BINTAN, SUMUTPOS.CO – Paket Promosi yang ditawarkan Bintan Lagoon Resort dengan target Singapura dan Malaysia yang mengemas potensi produk wisata Kepri membuahkan hasil. Dengan berbekal konsep Wisata religi yang dibalur dengan family tourism, paket promosi menjadi sangat menarik dan terasa dalam liburan panjang 31 Agustus-3 September 2017 ini di Bintan.
Wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura sukses di-drive ke Bintan saat libur panjang via Terminal Tanah Merah, Kapal ferry menyeberangkan wisman ini ke Bintan Lagoon Resort (BLR) yang dijadikan lokasi menginap.
“Mereka menggelar Paket Religi, wisman mulai berdatangan, Ini perkembangan yang sangat bagus,” ucap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi, Eddy Susilo.
Salah satu promosi pemasaran yang dilakukan mengambil tema “NCC Gen Rev Youth Camp 2017”. Paket ini dipasarkan travel agent asal Singapura. Target marketnya, jemaah anak anak muda gereja Negeri Singa ini. Hasilnya? 880- pax berhasil dipasarkan.
Selama tiga hari dua malam, jemaah gereja tersebut akan berwisata MICE di Bintan dari tanggal 29 Agustus-2 September 2017.
“Tanggal 29 Agustus siang, seluruh rombongan NCC Group sudah masuk Bintan. Mereka langsung menginap di Bintan Lagoon Resort,” kata Esthy.
BLR yang berada di Pulau Bintan menjadi pilihan karena memang merupakan salah satu resort mewah di kawasan wisata Kabupaten Bintan Tanjung Pinang Kepulauan Riau dan memiliki fasilitas paling lengkap dan terintegrasi.
Untuk acara wisata religi di BLR ini, ungkap Eddy Susilo, semua kamar di BLR full booked. “Sebanyak 430 kamar di sana habis disewa rombongan Tours NCC. Bahkan, sebagian harus menyewa villa lantaran kamar di Bintan Lagoon Resort tak bisa menampung seluruh rombongan,” ujarnya.
Harga sewa kamar Bintan Lagoon Resort dipatok Rp 2,7 juta per malam. Sementara untuk vila, harganya dipatok mulai Rp 6,144 juta per malam. Harga sewa tinggi ini sepadan dengan fasilitas dan panorama yang ditawarkan.
Selain panorama laut yang menawan, rombongan wisman asal Singapura juga dimanjakan dengan dua kolam renang terbuka, lapangan tenis, dan dua lapangan golf kelas dunia. Selain itu, ada juga 12 restoran berstandar global.
Di BLR yang pernah menjadi tempat berlibur bagi Sultan Pahang dari Malaysia yang pernah menginap lebih kurang sebulan ini, rombongan Tours NCC akan menikmati kamar yang menghadap ke Laut Cina Selatan. Bahkan, Johor Bahru, Malaysia bisa dilihat dari Bintan Lagoon Resort.
“Selama 3 hari rombongan akan mengikuti serangkaian kegiatan wisata religi dan akan kembali ke Singapura pada tanggal 2 September mendatang,” lanjut Eddy
Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zaiman Prawirajuga senang dengan kegiatan yang dilakukan BLR ini.”Kegiatan tersebut berdampak pada penuhnya hunian hotel di BLR, acara MICe memang sangat bagus dilakukan karena jumlah pesertanya banyak, mereka menjadikan tempat aktivitas dan wisata daerah yang dikunjungi. Lama menginap bisa seitar 3-4 hari, ini sangat menguntungkan,” kata Luki.
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bintan adalah salah satu contoh sukses crossborder tourism di Indonesia. Atraksi manmade, seperti sport tourism dan event tourism yang sudah sangat populer berbagai negara diciptakan di Bintan.
“Kita menjual destinasi yang menarik. Indonesia sudah diakui sebagai ASEAN favourite destination, Bintan salah satunya yang masuk dalam Great Batam.Bintan memang tak ingin kalah dari Bali. Kebetulan, modalnya sudah sangat kuat. Punya fasilitas penunjang MICE yang sudah baik, hotel, resort, lapangan golf kelas dunia, serta pelabuhan penyeberangan yang mumpuni,” kata Menpar Arief Yahya.
Semua even digarap dengan profesional. Seluruh tenaga dikerahkan, serta EO internasional juga tak ragu untuk digandeng. “Hasilnya bisa dilihat dari Ironman, Bintan Triathlon, Tour de Bintan dan Golf Asia Challenge,” sebut Menpar Arief.
