10 Bali Baru yang telah ditetapkan Kemenpar adalah Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Candi Borobudur, Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung).
“Berbagai persyaratan bagi beroperasinya KEK telah disiapkan pemerintah seperti lahan, administrator dan aparatur administrator, pelimpahan kewenangan, perangkat pendukung dan infrastruktur dalam kawasan semua sudah dilengkapi oleh pihak terkait, nah acara dukungan kami terhadap REI ini juga usaha kami agar investor semakin banyak yang tertarik untuk berinvestasi ke Mandalika. Kami juga berharap REI menjadi garda terdepan investasi di Mandalika,” ujar Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menggarisbawahi salah satu keunggulan KEK Mandalika adalah diterapkannya green infrastructure. Nantinya suplai air bersih dan air minum bagi resort Mandalika berasal dari proses desalinasi air laut. Demikian pula dengan suplai tenaga listrik, yang dirancang melalui pembangkit energi surya.
Keberadaan green infratsructure tentunya akan menambah daya tarik investor kelas dunia menanamkan modalnya di KEK ini. Praktik green economy diharapkan membangun kebanggaan bagi Pemerintah, masyarakat dan pengelolanya.
“KEK Mandalika dapat menjadi percontohan bagi pengembangan kawasan sejenis lain di Indonesia, silahkan berinvestasi di Mandalika,” imbuhnya.
Mantan Direktur Utama Telkom itu juga menekankan agar PT Indonesia Tourism Development Corporation sebagai pengusul dan pengelola, Dewan Kawasan bersama masyarakat dapat senantiasa menjaga iklim sosial ekonomi kondusif dan integritas lingkungan hidup wilayah. Sehingga nantinya KEK Mandalika dapat berkembang dengan baik dan membangun manfaat berkelanjutan bagi semua masyarakat Indonesia.
“Ingat, jangan sampai sampah berserakan dan masyarakat jangan buang sampah sembarangan. Harus dijaga KEK Mandalika,” kata Menpar Arief Yahya.(rel)