Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara sampai terperanjat melihat respons di lapangan yang sangat kuat. Kehebohan acara yang diisi origami challenge, atraksi penyajian makanan ala Master Chef, lukis pasir 10 destinasi prioritas yang diperagakan Abe Rubio, hingga flashmob yang membuat semua peserta menari, ternyata ikutan ngetop hingga dunia maya.
“Orang di dunia maya seakan ikut menikmati keindahan panorama dan kseruan acara di Wonderful Noon. Bila jaman dahulu, ada pepatah, mulutmu harimaumu! Saat ini jemarimu pesonamu!“ kata Ukus Kuswara, Sesmenpar itu.
Ada beberapa games yang cukup menghibur peserta gethering. Latihan menari singkat, lalu melihat tarian api, dan terakhir puncak acaranya menyaksikan Sendra Tari Ratu Boko, Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Meskipun hujan gerimis, sendra tari yang menggabungkan kostum yang menyala, efek lighting yang bagus, di atas bukit itu tetap disaksikan hingga tuntas.
“Luar biasa!” sebut Don Kardono. “Ada storyline yang bagus, seputar legenda terbangunnya candi Roro Jonggrang itu. Cerita ini memang tidak happy ending, tapi sebagai sebuah cerita rakyat, itu cukup menarik,” lanjut Don.
Ramai di medsos itu bisa menjadi indikator, bahwa kegiatan ini meluas. Menpar Arief Yahya yang lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktoral Unpad Bandung itu juga sepakat dengan hal itu. Karenanya, dia berharap setiap event selalu menjadi bahan perbincangan publik. Ini dinilai penting untuk menjadikan pariwisata sebagai nafas semua kalangan.
“Teruskan sampai betul-betul mempengaruhi publik untuk berwisata ke Joglosemar –Jogja Solo Semarang dengan ikon Borobudur, dan destinasi-destinasi unggulan lainnya di Indonesia,” jelas Arief Yahya.
Ini kian membuat menteri asal Banyuwangi itu yakin. Endorser media seperti tokoh, instagramer, selebragam, yang miliki pengikut, fans atau pengagum yang besar, mempunyai engagement yang kuat. “Mereka yaitu penyampai pesan yang efisien. Sekarang seleuruh Indonesia jadi makin tahu tentang event Wonderful Noon dan keeksotisan Abyagiri Hotel di Jogjakarta,” terang dia. (rel)