“Bisa juga Moon Run Festival dan Reebok Spartan Race Bintan. Itu adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup. Kalau mau sukses seperti Bintan cara gampangnya ya benchmark. Apa-apa yang sudah dilakukan Bintan, silakan amati, tiru dan modifikasi sesuai karakter wilayah masing-masing,” pungkas Menteri Arief Yahya itu. (Rel)
BINTAN, SUMUTPOS.CO – Paket Promosi yang ditawarkan Bintan Lagoon Resort dengan target Singapura dan Malaysia yang mengemas potensi produk wisata Kepri membuahkan hasil. Dengan berbekal konsep Wisata religi yang dibalur dengan family tourism, paket promosi menjadi sangat menarik dan terasa dalam liburan panjang 31 Agustus-3 September 2017 ini di Bintan.
Wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura sukses di-drive ke Bintan saat libur panjang via Terminal Tanah Merah, Kapal ferry menyeberangkan wisman ini ke Bintan Lagoon Resort (BLR) yang dijadikan lokasi menginap.
“Mereka menggelar Paket Religi, wisman mulai berdatangan, Ini perkembangan yang sangat bagus,” ucap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi, Eddy Susilo.
Salah satu promosi pemasaran yang dilakukan mengambil tema “NCC Gen Rev Youth Camp 2017”. Paket ini dipasarkan travel agent asal Singapura. Target marketnya, jemaah anak anak muda gereja Negeri Singa ini. Hasilnya? 880- pax berhasil dipasarkan.
Selama tiga hari dua malam, jemaah gereja tersebut akan berwisata MICE di Bintan dari tanggal 29 Agustus-2 September 2017.
“Tanggal 29 Agustus siang, seluruh rombongan NCC Group sudah masuk Bintan. Mereka langsung menginap di Bintan Lagoon Resort,” kata Esthy.
BLR yang berada di Pulau Bintan menjadi pilihan karena memang merupakan salah satu resort mewah di kawasan wisata Kabupaten Bintan Tanjung Pinang Kepulauan Riau dan memiliki fasilitas paling lengkap dan terintegrasi.
Untuk acara wisata religi di BLR ini, ungkap Eddy Susilo, semua kamar di BLR full booked. “Sebanyak 430 kamar di sana habis disewa rombongan Tours NCC. Bahkan, sebagian harus menyewa villa lantaran kamar di Bintan Lagoon Resort tak bisa menampung seluruh rombongan,” ujarnya.
Harga sewa kamar Bintan Lagoon Resort dipatok Rp 2,7 juta per malam. Sementara untuk vila, harganya dipatok mulai Rp 6,144 juta per malam. Harga sewa tinggi ini sepadan dengan fasilitas dan panorama yang ditawarkan.
Selain panorama laut yang menawan, rombongan wisman asal Singapura juga dimanjakan dengan dua kolam renang terbuka, lapangan tenis, dan dua lapangan golf kelas dunia. Selain itu, ada juga 12 restoran berstandar global.
Di BLR yang pernah menjadi tempat berlibur bagi Sultan Pahang dari Malaysia yang pernah menginap lebih kurang sebulan ini, rombongan Tours NCC akan menikmati kamar yang menghadap ke Laut Cina Selatan. Bahkan, Johor Bahru, Malaysia bisa dilihat dari Bintan Lagoon Resort.
“Selama 3 hari rombongan akan mengikuti serangkaian kegiatan wisata religi dan akan kembali ke Singapura pada tanggal 2 September mendatang,” lanjut Eddy
Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zaiman Prawirajuga senang dengan kegiatan yang dilakukan BLR ini.”Kegiatan tersebut berdampak pada penuhnya hunian hotel di BLR, acara MICe memang sangat bagus dilakukan karena jumlah pesertanya banyak, mereka menjadikan tempat aktivitas dan wisata daerah yang dikunjungi. Lama menginap bisa seitar 3-4 hari, ini sangat menguntungkan,” kata Luki.
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bintan adalah salah satu contoh sukses crossborder tourism di Indonesia. Atraksi manmade, seperti sport tourism dan event tourism yang sudah sangat populer berbagai negara diciptakan di Bintan.
“Kita menjual destinasi yang menarik. Indonesia sudah diakui sebagai ASEAN favourite destination, Bintan salah satunya yang masuk dalam Great Batam.Bintan memang tak ingin kalah dari Bali. Kebetulan, modalnya sudah sangat kuat. Punya fasilitas penunjang MICE yang sudah baik, hotel, resort, lapangan golf kelas dunia, serta pelabuhan penyeberangan yang mumpuni,” kata Menpar Arief Yahya.
Semua even digarap dengan profesional. Seluruh tenaga dikerahkan, serta EO internasional juga tak ragu untuk digandeng. “Hasilnya bisa dilihat dari Ironman, Bintan Triathlon, Tour de Bintan dan Golf Asia Challenge,” sebut Menpar Arief.
“Bisa juga Moon Run Festival dan Reebok Spartan Race Bintan. Itu adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup. Kalau mau sukses seperti Bintan cara gampangnya ya benchmark. Apa-apa yang sudah dilakukan Bintan, silakan amati, tiru dan modifikasi sesuai karakter wilayah masing-masing,” pungkas Menteri Arief Yahya itu. (Rel)