26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia

Kecantikan snorkel site yang ada di Indonesia.

Kemenpar memfasilitasi industri yang bergerak di pasar wisata bahari, terutama dari destinasi yang menggarap keindahan bawah laut.

“Di pameran ini kami akan menawarkan destinasi yang memiliki berbagai terumbu karang, ikan dan makhluk bawah laut lainnya, dan menonjolkan coral triangle area yang sudah sangat terkenal. Kita memang juara dalam urusan kekayaan bawah laut Indonesia,” ujar Rizki Handayani.

Kemenpar tebar pesona di pavilion Indonesia berada di Hall 1 Dewan Tun Razak, PWTC No. Booth 901-910 (90 sqm). Kementerian di bawah Komando Arief Yahya itu memfasilitasi 20 industri potensial dari 12 destinasi diving yang ada di Indonesia.

Sekretaris Tim Percepatan Bahari Ratna Suranti menambahkan, semua elemen terkait yang ada di tanah air harus siap menerima wisatawan yang punya hobi dive ini.

“Terutama mempersiapkan dive operator, karena tour operator itu biasanya tetap mencari dive operator. Dive operator harus tetap ada dan tetap terdata serta dikelola dengan profesional,” kata Ratna yang juga diver itu. Wajar saja jika Ratna setia mendampingi Booth Wonderful Indonesia sejak buka hingga tutup tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ada 10 destinasi prioritas pengembangan destinasi kelautan yang akan dikembangkan oleh Kemenpar, diantaranya adalah Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Alor (Nusa Tenggara Timur), Derawan (Kalimantan Timur), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku), and Raja Ampat (Papua Barat).

Menpar Arief mentargetkan pada tahun 2017 Wisatawan Mancanegara (Wisman) sebanyak 15 juta Wisman. Mantan Direktur Utama Telkom itu menyadari potensi bahari republik ini tidak terkalahkan dibandingkan dengan belahan dunia manapun.

Memang selama ini, potensi bahari belum dioptomalisasi. Sedangkan, keindahan bahari itu punya daya dongkrak yang luar biasa. “7 dari 10 destinasi prioritas atau Bali Bali baru didesain untuk wisata bahari. Punya pantai, bawah laut dan antarpulau yang bagus,” ungkap pria asli Banyuwangi itu.

Apalagi, keunggulan perairan Indonesia itu lebih jernih, lebih banyak terumbu karangnya, banyak ikan-ikannya, meskipun hanya di dermaga. “Urusan alam bawah laut kita juaranya, dan harus terus menjadi juara,” kata Menpar Arief yang selalu meyakinkan Presiden Jokowi bahwa hanya sektor pariwisata yang bisa membuat Indonesia semakin bersinar di pentas dunia. (rel)

Kecantikan snorkel site yang ada di Indonesia.

Kemenpar memfasilitasi industri yang bergerak di pasar wisata bahari, terutama dari destinasi yang menggarap keindahan bawah laut.

“Di pameran ini kami akan menawarkan destinasi yang memiliki berbagai terumbu karang, ikan dan makhluk bawah laut lainnya, dan menonjolkan coral triangle area yang sudah sangat terkenal. Kita memang juara dalam urusan kekayaan bawah laut Indonesia,” ujar Rizki Handayani.

Kemenpar tebar pesona di pavilion Indonesia berada di Hall 1 Dewan Tun Razak, PWTC No. Booth 901-910 (90 sqm). Kementerian di bawah Komando Arief Yahya itu memfasilitasi 20 industri potensial dari 12 destinasi diving yang ada di Indonesia.

Sekretaris Tim Percepatan Bahari Ratna Suranti menambahkan, semua elemen terkait yang ada di tanah air harus siap menerima wisatawan yang punya hobi dive ini.

“Terutama mempersiapkan dive operator, karena tour operator itu biasanya tetap mencari dive operator. Dive operator harus tetap ada dan tetap terdata serta dikelola dengan profesional,” kata Ratna yang juga diver itu. Wajar saja jika Ratna setia mendampingi Booth Wonderful Indonesia sejak buka hingga tutup tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ada 10 destinasi prioritas pengembangan destinasi kelautan yang akan dikembangkan oleh Kemenpar, diantaranya adalah Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Alor (Nusa Tenggara Timur), Derawan (Kalimantan Timur), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku), and Raja Ampat (Papua Barat).

Menpar Arief mentargetkan pada tahun 2017 Wisatawan Mancanegara (Wisman) sebanyak 15 juta Wisman. Mantan Direktur Utama Telkom itu menyadari potensi bahari republik ini tidak terkalahkan dibandingkan dengan belahan dunia manapun.

Memang selama ini, potensi bahari belum dioptomalisasi. Sedangkan, keindahan bahari itu punya daya dongkrak yang luar biasa. “7 dari 10 destinasi prioritas atau Bali Bali baru didesain untuk wisata bahari. Punya pantai, bawah laut dan antarpulau yang bagus,” ungkap pria asli Banyuwangi itu.

Apalagi, keunggulan perairan Indonesia itu lebih jernih, lebih banyak terumbu karangnya, banyak ikan-ikannya, meskipun hanya di dermaga. “Urusan alam bawah laut kita juaranya, dan harus terus menjadi juara,” kata Menpar Arief yang selalu meyakinkan Presiden Jokowi bahwa hanya sektor pariwisata yang bisa membuat Indonesia semakin bersinar di pentas dunia. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/