Kepada Kantor Berita EFE telah disampaikan bahwa memang betul dewasa ini Indonesia sedang gencar-gencarnya mengangkat pariwisata gastronomi sebagai daya tarik baru dalam mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat internasional.
Kemenpar yang dipimpin Menteri Arief Yahya itu telah menetapkan 5 destinasi gastronomi yaitu, Bali; Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Bandung. Pihaknya senang karena UNWTO menerima usulan Indonesia untuk mengambil Ubud sebagai prototype pengembangan pariwisata gastronomi UNWTO.
KBRI Madrid mengharapkan semua pihak di Indonesia, terutama Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang merupakan pemilik destinasi, untuk memanfaatkan program-program yang tersedia di UNWTO untuk meningkatkan kapasitas para pengambil kebijakan maupun pelaku industri. Ini karena UNWTO merupakan organisasi dunia yang mempunyai kapasitas untuk mengembangkan strategi peningkatan daya tari destinasi.
Destinasi-destinasi di Indonesia dapat melihat keberhasilan San Sebastian dalam mengembangkan pariwisata gastronomi sehingga dewasa ini kota tersebut sangat mengandalkan perekonomiannya dari sektor pariwisata yang bertumpu pada kekuatan gastronominya.
Bagi San Sebastian, pariwisata gastronomi merupakan potensi yang sangat nyata dan Pemerintah Spanyol telah memprioritaskan pariwisata gastronomi dalam strategi promosi pariwisatanya. Khusus untuk San Sebastian, strategi tersebut sangat tepat karena memang sangat cocok dengan alam pedesaan yang menyediakan banyak bahan makanan hasil pertanian yang masih segar untuk diolah dan disantap.
Pada 2015, tercatat 8,4 juta wisatawan internasional yang berkunjung ke Spanyol (12.3% dari total wisatawan) memilih kegiatan pariwisata gastronomi. Potensi tersebut masih dapat terus dikembangkan dengan inovasi dan kreativitas para pakar dan chefs, seperti yang dikembangkan di Basque Culinary Center, yang sekarang telah menjadi center of gastronomy excellence di Spanyol.
San Sebastian sebagai kota tempat peluncuran inisiatif UNWTO tentang Pariwisata Gastronomi antara lain karena kota tersebut oleh Michelin dinyatakan sebagai “Ibu Kota Gastronomi Dunia” di mana semua restoran di San Sebastian mempunyai kesadaran untuk menciptakan menu-menu baru demi memanjakan wisatawan.
Direktur Kegiatan Anggota Afiliasi UNWTO, Yolanda Perdomoerdomo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Delegasi Indonesia (Delri) yang pada Forum ke-3 ini menyertakan para pemangku kepentingan lainnya.
Selain Kemenpar RI yang diwakili oleh Ir. Vita Datau Messakh dan Ahmad Lokot Enda, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya; juga pemangku kepentingan lainnya telah hadir dua dosen Fakultas Kepariwisataan – Universitas Podomoro Jakarta. Dari kalangan pelaku industri telah hadir Direktur Good Indonesia Food (GIF) – tour operator khusus obyek-obyek destinasi kuliner, serta tim KBRI Madrid.
Pada acara Jamuan Santap Malam dengan tuan rumah Menteri Pariwisata Argentina, Gustavo Santos, Duta Besar RI di Madrid/Wakil Tetap RI pada UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso telah menyampaikan penghargaan kepada Sekjen UNWTO, Taleb Rivai, yang telah berinisiatif menyediakan Forum bagi semua negara anggota untuk saling bertukar pengalaman dan membangun kerjasama.
KBRI Madrid sangat mendukung langkah UNWTO tersebut dan akan terus mendorong semua pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia untuk memanfaatkan program-program yang tersedia di UNWTO. (rel)