“Kami juga akan memastikan progres, menyusun rencana kerja dan rekomendasi tindak lanjut, sharing knowlledge management tentang indikator dan isu strategis sustainable tourism practices,” timpal I Gede Ardika, Ketua Tim Nasional Percepatan Pembangunan Sustainable Tourism Kemenpar
Untuk mendorong percepatan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, Kementerian Pariwisata telah memiliki program PenetapanbPusat Monitoring Untuk Observatorium Pariwisata Berkelanjutan (Monitoring Centre For Sustainable Tourism Observatories). Program ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas destinasi.
Di 2017 ini, Kementerian Pariwisata telah menetapkan 5 Pusat Monitoring. Yang pertama, Pusat Monitoring Universitas Sumatera Utara (USU). Wilayahnya mencakup observasi Kabupaten Samosir. Berikutnya Pusat Monitoring Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan wilayah observasi Kabupaten Pangandaran. Setelah itu Pusat Monitoring Universitas Gajah Mada (UGM dengan wilayah observasi Kabupaten Sleman.
Berikutnya Pusat Monitoring Universitas Udayana (Unud) dengan wilayah observasi Kota Denpasar. Terakhir, ada Pusat Monitoring Universitas Mataram (Unram) dengan wilayah observasi Kabupaten Lombok Barat.
Dari kelima pusat monitoring tersebut, 3 Pusat Monitoring ITB, UGM, dan Unram) telah mendapat pengakuan dari UNWTO. Jejaring Pusat Monitoring diwadahi dalam Wonderful Indonesia Network Sustainable Tourism Observatori (WINSTO) yang juga merupakan bagian dari International Network Sustainable Tourism Observatory (INSTO).
“Selama ini ketiganya sudah melakukan komunikasi dan memberikan update dan progres penerapan isu strategis penerapan pariwisata berkelanjutan kepada UNWTO di Madrid. Selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan program dan solusi konkrit dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas destinasi yang menjadi pusat observatorium tersebut,” sambung Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar Frans Teguh
Sustainable Tourism Development, Sustainable Tourism Obesrvatori, dan Sertifikasi Sustainable Tourism sebagai upaya Kemenpar dalam mendorong pertumbuhan Sustainable Tourism di tanah air. Standarnya pun dibuat global. Acuannya, prinsip-prinsip dalam sustainable tourism UN-WTO.
Pembangunannya didukung secara ekologis dalam jangka panjang, layak secara ekonomi serta adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. “Ini sebagai upaya menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tahun ini ditargetkan 15 juta dan akan menjadi 20 juta wisman pada 2019,” katanya. (rel)