26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Konjen Malaysia: Warung Bebek Goreng Pawito Layak Ekspansi Bisnis ke Malaysia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tidak hanya memuji kelezatan menu masakan yang dimiliki Warung Bebek Goreng Pawito, Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Aiyub Omar juga menyebutkan, usaha kuliner tersebut pantas melakukan ekspansi bisnisnya ke Malaysia.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri undangan silaturahim dalam kegiatan bertajuk ‘Pengenalan Masakan Khas Indonesia’, di Warung Bebek Goreng Pawito Jalan H Adam Malik Medan, Selasa (29/3).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, unsur pimpinan PT ADS (Asli Dari Solo) Wagiono selaku Direktur, Budi Aprianto Business and Development Manager, Eko Aprianto Operational Manager, Taufik Azhari, Region Manager dan Andika selaku Chef, dan Ketua Perwakilan Persatuan Wanita Luar Negeri Konsulat Jenderal Malaysia, Medan, Puan Hasnizah Hasan Aiyub Omar beserta rombongan dari kantor Konsulat Malaysia Medan.

Menurut Aiyub, PT ADS yang membawahi brand Bebek Goreng Pawito, telah dikenal memiliki menu masakan unggulan bebek goreng yang diramu secara khas nusantara tersebut, harus segera melihat peluang positif ini untuk dapat mengembangkan usahanya ke negeri Jiran. Baik itu berupa metode berinventasi langsung ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia.

“Saya siap membantu memediasi PT ADS untuk berinvestasi di Malaysia ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia,” katanya sembari mengucapkan terima kasih atas undangan silaturahmi yang digagas oleh PT ADS tersebut.

Dia juga merasa optimis, kalau usaha kuliner Bebek Goreng Pawito, dapat berkompetisi dengan baik di negaranya. Terlebih lagi kalau kepulauan Sumatera dan negara Malaysia mempunyai banyak persamaan baik dalam agama, budaya, tarian, sejarah, bahasa dan termasuk kuliner yang telah membentuk satu persamaan sosial budaya yang unik dan menciptakan hubungan istimewa sebagai serumpun.

Beberapa hidangan makanan di Medan, Sumatera khususnya dan Malaysia, memiliki banyak kesamaan dengan resep makanan terutamanya masakan Melayu. Seperti penggunaan santan, kelapa parut, kacang-kacangan, lontong, kerupuk kentang pedas atau kentang goreng tapioka dan cabai, menunjukkan wujudnya pengaruh Melayu dalam makanan kedua negara ini.

“Sebagai Konsul Jeneral Malaysia yang berada selama dua tahun lebih di Kota Medan, saya dapati kuliner-kuliner yang ada Medan sangat bervariasi dan memiliki pengaruh berbeda menurut wilayah dan daerah. Bahkan setengah masakan didominasi memiliki pengaruh dari Timur Tengah, India, dan Tiongkok,” ungkapnya.

Dari segi sejarah, hubungan Malaysia dengan Indonesia dapat dijejaki bermula sejak abad ke-7, di mana Sumatera dan Tanah Melayu (Sekarang Malaysia), ketika itu pernah menjadi sebahagian dari kerajaan besar seperti, Majapahit, Aceh, Sriwijaya, Dharmasraya, Melaka dan Johor-Riau.

“Dalam masa ini, beragam etnik termasuk, Aceh, Minang, Bugis, Banjar dan Jawa hijrah ke Tanah Melayu dan membentuk masyarakat “melayu” yang signifikan pada zaman modren Malaysia selepas penjajahan asing,” jelasnya.

Pada penjajahan Inggris, sambung Aiyub, kehadiran buruh-buruh dari India dan China juga memberikan pengaruh besar bagi Tanah Melayu. Sehingga membentuk etnik utama di Malaysia.

Dalam kesempatan itu, berkaitan dengan dibukanya perbatasan Malaysia pada 1 April 2022 mendatang, Aiyub juga mengajak warga Indonesia untuk berwisata ke Malaysia menikmati masakan khas di sana.

“Saya mengundang masyarakat Medan yang sudah dua tahun tidak dapat menjejakkan kaki ke Malaysia, setidaknya dapat berwisata di Pulau Pinang menikmati nasi kandar, char kueh teow, asam laksa atau lok lok di akhir pekan. Di Melaka, kita juga bisa nikamati gulai asam pedas, sate celup, es cendol, dan laksa melaka. Dan sudah pasti, ada roti canai dan teh tarik di mana-mana,” harapnya.

Sementara itu, Direktur PT ADS, Wagiono mengucapkan terima kasih atas kehadiran Konjen Malaysia di salah satu resto mereka. Dia berharap dalam pertemuan bersahabat tersebut, dapat meningkatkan hubungan yang positif ke depannya.

Wagiono menjelaskan, Bebek Goreng Pawito merupakan salah satu produk makanan unggulan dimiliki perusahaan. Kehadiran Warung Bebek Goreng Pawito di kancah kuliner Medan sejak tahun 2010, tidak hanya mendapat perhatian dari warga Medan, tapi juga incaran bagi wisatawan yang datang ke Indonesia.

