27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tangkahan, Surga Tersembunyi di Kawasan Gunung Leuser

Bagi sebagian penikmat petualang, Tangkahan bukanlah lokasi yang asing di telinga. Namun bagi masyarakat yang belum pernah datang ataupun menjamah seluruh keindahan alam yang ditawarkan di lokasi pariwisata Tangkahan, pasti akan bertanya ada apa di balik keindahan Tangkahan?

GAJAH: Adrenalin Wisman tertantang ketika mengendarai gajah saat mengelilingi lokasi wisata Tangkahan//sumut pos
GAJAH: Adrenalin Wisman tertantang ketika mengendarai gajah saat mengelilingi lokasi wisata Tangkahan//sumut pos

yang pastinya, di tempat ini memungkinkan wisatawan untuk bisa melupakan sejenak kepenatan hingar bingar perkotaan dan memanjakan diri dari polusi asap yang ditawarkan sejumlah kendaraan.

Untuk sekedar mengingatkan, Tangkahan merupakan daerah kecil yang berada di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Tangkahan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Karena keindahannya, tak jarang orang menyebut Tangkahan sebagai surga tersembunyi di Leuser.

Secara geografis Tangkahan berada pada 03º05’30″ LU dan 098º04’26.8″ BT. Tangkahan sendiri merupakan objek wisata yang berbasis ekowissta. Landscap sungai dan bebatuan di Tangkahan tidak hanya terkenal di Indonesia namun Tangkahan juga mampu merangsang wisatawan mancanegara untuk datang langsung ke lokasi tersebut. Tak heran nama Tangkahan katanya nih tersohor hingga ke Benua Eropa loh.

Nah, sebelum bercerita tentang lokasi Tangkahan, tim Travelista Sumut Pos  langsung berkunjung ke lokasi mencoba mengingatkan bagi para wisatawan yang baru pertama kalinya ke Tangkahan untuk menyiapkan segala sesuatunya. Mengingat menuju ke lokasi Tangkahan, ternyata tak seindah dan semudah yang dibayangkan, karena jalan yang dilalui rusak dan terjal. Apalagijarak yang ditempuh dari Kota Medan berkisar 124 KM dengan menghabiskan waktu sekitar 4 jam lamanya. Selain melewati sejumlah perkebunan, untuk bisa tiba di lokasi juga harus melalui melalui jalan yang berkerikil dan berlubang. Terkesan berat memnag, namun setelah sampai di lokasi, rasa lelah dan letih akan terbalas dengan panorama keindahan alamnya.

Apalagi, TNGL merupakan perpaduan ekosistem dataran rendah dan dataran tinggi dengan kondisi hutan yang masih terjaga kemurniannya.
Tidak hanya itu saja beragamnya flora dan fauna yang terdapat pada kawasan ini seperti Kantong Semar, Rafflessia, Amorphophalus Sp, Damar, Meranti, Mayang, Gajah, Orangutan, Kera Ekor Panjang, Harimau, Kambing Hutan, Babi Hutan, Burung Kukau serta lainnya, menambah eksotisnya lokasi pariwisataTangkahan.

Karena kawasan ini merupakan tempat pertemuan sungai Buluh dan sungai Batang Serangan, maka dalam kondisi cuaca yang tenang, kondisi air dengan sedikit arus yang menyibak dan menghantam bebatuan akan terlihat jernih dan begitu segar untuk dinikmati.tapi diingatkan tidak mandi disaat hujan. Karena permukaan air sungai akan naik dan air berubah keruh serta arus yang begitu deras.

Tangkahan juga memiliki potensi alam lain yang cukup menggoda untuk dinikmati. Selain terdapat gua kecil yang untuk pemandian air panas di pnggiran aliran sungai Tangkahan, terdapat juga gua kalong, gua kambing, air terjun serta jalur tracking yang menantang adrenalin.

