26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Festival Candi Muaro Jambi Digelar Pas Hari Raya Waisak 11 Mei

Penari tampil pada Festival Candi Muaro Jambi tahun lalu, di Candi Muaro Jambi, Jambi.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo. Sebelum pembukaan festival nanti, akan ada 1.000 lebih umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi waisak di candi. Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari waisak.

“Hal tersebut sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha dalam merayakan hari Waisak di Provinsi Jambi, karena candi tersebut menjadi pusat peradaban agama Budha di Sumatera,” katanya. Bila tahun lalu pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini ditargetkan mencapai 10.000 pengunjung.

Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp 3.000 per orang. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, Provinsi Jambi memiliki begitu banyak potensi wisata yang luar biasa dan sama baiknya dengan yang dimiliki daerah lain. Namun, dibutuhkan promosi besar-besaran untuk mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jambi. Kami akan bantu promosinya. Nah, sekarang Festival Muaro Jambi sudah kita masukkan ke dalam Calender of Event Nasional 2017,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, untuk menunjang promosi, dibutuhkan akselerasi pergerakan Wisman khususnya Jambi, pemerintah setempat harus pintar memanfaatkan momentum. “Kunci pengembangan destinasi itu 3A, Akses, Amenitas dan Atraksi. Kalau sudah dipilih atraksinya adalah budaya dengan candi, maka akses dan amenitasnya juga harus dipenuhi,” ujar Menpar Arief Yahya. Kata Menpar, Festival Muaro Jambi dan perayaan Hari Raya Waisak adalah kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan wisatawan ke Jambi. Apalagi, Jambi sudah memiliki bandara yang representatif untuk mendatangkan wisatawan.

“Jangan lupa juga peran endorser untuk mempopulerkan sebuah event,” kata Menpar, yang mengingatkan pre event harus dialokasikan 50% nya. Sisanya, 30% on event dan 20% post event. Sekadar informasi, kawasan komplek percandian Muarojambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. (rel)

Penari tampil pada Festival Candi Muaro Jambi tahun lalu, di Candi Muaro Jambi, Jambi.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo. Sebelum pembukaan festival nanti, akan ada 1.000 lebih umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi waisak di candi. Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari waisak.

“Hal tersebut sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha dalam merayakan hari Waisak di Provinsi Jambi, karena candi tersebut menjadi pusat peradaban agama Budha di Sumatera,” katanya. Bila tahun lalu pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini ditargetkan mencapai 10.000 pengunjung.

Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp 3.000 per orang. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, Provinsi Jambi memiliki begitu banyak potensi wisata yang luar biasa dan sama baiknya dengan yang dimiliki daerah lain. Namun, dibutuhkan promosi besar-besaran untuk mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jambi. Kami akan bantu promosinya. Nah, sekarang Festival Muaro Jambi sudah kita masukkan ke dalam Calender of Event Nasional 2017,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, untuk menunjang promosi, dibutuhkan akselerasi pergerakan Wisman khususnya Jambi, pemerintah setempat harus pintar memanfaatkan momentum. “Kunci pengembangan destinasi itu 3A, Akses, Amenitas dan Atraksi. Kalau sudah dipilih atraksinya adalah budaya dengan candi, maka akses dan amenitasnya juga harus dipenuhi,” ujar Menpar Arief Yahya. Kata Menpar, Festival Muaro Jambi dan perayaan Hari Raya Waisak adalah kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan wisatawan ke Jambi. Apalagi, Jambi sudah memiliki bandara yang representatif untuk mendatangkan wisatawan.

“Jangan lupa juga peran endorser untuk mempopulerkan sebuah event,” kata Menpar, yang mengingatkan pre event harus dialokasikan 50% nya. Sisanya, 30% on event dan 20% post event. Sekadar informasi, kawasan komplek percandian Muarojambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/