29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menpar Arief Yahya Bakal Tetapkan Jember Jadi Kota Karnaval

“Banyak sekali yang sudah kami raih, kurang lebih ada sekitar 12-13 penghargaan dan itu semua dari best and best kami ambil jadi tema untuk inspirasi tahun ini,” ujar Dynand.

Dynand mengungkapkan, tiap perhelatan JFC selalu menyedot perhatian wisatawan asing. Bahkan para kontestan dengan wajah ceria dan penuh kreasi di catwalk jalanan kerap menjadi daya tarik media asing untuk meliput.

Jumlah media, fotografer, dan pecinta hobi fotografi yang mendaftar untuk melakukan peliputan JFC tahun ini sudah mencapai ratusan. pada JFC tahun 2015 sebanyak 3.711 fotografer baik domestik maupun mancanegara. Meningkat dari tahun 2014 sebanyak 3.073 media dan fotografer dalam dan luar negeri.

“JFC selalu bisa menarik banyak media untuk meliput, termasuk media asing yang sangat banyak. Yang pasti atmosfer festival ini tak kalah dengan Rio Carnival, Rio de Janeiro, Brazil dan Oktoberfest di Munchen, Jerman,” pungkasnya.

Sementara, Artis dan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur IV Jember-Lumajang, Anang Hermansyah yang turut hadir dalam pertemuan itu, menginginkan agar perhatian publik nasional maupun internasional bisa mengarah ke Jember Fashion Carnaval. Dengan demikian pengaruh JFC terhadap kehidupan ekonomi di Jember lebih menyeluruh.

“Tapi bagaimana ini dikembangkan, sebelum dan setelah karnaval. Pemerintah ingin agar warga berkembang di daerah masing-masing. Nantinya dari sana, nama mereka bisa dibawa hingga tingkat nasional dan internasional,” terang Anang Hermansyah yang tahun kemarin bersama keluarga turut meramaikan JFC 2016.

Anang merencanakan membuat pameran ekonomi kreatif Jember. Warga Jember dimintanya tak putus asa memunculkan potensi kreatif. Dan Pemda setempat harus membuat peta jalan yang konkret terkait penyelenggaraan JFC ini agar disinergikan dengan sektor lainnya seperti kuliner, UMKM, pariwisata, pendidikan, pertanian dan sektor unggulan lainnya.

“Saya angkat topi atas dedikasi Dynand Fariz dan tim penyelenggara JFC yang menghadirkan tontonan yang berkualitas dan secara konkret mengangkat Jember di pentas dunia. Saya membayangkan, makanan dan buah-buahan yang disajikan di JFC adalah seluruhnya produk lokal Jember. Selain itu, souvenir bagi pengunjung JFC adalah produk UKM dari Jember,” tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan Abde Slank yang juga ingin mempromosikan Jember ke level dunia. Dan JFC 2017 itu bisa menjadi pengungkit yang ampuh. Sebagai atraksi, carnival itu sudah eksi. “Sayang sekali kalau Carnaval sebagus itu tidak dipromosikan dengan optimal di semua channel media,” kata Abde. (rel)

“Banyak sekali yang sudah kami raih, kurang lebih ada sekitar 12-13 penghargaan dan itu semua dari best and best kami ambil jadi tema untuk inspirasi tahun ini,” ujar Dynand.

Dynand mengungkapkan, tiap perhelatan JFC selalu menyedot perhatian wisatawan asing. Bahkan para kontestan dengan wajah ceria dan penuh kreasi di catwalk jalanan kerap menjadi daya tarik media asing untuk meliput.

Jumlah media, fotografer, dan pecinta hobi fotografi yang mendaftar untuk melakukan peliputan JFC tahun ini sudah mencapai ratusan. pada JFC tahun 2015 sebanyak 3.711 fotografer baik domestik maupun mancanegara. Meningkat dari tahun 2014 sebanyak 3.073 media dan fotografer dalam dan luar negeri.

“JFC selalu bisa menarik banyak media untuk meliput, termasuk media asing yang sangat banyak. Yang pasti atmosfer festival ini tak kalah dengan Rio Carnival, Rio de Janeiro, Brazil dan Oktoberfest di Munchen, Jerman,” pungkasnya.

Sementara, Artis dan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur IV Jember-Lumajang, Anang Hermansyah yang turut hadir dalam pertemuan itu, menginginkan agar perhatian publik nasional maupun internasional bisa mengarah ke Jember Fashion Carnaval. Dengan demikian pengaruh JFC terhadap kehidupan ekonomi di Jember lebih menyeluruh.

“Tapi bagaimana ini dikembangkan, sebelum dan setelah karnaval. Pemerintah ingin agar warga berkembang di daerah masing-masing. Nantinya dari sana, nama mereka bisa dibawa hingga tingkat nasional dan internasional,” terang Anang Hermansyah yang tahun kemarin bersama keluarga turut meramaikan JFC 2016.

Anang merencanakan membuat pameran ekonomi kreatif Jember. Warga Jember dimintanya tak putus asa memunculkan potensi kreatif. Dan Pemda setempat harus membuat peta jalan yang konkret terkait penyelenggaraan JFC ini agar disinergikan dengan sektor lainnya seperti kuliner, UMKM, pariwisata, pendidikan, pertanian dan sektor unggulan lainnya.

“Saya angkat topi atas dedikasi Dynand Fariz dan tim penyelenggara JFC yang menghadirkan tontonan yang berkualitas dan secara konkret mengangkat Jember di pentas dunia. Saya membayangkan, makanan dan buah-buahan yang disajikan di JFC adalah seluruhnya produk lokal Jember. Selain itu, souvenir bagi pengunjung JFC adalah produk UKM dari Jember,” tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan Abde Slank yang juga ingin mempromosikan Jember ke level dunia. Dan JFC 2017 itu bisa menjadi pengungkit yang ampuh. Sebagai atraksi, carnival itu sudah eksi. “Sayang sekali kalau Carnaval sebagus itu tidak dipromosikan dengan optimal di semua channel media,” kata Abde. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/