Untuk menjelajahi hutan ada dua alternatif yang diberikan pengelola. Yakni bisa berjalan kaki didampingi guide ataupun dengan menaiki Gajah Sumatera yang siap menunggu pengunjung untuk dihantarkan mengelilingi rimba hutan yang masih perawan itu. Bahkan kegiatan wisata lainnya juga dapat dilakukan dengan berpetualang dan menyingkap rahasia hutan hujan tropis Sumatra dengan tracking atau menunggangi Gajah Sumatra baik rute pendek maupun rute panjang yang bisa sampai ke lokasi paraiwisata lainnya yakni Bukit Lawang.(ban)

Tangkahan, Manjakan Wisatawan Mancanegara

Kata Edi, untuk menikmati semua paket, baik memandikan gajah, tracking, makan dan lainnya pihak pengelola memasang tarif seharga Rp850 ribu per orangnya. Sedangkan yang hanya traking bersama gajah dipatok tarif sebesar Rp650 ribu per orangnya untuk satu jam lamanya. “Ini masih murah, kita bisa hampir satu harian kalau memesan paket semuanya,”ujarnya.

Setelah puas bermain dengan gajah, tempat yang diminati lainnya juga yaitu tracking ke hutan TNGL, paket untuk tracking ini bervariatif dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, ini tergantung pada lama harinya. Jika wisatawan beruntung dapat melihat satwa Orangutan yang liar di hutan tesebut. “Paket yang ditawarkan lainnya menyelusuri sungai yang harganya Rp200 ribu perorangnya. Kalau untuk penginapan dari Rp100 ribu sampai Rp350 ribu permalamnya,”ucapnya.

Selain itu juga, wisatawan akan diajak berkunjung ke Desa kuala Buluh dan Kuala Gemuh untuk melihat kehidupan masyarakat setempat. “Kebanyakan yang melihat ini adalah wisatawan dari mancanegara,”ujarnya.

Edi menyatakan, jumlah pengunjung Tangkahan setiap bulannya mencapai ratusan. Kebanyakan wisatawan yang berasal dari Mancanegara dari pada lokal sendiri. Cenderung Wisman datang keTangkahan pada Bulan Juni sampai Agustus. (ban)

Bagi sebagian penikmat petualang, Tangkahan bukanlah lokasi yang asing di telinga. Namun bagi masyarakat yang belum pernah datang ataupun menjamah seluruh keindahan alam yang ditawarkan di lokasi pariwisata Tangkahan, pasti akan bertanya ada apa di balik keindahan Tangkahan?

GAJAH: Adrenalin Wisman tertantang ketika mengendarai gajah saat mengelilingi lokasi wisata Tangkahan//sumut pos
GAJAH: Adrenalin Wisman tertantang ketika mengendarai gajah saat mengelilingi lokasi wisata Tangkahan//sumut pos

yang pastinya, di tempat ini memungkinkan wisatawan untuk bisa melupakan sejenak kepenatan hingar bingar perkotaan dan memanjakan diri dari polusi asap yang ditawarkan sejumlah kendaraan.

Untuk sekedar mengingatkan, Tangkahan merupakan daerah kecil yang berada di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Tangkahan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Karena keindahannya, tak jarang orang menyebut Tangkahan sebagai surga tersembunyi di Leuser.

Secara geografis Tangkahan berada pada 03º05’30″ LU dan 098º04’26.8″ BT. Tangkahan sendiri merupakan objek wisata yang berbasis ekowissta. Landscap sungai dan bebatuan di Tangkahan tidak hanya terkenal di Indonesia namun Tangkahan juga mampu merangsang wisatawan mancanegara untuk datang langsung ke lokasi tersebut. Tak heran nama Tangkahan katanya nih tersohor hingga ke Benua Eropa loh.

