25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia

Indonesia memamerkan tujuan snorkeling spektakuler di MIDE 2017 Malaysia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya paling pede jika bercerita soal underwater Indonesia. Raja Ampat dan Labuan Bajo, nomor satu dan dua untuk snorkel site di dunia. Mengalahkan Kepulauan Galapagos di Amerika Latin, Okinawa Jepang, Cebu Filipina, Langkawi Malaysia, Maldive maupun Laut Merah Arab Saudi.

Itulah yang membuat, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga pede berada di wtengah-tengah perhelatan MIDE 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1 Putra World Trade Centre Kuala lumpur, Malaysia. Itu karena, perhelatan yang digelar dari tanggal 12 hingga 14 Mei 2017 itu berpotensi mendatangkan Wisawatawan Mancanegara yang punya hobi diving di Negri Jiran tersebut.

“Masyarakat Malaysia yang memilik lisensi divers mencapai ratusan ribu orang, tepatnya sudah tembus angka 200 ribu divers. Selain itu kami memprediksi semua penggemar divers akan datang semua di acara ini,” ujar Presiden Of Malaysia Scuba Diving Association Dato Fazli Mokhtar dalam acara pembukaan MIDE 2017.

Dalam acara pembukaan, Indonesia mendapatkan penghargaan dengan memberikan opening speech yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.

Selain itu hadir juga Deputi Minister of Ministry of Tourism and Culture Malaysia YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin, Director of Asiaevents Exsic and Organizer for Mide 2017 Thayalan Kennedy.

YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin saat pidato di acara pembukaan mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah ikut memeriahkan acara para penggemar khusus ini. “Bu Rizki adalah sahabat saya, Indonesia adalah sahabat kita. Terima kasih Indonesia yang ikut dengan booth yang besar dan membawa industri yang banyak,” ujar Ermieyati.

Lebih lanjut Ermieyati mengatakan, perkembangan pameran MIDE 2017 memang berkembang sangat signifikan. Pada tahun lalu, pameran yang lebih mengedepankan pemandangan alam bawah laut ini jauh berbeda dengan tahun sekarang. “Saat pelaksanaan pertama hanya diikuti oleh 40 booth, sedangkan sekarang sudah tembus 200 lebih booth yang ikut, ini perkembangan yang sangat baik, tentunya pengunjungnya juga bertambah,”ujar Ermieyati.

Dalam acara ini destinasi alam bawah laut Indonesia itu semakin dieksplorasi, semakin banyak keistimewaan tersembunyi dan semakin sulit tertandingi di jagat underwater world. Satu demi satu akan dipamerkan di MIDE 2017.

Indonesia memamerkan tujuan snorkeling spektakuler di MIDE 2017 Malaysia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya paling pede jika bercerita soal underwater Indonesia. Raja Ampat dan Labuan Bajo, nomor satu dan dua untuk snorkel site di dunia. Mengalahkan Kepulauan Galapagos di Amerika Latin, Okinawa Jepang, Cebu Filipina, Langkawi Malaysia, Maldive maupun Laut Merah Arab Saudi.

Itulah yang membuat, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga pede berada di wtengah-tengah perhelatan MIDE 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1 Putra World Trade Centre Kuala lumpur, Malaysia. Itu karena, perhelatan yang digelar dari tanggal 12 hingga 14 Mei 2017 itu berpotensi mendatangkan Wisawatawan Mancanegara yang punya hobi diving di Negri Jiran tersebut.

“Masyarakat Malaysia yang memilik lisensi divers mencapai ratusan ribu orang, tepatnya sudah tembus angka 200 ribu divers. Selain itu kami memprediksi semua penggemar divers akan datang semua di acara ini,” ujar Presiden Of Malaysia Scuba Diving Association Dato Fazli Mokhtar dalam acara pembukaan MIDE 2017.

Dalam acara pembukaan, Indonesia mendapatkan penghargaan dengan memberikan opening speech yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.

Selain itu hadir juga Deputi Minister of Ministry of Tourism and Culture Malaysia YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin, Director of Asiaevents Exsic and Organizer for Mide 2017 Thayalan Kennedy.

YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin saat pidato di acara pembukaan mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah ikut memeriahkan acara para penggemar khusus ini. “Bu Rizki adalah sahabat saya, Indonesia adalah sahabat kita. Terima kasih Indonesia yang ikut dengan booth yang besar dan membawa industri yang banyak,” ujar Ermieyati.

Lebih lanjut Ermieyati mengatakan, perkembangan pameran MIDE 2017 memang berkembang sangat signifikan. Pada tahun lalu, pameran yang lebih mengedepankan pemandangan alam bawah laut ini jauh berbeda dengan tahun sekarang. “Saat pelaksanaan pertama hanya diikuti oleh 40 booth, sedangkan sekarang sudah tembus 200 lebih booth yang ikut, ini perkembangan yang sangat baik, tentunya pengunjungnya juga bertambah,”ujar Ermieyati.

Dalam acara ini destinasi alam bawah laut Indonesia itu semakin dieksplorasi, semakin banyak keistimewaan tersembunyi dan semakin sulit tertandingi di jagat underwater world. Satu demi satu akan dipamerkan di MIDE 2017.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/