30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Badan Otorita Danau Toba Lirik Wisata Air

Foto: Triadi wibowo/Sumut Pos
Sejumlah pengunjung bermain di peraiaran Danau Toba, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Pengelola Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba (BPOKPDT) menilai, potensi wisata air di kawasan 7 kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba, bisa menjadi andalan utama mengundang wisatawan. Namun, perlu pembenahan secara menyeluruh agar hal itu bisa tercapai.

“Jadi kalau wisatawan, misalnya datang ke Danau Toba melalui Bandara Silangit, mereka tidak lagi harus melalui jalan darat untuk menuju lokasi lain. Dengan adanya paket wisata air dengan kapal pesiar, pariwisata nuansanya benar-benar danau,” tutur Direktur Utama BPOKPDT Arie Prasetyo, Jumat (7/4).

Menurut Arie, wisata air merupakan satu hal yang dapat menarik minat pengunjung untuk mendatangi kawasan Danau Toba. Sebab, andalan utama adalah keindahan Danau Toba. Sehingga bagaimana membuat wisatawan merasa betah dengan memberikan paket wisata pesiar. Dengan begitu, transportasi air dapat dikembangkan. “Tentunya untuk mendukung itu, sarana dan prasarananya harus disiapkan. Itu kami dorong agar kabupaten/kota mempersiapkan dan mendukungnya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, selain ketersediaan kapal yang mungkin bisa dihadirkan melalui investor, pelabuhan juga harus dibangun sedemikian rupa, sehingga bisa dilabuhi kapal besar. Termasuk juga kesiapan lainnya, seperti sarana penginapan dan paket wisata berupa pertunjukan yang menarik pengunjung. “Saat ini informasi yang kami terima, investor itu sudah khawatir ketinggalan bagian untuk bisa ikut membangun wisata di Danau Toba. Masyarakat juga harus merubah mindset,” harap Arie.

Arie mengakui, sebagai badan khusus, pihaknya hanya punya kewenangan membangun 500-600 hektare lahan milik pemerintah yang berada di Kabupaten Tobasa. Sementara untuk lainnya, mereka terus mendorong dan mengupayakan bagaimana bisa dilakukan pengembangan. “Kami terus komunikasi ke pemerintah kabupaten se-kawasan. Jadi setiap ada tawaran dari investor, kami pertemukan dengan pemerintah terkait. Misalnya ada investor tertarik melihat satu lokasi, kami fasilitasi pertemuan,” sebutnya.

Dengan demikian, segala potensi investasi yang akan masuk ke Danau Toba, menjadi perhatian BOPKPDT. Hal ini agar kawasan tersebut bisa mendatangkan 1 juta wisatawan sebagaimana ditargetkan pemerintah. (bal/saz)

Foto: Triadi wibowo/Sumut Pos
Sejumlah pengunjung bermain di peraiaran Danau Toba, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Pengelola Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba (BPOKPDT) menilai, potensi wisata air di kawasan 7 kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba, bisa menjadi andalan utama mengundang wisatawan. Namun, perlu pembenahan secara menyeluruh agar hal itu bisa tercapai.

“Jadi kalau wisatawan, misalnya datang ke Danau Toba melalui Bandara Silangit, mereka tidak lagi harus melalui jalan darat untuk menuju lokasi lain. Dengan adanya paket wisata air dengan kapal pesiar, pariwisata nuansanya benar-benar danau,” tutur Direktur Utama BPOKPDT Arie Prasetyo, Jumat (7/4).

Menurut Arie, wisata air merupakan satu hal yang dapat menarik minat pengunjung untuk mendatangi kawasan Danau Toba. Sebab, andalan utama adalah keindahan Danau Toba. Sehingga bagaimana membuat wisatawan merasa betah dengan memberikan paket wisata pesiar. Dengan begitu, transportasi air dapat dikembangkan. “Tentunya untuk mendukung itu, sarana dan prasarananya harus disiapkan. Itu kami dorong agar kabupaten/kota mempersiapkan dan mendukungnya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, selain ketersediaan kapal yang mungkin bisa dihadirkan melalui investor, pelabuhan juga harus dibangun sedemikian rupa, sehingga bisa dilabuhi kapal besar. Termasuk juga kesiapan lainnya, seperti sarana penginapan dan paket wisata berupa pertunjukan yang menarik pengunjung. “Saat ini informasi yang kami terima, investor itu sudah khawatir ketinggalan bagian untuk bisa ikut membangun wisata di Danau Toba. Masyarakat juga harus merubah mindset,” harap Arie.

Arie mengakui, sebagai badan khusus, pihaknya hanya punya kewenangan membangun 500-600 hektare lahan milik pemerintah yang berada di Kabupaten Tobasa. Sementara untuk lainnya, mereka terus mendorong dan mengupayakan bagaimana bisa dilakukan pengembangan. “Kami terus komunikasi ke pemerintah kabupaten se-kawasan. Jadi setiap ada tawaran dari investor, kami pertemukan dengan pemerintah terkait. Misalnya ada investor tertarik melihat satu lokasi, kami fasilitasi pertemuan,” sebutnya.

Dengan demikian, segala potensi investasi yang akan masuk ke Danau Toba, menjadi perhatian BOPKPDT. Hal ini agar kawasan tersebut bisa mendatangkan 1 juta wisatawan sebagaimana ditargetkan pemerintah. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/