25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

VITM Dibuka Lenggang Nyai, Kemenpar Memancing di “Kolam” Wisman Vietnam

Ajang Vietnam International Travel Mart 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keputusan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berpromosi di ajang Vietnam International Travel Mart 2017 mendapat pujian dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi, Vietnam. KBRI menilai apa yang dilakukan Kemenpar sudah tepat menjaring Wisman di ajang pameran terbesar di Vietnam itu.

“Kondisi perekonomian Vietnam sedang melonjak tinggi. Karena di sini investor banyak yang deal dan berkembang. Tentunya kondisi itu membuat banyak masyarakat Vietnam yang penghasilannya bertambah, atau biasa disebut dengan candaan kita orang kaya baru. Dan orang yang sudah banyak uang, mereka sedang gemar berwisata, di Vietnam ini banyak sekali, sudah tepat Kemenpar ikut acara ini,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Hanoi Suryana Sastradiredja saat pembukaan VITM 2017.

Seperti diketahui, Kemenpar mengikuti event pameran VITM 2017 dari tanggal 6 hingga 9 April 2017 di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam. Dalam acara pembukaan kemarin, Tarian Lenggang Nyai ikut unjuk gigi di depan ribuan pengujung yang hadir di acara tersebut. Tarian tersebut dipersembahkan oleh Vietnam Dance College (VDC) yang juga dibina oleh KBRI.

“Ada yang mengistilahkan bahwa Singapura adalah kolam yang banyak ikannya, kini Vietnam menurut kami juga sudah seperti itu. Banyak ekspatriat di sini, banyak wisman asing juga di sini, buat paketnya agar mereka terbang juga ke tanah air,” ujar Suryana.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana yang juga didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan pihaknya memang terus berjuang agar Wisman Vietnam bisa menyambangi Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, di bulan April 2017 selain ikut pameran terbesar di Vietnam, Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu juga melakukan kegiatan Sales Mission di Ho Chi Minh dan Hanoi Vietnam.

Imbasnya, minimnya kursi penerbangan yang membawa Wisman ke tanah air terpecahkan oleh Kemenpar. Salah satu hasilnya adalah maskapai asal Negeri Lumbung Padi, VietJet Air, siap terbang ke Indonesia di pertengahan tahun 2017.

“Ini kabar gembira untuk air connectivity kita, poinnya di situ. Karena fokus kinerja kita di tahun 2017 juga disitu, bagaimana mencari peluang agar maskapai membuka penerbangan langsungnya ke tempat destinasi tanah air. Ini yang sedang kami genjot selain Homestay wisata dan digital, niatan VietJet Air adalah sebuah solusi yang positif,” ujar Pitana yang juga diamini Rizki.

Tiga poin penting tersebut – Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata-menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Salah satu industri yang ikut pameran bersama Kemenpar juga menyambut kabar positif penerbangan langsung ke tanah VietJet Air. Seta Tours yang mengurusi Wisman ke Jogjakarta, Solo dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar itu menilai bahwa penerbangan langsung dari Asia Tenggara ke destinasi di daerahnya akan menambah volume Wisman yang diboyongnya ke Joglosemar.

“Jika banyak penerbangan langsung membuat biaya Wisman itu juga menjadi murah, jadi paket kita bisa bersaing dengan negara lain. Karena persaingan dengan negara Thailand dan Malaysia terus semakin tinggi, jika lebih murah menuju Malaysia dan Thailand, maka kita akan kalah terus,” katanya.

Ajang Vietnam International Travel Mart 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keputusan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berpromosi di ajang Vietnam International Travel Mart 2017 mendapat pujian dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi, Vietnam. KBRI menilai apa yang dilakukan Kemenpar sudah tepat menjaring Wisman di ajang pameran terbesar di Vietnam itu.

“Kondisi perekonomian Vietnam sedang melonjak tinggi. Karena di sini investor banyak yang deal dan berkembang. Tentunya kondisi itu membuat banyak masyarakat Vietnam yang penghasilannya bertambah, atau biasa disebut dengan candaan kita orang kaya baru. Dan orang yang sudah banyak uang, mereka sedang gemar berwisata, di Vietnam ini banyak sekali, sudah tepat Kemenpar ikut acara ini,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Hanoi Suryana Sastradiredja saat pembukaan VITM 2017.

Seperti diketahui, Kemenpar mengikuti event pameran VITM 2017 dari tanggal 6 hingga 9 April 2017 di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam. Dalam acara pembukaan kemarin, Tarian Lenggang Nyai ikut unjuk gigi di depan ribuan pengujung yang hadir di acara tersebut. Tarian tersebut dipersembahkan oleh Vietnam Dance College (VDC) yang juga dibina oleh KBRI.

“Ada yang mengistilahkan bahwa Singapura adalah kolam yang banyak ikannya, kini Vietnam menurut kami juga sudah seperti itu. Banyak ekspatriat di sini, banyak wisman asing juga di sini, buat paketnya agar mereka terbang juga ke tanah air,” ujar Suryana.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana yang juga didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan pihaknya memang terus berjuang agar Wisman Vietnam bisa menyambangi Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, di bulan April 2017 selain ikut pameran terbesar di Vietnam, Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu juga melakukan kegiatan Sales Mission di Ho Chi Minh dan Hanoi Vietnam.

Imbasnya, minimnya kursi penerbangan yang membawa Wisman ke tanah air terpecahkan oleh Kemenpar. Salah satu hasilnya adalah maskapai asal Negeri Lumbung Padi, VietJet Air, siap terbang ke Indonesia di pertengahan tahun 2017.

“Ini kabar gembira untuk air connectivity kita, poinnya di situ. Karena fokus kinerja kita di tahun 2017 juga disitu, bagaimana mencari peluang agar maskapai membuka penerbangan langsungnya ke tempat destinasi tanah air. Ini yang sedang kami genjot selain Homestay wisata dan digital, niatan VietJet Air adalah sebuah solusi yang positif,” ujar Pitana yang juga diamini Rizki.

Tiga poin penting tersebut – Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata-menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Salah satu industri yang ikut pameran bersama Kemenpar juga menyambut kabar positif penerbangan langsung ke tanah VietJet Air. Seta Tours yang mengurusi Wisman ke Jogjakarta, Solo dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar itu menilai bahwa penerbangan langsung dari Asia Tenggara ke destinasi di daerahnya akan menambah volume Wisman yang diboyongnya ke Joglosemar.

“Jika banyak penerbangan langsung membuat biaya Wisman itu juga menjadi murah, jadi paket kita bisa bersaing dengan negara lain. Karena persaingan dengan negara Thailand dan Malaysia terus semakin tinggi, jika lebih murah menuju Malaysia dan Thailand, maka kita akan kalah terus,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/