30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Takjub Pemandangan Danau Toba, Ijeck: Potensi Tigaras Luar Biasa

MINUM MADU: Wagub Sumut Musa Rajekshah minum madu langsung dari sarangnya, saat berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK)  Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8).
MINUM MADU: Wagub Sumut Musa Rajekshah minum madu langsung dari sarangnya, saat berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah alias Ijeck takjub dengan keindahan pemandangan Danau Toba dolihat dari Tigaras. Salahsatu kawasan pelabuhan yang ada di Danau Toba ini dinilai memiliki potensi alam yang luar biasa, dan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit, baik nasional maupun internasional.

“Kita lihat potensinya yang luar biasa. Tapi ini perlu kita kembangkan lagi. Karena salah satu geosite Geopark Kaldera Toba juga ada di sekitar Tigaras ini. Tentu ini bisa menjadi destinasi wisata bagi turis untuk melihat secara langsung Danau Toba dan apa sejarah Danau Toba ini terbentuk,” ujar Wagub, saat melihat pemandangan Danau Toba dari Tigaras, Jumat (31/7).

Menurut Wagub, baru-baru ini Danau Toba baru saja ditetapkan oleh Unesco sebagai Global Geopark. Hal Ini menjadi satu nilai plus untuk meningkatkan pariwisata Danau Toba dan mempromosikannya. Ke depan, Pemerintau Provinsi (Pemprov) Sumut juga ingin menata daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba.

“Ke depan kita ingin menjaga mana-mana daerah yang menjadi lokasi sejarah terbentuknya Danau Toba. Masyarakat pun juga harus ikut ambil bagian dan sama-sama menjaga lingkungannya, alamnya, tumbuh-tumbuhannya, kebersihannya dan juga keamanan dan kenyamanannya,” jelas Musa Rajekshah yang akrab dipanggil Ijeck.

Saat ini, Danau Toba juga menjadi prioritas pembangunan nasional karena masuk dalam Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dikatakan Ijeck, peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal, karena tidak banyak daerah di Indonesia yang masuk ke dalam proyek tersebut.

Menurut Ijeck, wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba juga harus dibuat nyaman, sehingga ke depan akan datang kembali ke Danau Toba. Antara lain dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

Kepada masyarakat, Ijeck juga mengingatkan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19. Walaupun di Tigaras ini belum ada kasus Covid-19, dirinya mengingatkan agar tidak malu jika ada masyarakat yang melaporkan keluhan agar segera bisa ditangani.

Minum Madu Asli dari Sarangnya

Dari Tigaras, Ijeck berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8). Di sana, Ijeck kali pertama mencicipi madu asli langsung dari sarang lebah.

“Rasanya manis sekali, mantap. Biasanyakan hanya minum madu saja, ini sekalian juga sarang dan madunya dimakan, rasanya enak sekali,” ungkapnya semringah.

Ijeck mengapresiasi apa yang dilakukan BP2LHK, terkhusus dalam penangkaran madu ini. Apalagi, BP2LHK tidak hanya melakukan penangkaran di lokasi ini saja, namun juga membagikan ilmu dan pengetahuan ternak lebah kepada masyarakat. Sudah banyak kelompok ternak lebah binaan BP2LHK Aek Nauli yang tersebar di sebagian besar daerah di Sumut.

Ijeck melihat penangkaran madu ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sebab, lebah ini tidak memerlukan perawatan yang banyak dan irit biaya. “Ini satu potensi lebah yang bisa dipelihara tanpa memberi makan, juga dengan perawatan yang rumit. Hanya kita membeli bibit di dalam kotaknya tapi diletakkan di areal yang cocok yang terdapat banyak makanan lebah,” ujarnya.

Selain itu, hasil panennya juga tidak begitu lama. Sekitar satu bulan bisa panen dan hasilnya juga dijual dengan harga yang bagus. “Ini salah satu potensi bagi petani, peternak dan masyarakat kita untuk bisa membudidayakan lebah ternak seperti ini,” ujar Ijeck.

Diakui Ijeck, madu memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dirinya melihat peluang agar Pemprov Sumut bisa bersinergi dengan BP2LHK Aek Nauli dalam pengembangan penangkaran lebah madu di daerah ini.

Tidak sebatas penangkaran lebah, melihat lokasi BP2LHK Aek Nauli yang masih berada di Kawasan Danau Toba, Ijeck juga berharap, sinergitas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga bisa ikut mendukung pariwisata Danau Toba.

Senada dengan Ijeck, Yessy Arina selaku Kepada Sub Bagian Tata Usaha BP2LHK Aek Nauli juga mengatakan bahwa Danau Toba masuk ke dalam Prioritas Nasional BP2LHK dan program-program yang dijalankan ikut mendukung Danau Toba. “Dua tahun yang lalu, kita ada program Prinas atau Prioritas Nasional. Jadi itu semua kegiatan yang masuk ke dalam program Prioritas Nasional ini untuk mendukung Danau Toba,” jelas Yessy.

