32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

VITM Dibuka Lenggang Nyai, Kemenpar Memancing di “Kolam” Wisman Vietnam

Ajang Vietnam International Travel Mart 2017.

Nah, dengan penerbangan langsung ke Indonesia maka siap bersaing harga dengan paket ke dua negara itu. “Tentunya bisa mengalahkan Malaysia dan Thailand karena menuju Indonesia juga bisa dilakukan dengan biaya yang murah,” jelas Owner Seta Tours Trianto “Atok” Sunarjati yang menempati salah satu Booth di pameran Kemenpar di VITM 2017 itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, soal Air Connectivity atau akses udara, Kemenpar terus memperbesar daya angkut atau seats capacity, yang di tahun 2017 nanti sudah minus 4 juta seats. Sedangkan urusan airline, airport dan authority soal angkutan udara itu domain-nya bukan di Kemenpar. Dibutuhkan total collaboration, dengan Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura.

Sejak dua bulan silam, problem “jembatan udara” buat Indonesia yang berkepulauan ini sudah terdeteksi.

Karena itu Menpar Arief Yahya bersama tim Kemenpar melakukan roadshow ke industri Airlines, Angkasa Pura I-II dan Authority, dalam hal ini Kemenhub. Gaya swasta, tidak terlalu protokoler, langsung bicara seolah-olah seperti B to B, mencari solusi terbaik.

“Karena 75% wisatawan itu masuk ke tanah air dengan airlines. Lalu 24% dengan penyeberangan, dan 1% di perbatasan. Sentuh yang terbesar dulu, untuk quick win, termasuk dengan rencana VietJet Air ke tanah air dari Vietnam juga merupakan kabar yang menggembirakan,” katanya.(rel)

 

 

 

Ajang Vietnam International Travel Mart 2017.

Nah, dengan penerbangan langsung ke Indonesia maka siap bersaing harga dengan paket ke dua negara itu. “Tentunya bisa mengalahkan Malaysia dan Thailand karena menuju Indonesia juga bisa dilakukan dengan biaya yang murah,” jelas Owner Seta Tours Trianto “Atok” Sunarjati yang menempati salah satu Booth di pameran Kemenpar di VITM 2017 itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, soal Air Connectivity atau akses udara, Kemenpar terus memperbesar daya angkut atau seats capacity, yang di tahun 2017 nanti sudah minus 4 juta seats. Sedangkan urusan airline, airport dan authority soal angkutan udara itu domain-nya bukan di Kemenpar. Dibutuhkan total collaboration, dengan Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura.

Sejak dua bulan silam, problem “jembatan udara” buat Indonesia yang berkepulauan ini sudah terdeteksi.

Karena itu Menpar Arief Yahya bersama tim Kemenpar melakukan roadshow ke industri Airlines, Angkasa Pura I-II dan Authority, dalam hal ini Kemenhub. Gaya swasta, tidak terlalu protokoler, langsung bicara seolah-olah seperti B to B, mencari solusi terbaik.

“Karena 75% wisatawan itu masuk ke tanah air dengan airlines. Lalu 24% dengan penyeberangan, dan 1% di perbatasan. Sentuh yang terbesar dulu, untuk quick win, termasuk dengan rencana VietJet Air ke tanah air dari Vietnam juga merupakan kabar yang menggembirakan,” katanya.(rel)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/