dengan actionplean kualitas danau toba. Belanda sangat baik menjaga kualitas air. Sehingga kunjungan ini, mendongkrak dan membantu kita untuk mempercepat kualitas air Danau Toba,” tandasnya.(gus)

Berharap Penerbangan Amsterdam-KNIA Dibuka Lagi

DAMPINGI: Dirut BPODT Arie Prasetyo saat mendampingi  perwakilan Kedubes Belanda, Brecthje, saat mengecek lokasi di Institut Teknologi (IT) Del, Selasa  (22/1) lalu.
DAMPINGI: Dirut BPODT Arie Prasetyo saat mendampingi perwakilan Kedubes Belanda, Brecthje, saat mengecek lokasi di Institut Teknologi (IT) Del, Selasa (22/1) lalu.

SUMUTPOS.CO – Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima, dijadwalkan akan berkunjung ke Danau Toba, 13 Maret mendatang. Diharapkan, kunjungan Raja dan Ratu Belanda ini mampu mendongkrak kembali jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari Eropa, khususnya Belanda. Termasuk dibukanya rute penerbangan dari Amsterdam ke Kualanamu Internasional Airport (KNIA).

Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima akan mengunjungi sejumlah objek wisata.

dengan paronama alam yang indah di danau terbesar di Asian Tenggara itu. “13 Maret, akan menjadi hari cukup penting bagi kita. Dimana Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba dengan lawatannya selama satu hari,” kata Arie Prasetyo kepada Sumut Pos, Minggu (1/3).

Menurut Arie, Raja dan Ratu Belanda ini akan mengunjungi Indonesia mulai 9 hingga 13 Maret 2020. Dalam lawatannya itu, Raja Willem akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, Kalimatan, dan terakhir ke Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).

Arie mengatakan, sang Raja dan Ratu Belanda akan mendarat di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Setelah itu, melanjutkan perjalan ke Bukit Singgolom di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). “Bukit Singgolom memiliki view dengan latar Danau Toba. Nanti Raja Belanda akan mengambil foto shoot dan akan di-share kepada media-media Belanda,” terang Arie.

Tidak jauh dari Bukit Singgolom, Ratu dan Raja Belanda akan bertolak ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihutan, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa, untuk melihat rumah adat Batak yang berusia ratusan tahun dan masih ditempati masyarakat. “Beliau akan mengujungi sejumlah tempat di Toba Samosir sebelum mendatangi Samosir dengan menggunakan kapal. Sampai berakhir di Parapat untuk melakukan jumpa pers secara resmi,” jelas Arie.

Kedatangan Raja dan Ratu Belanda, menurut Arie memberikan dampak positif bagi promosi pariwisata di Danau Toba, khususnya bagi Wisman asal Negara Kincir Angin itu. “Utamanya, promosinya. Karenanya promosinya cukup baik dan besar, ya. Karena kita tahu, tahun 90-an kunjungan Wisman Belanda cukup besar waktu bandara kita masih di Polonia. Sehingga banyak wisatawan Belanda ke Danau Toba. Karena krisis ekonomi, jadinya menurun,” ungkap Arie.

Arie mengatakan, Raja dan Ratu Belanda dalam kunjungan ke salah satu danau vulkanik terbesar di dunia ini akan membawa media-media ternama di Belanda. Hal ini, menjadi point utama dalam promosikan industri pariwisata Tanah Air, khususnya di Danau Toba. “Dengan kunjungan ini, memberikan dampak yang bagus wisatawan Belanda untuk kembali mengunjungi Danau Toba,” harap Arie.

Arie mengakui, market industri pariwisata Danau Toba juga banyak dari Eropa, salah satunya dari Belanda. Dengan kunjungan tersebut, dampak mendongkrak Wisman lebih banyak lagi. “Salah satu pangsa pasar eropa tertarik mendatangi Danau Toba, salah satunya adalah Belanda dan itu pernah sudah terjadi. Bukan market baru, karena orang-orang Belanda sudah tahu Danau Toba,” terang Arie.

Arie berharap, dari kunjungan Raja dan Ratu Belanda, Pemerintah Indonesia melalui Garuda Indonesia dapat mendukung dengan mengembalikan penerbangan dari Amsterdam, Belanda-Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten Deliserdang. “Semoga didukung dengan penerbangan langsung dari Belanda ke Kualanamu. Tapi, kemarin ada Garuda. Tapi, suatu dan lain hal diberhentikan. Semoga dari kunjungan Raja Belanda ini, kembali diaktifkan penerbangan tersebut,” harapnya.

Di sisi lain, Tim peneliti Belanda akan ikut dalam kunjungan tersebut dan juga menggelar seminar di Institut DEL di Kabupaten Tobasa. Bersama peneliti dari Indonesia, Komunitas dan Pemerintah akan membahas kualitas air Danau Toba.

“Nanti akan melibatkan para peneliti dari Belanda, Indonesia, Komunitas, dan Pemerintah. Untuk menggelar seminar terkait dengan actionplean kualitas danau toba. Belanda sangat baik menjaga kualitas air. Sehingga kunjungan ini, mendongkrak dan membantu kita untuk mempercepat kualitas air Danau Toba,” tandasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/