Yessy menambahkan, BP2LHK Aek Nauli mengapresiasi kehadiran Wagub Sumut yang sudah berkunjung ke BP2LHK Aek Nauli. “Alhamdulilah, kami berterima kasih atas kunjungan Wakil Gubernur Sumut Bapak Musa Rajekshah. Terima kasih atas dukungannya untuk BP2LHK Aek Nauli, semoga keinginan untuk bersinergi bersama bisa segera terwujud,” ujar Yessy. (rel)

MINUM MADU: Wagub Sumut Musa Rajekshah minum madu langsung dari sarangnya, saat berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK)  Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8).
MINUM MADU: Wagub Sumut Musa Rajekshah minum madu langsung dari sarangnya, saat berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah alias Ijeck takjub dengan keindahan pemandangan Danau Toba dolihat dari Tigaras. Salahsatu kawasan pelabuhan yang ada di Danau Toba ini dinilai memiliki potensi alam yang luar biasa, dan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit, baik nasional maupun internasional.

“Kita lihat potensinya yang luar biasa. Tapi ini perlu kita kembangkan lagi. Karena salah satu geosite Geopark Kaldera Toba juga ada di sekitar Tigaras ini. Tentu ini bisa menjadi destinasi wisata bagi turis untuk melihat secara langsung Danau Toba dan apa sejarah Danau Toba ini terbentuk,” ujar Wagub, saat melihat pemandangan Danau Toba dari Tigaras, Jumat (31/7).

Menurut Wagub, baru-baru ini Danau Toba baru saja ditetapkan oleh Unesco sebagai Global Geopark. Hal Ini menjadi satu nilai plus untuk meningkatkan pariwisata Danau Toba dan mempromosikannya. Ke depan, Pemerintau Provinsi (Pemprov) Sumut juga ingin menata daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba.

“Ke depan kita ingin menjaga mana-mana daerah yang menjadi lokasi sejarah terbentuknya Danau Toba. Masyarakat pun juga harus ikut ambil bagian dan sama-sama menjaga lingkungannya, alamnya, tumbuh-tumbuhannya, kebersihannya dan juga keamanan dan kenyamanannya,” jelas Musa Rajekshah yang akrab dipanggil Ijeck.

Saat ini, Danau Toba juga menjadi prioritas pembangunan nasional karena masuk dalam Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dikatakan Ijeck, peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal, karena tidak banyak daerah di Indonesia yang masuk ke dalam proyek tersebut.

Menurut Ijeck, wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba juga harus dibuat nyaman, sehingga ke depan akan datang kembali ke Danau Toba. Antara lain dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

Kepada masyarakat, Ijeck juga mengingatkan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19. Walaupun di Tigaras ini belum ada kasus Covid-19, dirinya mengingatkan agar tidak malu jika ada masyarakat yang melaporkan keluhan agar segera bisa ditangani.

Minum Madu Asli dari Sarangnya

Dari Tigaras, Ijeck berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/8). Di sana, Ijeck kali pertama mencicipi madu asli langsung dari sarang lebah.

“Rasanya manis sekali, mantap. Biasanyakan hanya minum madu saja, ini sekalian juga sarang dan madunya dimakan, rasanya enak sekali,” ungkapnya semringah.

Ijeck mengapresiasi apa yang dilakukan BP2LHK, terkhusus dalam penangkaran madu ini. Apalagi, BP2LHK tidak hanya melakukan penangkaran di lokasi ini saja, namun juga membagikan ilmu dan pengetahuan ternak lebah kepada masyarakat. Sudah banyak kelompok ternak lebah binaan BP2LHK Aek Nauli yang tersebar di sebagian besar daerah di Sumut.

Ijeck melihat penangkaran madu ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sebab, lebah ini tidak memerlukan perawatan yang banyak dan irit biaya. “Ini satu potensi lebah yang bisa dipelihara tanpa memberi makan, juga dengan perawatan yang rumit. Hanya kita membeli bibit di dalam kotaknya tapi diletakkan di areal yang cocok yang terdapat banyak makanan lebah,” ujarnya.

Selain itu, hasil panennya juga tidak begitu lama. Sekitar satu bulan bisa panen dan hasilnya juga dijual dengan harga yang bagus. “Ini salah satu potensi bagi petani, peternak dan masyarakat kita untuk bisa membudidayakan lebah ternak seperti ini,” ujar Ijeck.

Diakui Ijeck, madu memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dirinya melihat peluang agar Pemprov Sumut bisa bersinergi dengan BP2LHK Aek Nauli dalam pengembangan penangkaran lebah madu di daerah ini.

Tidak sebatas penangkaran lebah, melihat lokasi BP2LHK Aek Nauli yang masih berada di Kawasan Danau Toba, Ijeck juga berharap, sinergitas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga bisa ikut mendukung pariwisata Danau Toba.

Senada dengan Ijeck, Yessy Arina selaku Kepada Sub Bagian Tata Usaha BP2LHK Aek Nauli juga mengatakan bahwa Danau Toba masuk ke dalam Prioritas Nasional BP2LHK dan program-program yang dijalankan ikut mendukung Danau Toba. “Dua tahun yang lalu, kita ada program Prinas atau Prioritas Nasional. Jadi itu semua kegiatan yang masuk ke dalam program Prioritas Nasional ini untuk mendukung Danau Toba,” jelas Yessy.

Yessy menambahkan, BP2LHK Aek Nauli mengapresiasi kehadiran Wagub Sumut yang sudah berkunjung ke BP2LHK Aek Nauli. “Alhamdulilah, kami berterima kasih atas kunjungan Wakil Gubernur Sumut Bapak Musa Rajekshah. Terima kasih atas dukungannya untuk BP2LHK Aek Nauli, semoga keinginan untuk bersinergi bersama bisa segera terwujud,” ujar Yessy. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/