Nah, sebelum bercerita tentang lokasi Tangkahan, tim Travelista Sumut Pos  langsung berkunjung ke lokasi mencoba mengingatkan bagi para wisatawan yang baru pertama kalinya ke Tangkahan untuk menyiapkan segala sesuatunya. Mengingat menuju ke lokasi Tangkahan, ternyata tak seindah dan semudah yang dibayangkan, karena jalan yang dilalui rusak dan terjal. Apalagijarak yang ditempuh dari Kota Medan berkisar 124 KM dengan menghabiskan waktu sekitar 4 jam lamanya. Selain melewati sejumlah perkebunan, untuk bisa tiba di lokasi juga harus melalui melalui jalan yang berkerikil dan berlubang. Terkesan berat memnag, namun setelah sampai di lokasi, rasa lelah dan letih akan terbalas dengan panorama keindahan alamnya.

Apalagi, TNGL merupakan perpaduan ekosistem dataran rendah dan dataran tinggi dengan kondisi hutan yang masih terjaga kemurniannya.
Tidak hanya itu saja beragamnya flora dan fauna yang terdapat pada kawasan ini seperti Kantong Semar, Rafflessia, Amorphophalus Sp, Damar, Meranti, Mayang, Gajah, Orangutan, Kera Ekor Panjang, Harimau, Kambing Hutan, Babi Hutan, Burung Kukau serta lainnya, menambah eksotisnya lokasi pariwisataTangkahan.

Karena kawasan ini merupakan tempat pertemuan sungai Buluh dan sungai Batang Serangan, maka dalam kondisi cuaca yang tenang, kondisi air dengan sedikit arus yang menyibak dan menghantam bebatuan akan terlihat jernih dan begitu segar untuk dinikmati.tapi diingatkan tidak mandi disaat hujan. Karena permukaan air sungai akan naik dan air berubah keruh serta arus yang begitu deras.

Tangkahan juga memiliki potensi alam lain yang cukup menggoda untuk dinikmati. Selain terdapat gua kecil yang untuk pemandian air panas di pnggiran aliran sungai Tangkahan, terdapat juga gua kalong, gua kambing, air terjun serta jalur tracking yang menantang adrenalin.

Untuk menjelajahi hutan ada dua alternatif yang diberikan pengelola. Yakni bisa berjalan kaki didampingi guide ataupun dengan menaiki Gajah Sumatera yang siap menunggu pengunjung untuk dihantarkan mengelilingi rimba hutan yang masih perawan itu. Bahkan kegiatan wisata lainnya juga dapat dilakukan dengan berpetualang dan menyingkap rahasia hutan hujan tropis Sumatra dengan tracking atau menunggangi Gajah Sumatra baik rute pendek maupun rute panjang yang bisa sampai ke lokasi paraiwisata lainnya yakni Bukit Lawang.(ban)

Tangkahan, Manjakan Wisatawan Mancanegara

Kata Edi, untuk menikmati semua paket, baik memandikan gajah, tracking, makan dan lainnya pihak pengelola memasang tarif seharga Rp850 ribu per orangnya. Sedangkan yang hanya traking bersama gajah dipatok tarif sebesar Rp650 ribu per orangnya untuk satu jam lamanya. “Ini masih murah, kita bisa hampir satu harian kalau memesan paket semuanya,”ujarnya.

Setelah puas bermain dengan gajah, tempat yang diminati lainnya juga yaitu tracking ke hutan TNGL, paket untuk tracking ini bervariatif dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, ini tergantung pada lama harinya. Jika wisatawan beruntung dapat melihat satwa Orangutan yang liar di hutan tesebut. “Paket yang ditawarkan lainnya menyelusuri sungai yang harganya Rp200 ribu perorangnya. Kalau untuk penginapan dari Rp100 ribu sampai Rp350 ribu permalamnya,”ucapnya.

Selain itu juga, wisatawan akan diajak berkunjung ke Desa kuala Buluh dan Kuala Gemuh untuk melihat kehidupan masyarakat setempat. “Kebanyakan yang melihat ini adalah wisatawan dari mancanegara,”ujarnya.

Edi menyatakan, jumlah pengunjung Tangkahan setiap bulannya mencapai ratusan. Kebanyakan wisatawan yang berasal dari Mancanegara dari pada lokal sendiri. Cenderung Wisman datang keTangkahan pada Bulan Juni sampai Agustus. (ban)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/