SEMARANG, SUMUTPOS.CO – Berwisata ke Kota Semarang jangan hanya puas di pusat kota. Anda wajib menyisir spot-spot unik di pinggiran kota. Seperti obyek wisata Goa Kreo, yang kini banyak diburu pengunjung.
Spot ini sangat menarik. Selain suguhan alam perbukitan dan Waduk Jatibarang, pengunjung akan dibuat seru dengan banyaknya kera liar di sana. Monyet-monyet ini seolah menyambut tamu yang datang ke obyek wisata. Lalu menyerbu untuk meminta makanan.
Tapi jangan khawatir, ratusan kera ekor panjang itu sudah jinak. Malah suka bercengkerama dengan manusia. Menyebar di area obyek wisata seolah menemani para tamunya.
Menuju Goa Kreo tidaklah sulit. Terletak di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati. Dari bandara sekitar 13 Km ke arah Manyaran lalu ambil arah pasar Gunungpati.
Nanti akan ketemu gapura Goa Kreo di pinggir jalan sebelah kanan. Dari arah Ungaran juga menuju Gunungpati. Sampai pertigaan pasar Gunungpati belok kanan. Sekitar 3 Km ketemu gapura Goa Kreo masuk ke kiri.
Disebut Goa Kreo karena goa ini pernah digunakan Sunan Kalijaga untuk bertapa. Menurut legenda terdapat tiga monyet gaib anak buah Sunan Kalijaga yang menjaga hutan Goa Kreo tersebut.
Goa Kreo juga dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak. Saat itu Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata “Mangreho” yang berarti peliharalah atau jagalah (menjaga kayu jati).
Kawasan Wisata Goa Kreo merupakan perbukitan hutan seluas + 5 hektar yang terletak di daerah perbukitan (Gunung Krincing ) dan lembah Sungai Kreo. Tepatnya di Dukuh Talun Kacang Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati.
Goa Kreo buka setiap hari mulai jam 6.00-18.00. Dengan tiket murah Rp 2.500/orang, parkir Rp 1000 sepeda motor, dan Rp 2000 untuk mobil.
Ada dua hal yang menjadi daya tarik wisata ini. Pertama, goa yang menjadi sarang ratusan kera liar. Di sini terdapat banyak monyet ekor panjang. Jumlahnya lebih dari 500 ekor. Dengan mudah kita menemukan kera yang berkeliaran secara bebas. Jika beruntung, pengunjung bisa mengajak berfoto selfie. Tapi harus dirayu dengan kacang atau pisang. Jika tidak, kera yang lain akan teriak-teriak tanda tidak suka dengan kita.