“Karena itu kami berharap investor Malaysia melirik usaha kuliner kami untuk bisa bekerjasama mengembangkan bisnis yang menjanjikan tersebut,” ujarnya. (Dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tidak hanya memuji kelezatan menu masakan yang dimiliki Warung Bebek Goreng Pawito, Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Aiyub Omar juga menyebutkan, usaha kuliner tersebut pantas melakukan ekspansi bisnisnya ke Malaysia.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri undangan silaturahim dalam kegiatan bertajuk ‘Pengenalan Masakan Khas Indonesia’, di Warung Bebek Goreng Pawito Jalan H Adam Malik Medan, Selasa (29/3).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, unsur pimpinan PT ADS (Asli Dari Solo) Wagiono selaku Direktur, Budi Aprianto Business and Development Manager, Eko Aprianto Operational Manager, Taufik Azhari, Region Manager dan Andika selaku Chef, dan Ketua Perwakilan Persatuan Wanita Luar Negeri Konsulat Jenderal Malaysia, Medan, Puan Hasnizah Hasan Aiyub Omar beserta rombongan dari kantor Konsulat Malaysia Medan.

Menurut Aiyub, PT ADS yang membawahi brand Bebek Goreng Pawito, telah dikenal memiliki menu masakan unggulan bebek goreng yang diramu secara khas nusantara tersebut, harus segera melihat peluang positif ini untuk dapat mengembangkan usahanya ke negeri Jiran. Baik itu berupa metode berinventasi langsung ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia.

“Saya siap membantu memediasi PT ADS untuk berinvestasi di Malaysia ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia,” katanya sembari mengucapkan terima kasih atas undangan silaturahmi yang digagas oleh PT ADS tersebut.

Dia juga merasa optimis, kalau usaha kuliner Bebek Goreng Pawito, dapat berkompetisi dengan baik di negaranya. Terlebih lagi kalau kepulauan Sumatera dan negara Malaysia mempunyai banyak persamaan baik dalam agama, budaya, tarian, sejarah, bahasa dan termasuk kuliner yang telah membentuk satu persamaan sosial budaya yang unik dan menciptakan hubungan istimewa sebagai serumpun.

Beberapa hidangan makanan di Medan, Sumatera khususnya dan Malaysia, memiliki banyak kesamaan dengan resep makanan terutamanya masakan Melayu. Seperti penggunaan santan, kelapa parut, kacang-kacangan, lontong, kerupuk kentang pedas atau kentang goreng tapioka dan cabai, menunjukkan wujudnya pengaruh Melayu dalam makanan kedua negara ini.

“Sebagai Konsul Jeneral Malaysia yang berada selama dua tahun lebih di Kota Medan, saya dapati kuliner-kuliner yang ada Medan sangat bervariasi dan memiliki pengaruh berbeda menurut wilayah dan daerah. Bahkan setengah masakan didominasi memiliki pengaruh dari Timur Tengah, India, dan Tiongkok,” ungkapnya.

Dari segi sejarah, hubungan Malaysia dengan Indonesia dapat dijejaki bermula sejak abad ke-7, di mana Sumatera dan Tanah Melayu (Sekarang Malaysia), ketika itu pernah menjadi sebahagian dari kerajaan besar seperti, Majapahit, Aceh, Sriwijaya, Dharmasraya, Melaka dan Johor-Riau.

“Dalam masa ini, beragam etnik termasuk, Aceh, Minang, Bugis, Banjar dan Jawa hijrah ke Tanah Melayu dan membentuk masyarakat “melayu” yang signifikan pada zaman modren Malaysia selepas penjajahan asing,” jelasnya.

Pada penjajahan Inggris, sambung Aiyub, kehadiran buruh-buruh dari India dan China juga memberikan pengaruh besar bagi Tanah Melayu. Sehingga membentuk etnik utama di Malaysia.

Dalam kesempatan itu, berkaitan dengan dibukanya perbatasan Malaysia pada 1 April 2022 mendatang, Aiyub juga mengajak warga Indonesia untuk berwisata ke Malaysia menikmati masakan khas di sana.

“Saya mengundang masyarakat Medan yang sudah dua tahun tidak dapat menjejakkan kaki ke Malaysia, setidaknya dapat berwisata di Pulau Pinang menikmati nasi kandar, char kueh teow, asam laksa atau lok lok di akhir pekan. Di Melaka, kita juga bisa nikamati gulai asam pedas, sate celup, es cendol, dan laksa melaka. Dan sudah pasti, ada roti canai dan teh tarik di mana-mana,” harapnya.

Sementara itu, Direktur PT ADS, Wagiono mengucapkan terima kasih atas kehadiran Konjen Malaysia di salah satu resto mereka. Dia berharap dalam pertemuan bersahabat tersebut, dapat meningkatkan hubungan yang positif ke depannya.

Wagiono menjelaskan, Bebek Goreng Pawito merupakan salah satu produk makanan unggulan dimiliki perusahaan. Kehadiran Warung Bebek Goreng Pawito di kancah kuliner Medan sejak tahun 2010, tidak hanya mendapat perhatian dari warga Medan, tapi juga incaran bagi wisatawan yang datang ke Indonesia.

“Karena itu kami berharap investor Malaysia melirik usaha kuliner kami untuk bisa bekerjasama mengembangkan bisnis yang menjanjikan tersebut,” ujarnya. (Dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/