25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kabupaten Samosir Surga Wisata di Sumut

Pariwisata merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup tinggi. Banyak provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sebut saja Bali dan Jogyakarta.

PANTAI: Lokasi rekreasi keluarga wisata pantai Pasir Putih yang terletak di Desa Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir.
PANTAI: Lokasi rekreasi keluarga wisata pantai Pasir Putih yang terletak di Desa Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir.

Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara merupakan objek wisata yang sudah dikenal oleh masyarakat di dalam maupun luar negeri. Potensi yang dimilikinya sangat menjanjikan, keindahan dan sejarahnya mampu membuat orang bersedia mengabiskan waktunya.

Selama ini, masyarakat mengetahui bahwa wisata di Samosir itu hanya Danau Toba, Tuk-tuk, Batu Persidangan di Tomok. Padahal, bila menjelajah lebih dalam, banyak potensi keindahan yang sangat menarik dari Kabupaten yang dipimpin oleh Mangindar Simbolon ini. Tidak hanya wisata alam, tetapi dikawasan yang masih kental dengan adat Batak ini juga memiliki wisata spiritual, tepatnya di Aek Sipitu dai (Air Tujuh Rasa), Pusuk Buhit, dan Sopo Guru Tatea yang terletak di bawah puncak Pusuk Buhit.

Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang gencar untuk membangun dan meningkatkan pariwisata Samosir. Mengingat, potensinya sangat besar dan sudah dikenal masyarakat.

“Satu-satunya Kabupaten Kota yang memiliki visi pariwisata di Sumatera Utara ini hanyalah Samosir, pada umumnya pariwisata menjadi misi, tetapi, tidak bagi kita. Kita berupaya agar Wisata menjadi prioritas, dan mengembalikan kejayaan Danau Toba tahun 1990-an yang lalu,” ujarnya.

Tahun 1980-an hingga akhir 1990-an, Danau Toba mencapai titik tertinggi dalam kunjungan wisatanya. Bahkan, ketenarannya menyerupai Bali dalam pengetahun masyarakat mancanegara.

Pada tahun tersebut, kunjungan wisatawan ke Danau Toba mampu mencapai 100 ribuan pertahunnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai pembangunan penginapan di sekitar Prapat dan pulau Samosir. Bahkan, masyarakat sekitar mampu bertahan hidup dengan pemasukan dari pengunjung yang datang ke danau terbesar kedua di dunia tersebut.

Lama kelamaan, Danau Toba mulai kehilangan pesonanya, pengunjung mulai menyusut. Banyak alasan kenapa Danau yang tercipta dari letusan gunung merapi ini mulai diabaikan, seperti infrastrutur yang tidak memadai, jarak yang terlalu jauh, dan lain sebagainya.

Ada alasan lain yang menyatakan bahwa masyarakat setempat yang belum sadar pariwisata, membuat orang enggan untuk kembali datang.

Setelah 10 tahun, tepatnya saat Kabupaten Samosir menjadi daerah otonomi daerah dan keluar dari Kabupaten Toba Samosir, pemerintah daerah Samosir melakukan berbagai hal untuk mengembalikan kejayaan Danau Toba. Tidak tanggung-tanggung, tahun 2014 ini, mereka membuat program Visit Samosir 2014-2015.

“Tema yang kita angkat adalah Negeri Indah Kepingan Surga. Karena, bayangan surga yang kita pikirkan, ada di Samosir. Angin segar, udara sejuk, pemandangan indah, dan makanan nikmat, semua ada,” ujar Ombang. (ram/ije/azw)

Pariwisata merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup tinggi. Banyak provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sebut saja Bali dan Jogyakarta.

PANTAI: Lokasi rekreasi keluarga wisata pantai Pasir Putih yang terletak di Desa Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir.
PANTAI: Lokasi rekreasi keluarga wisata pantai Pasir Putih yang terletak di Desa Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir.

Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara merupakan objek wisata yang sudah dikenal oleh masyarakat di dalam maupun luar negeri. Potensi yang dimilikinya sangat menjanjikan, keindahan dan sejarahnya mampu membuat orang bersedia mengabiskan waktunya.

Selama ini, masyarakat mengetahui bahwa wisata di Samosir itu hanya Danau Toba, Tuk-tuk, Batu Persidangan di Tomok. Padahal, bila menjelajah lebih dalam, banyak potensi keindahan yang sangat menarik dari Kabupaten yang dipimpin oleh Mangindar Simbolon ini. Tidak hanya wisata alam, tetapi dikawasan yang masih kental dengan adat Batak ini juga memiliki wisata spiritual, tepatnya di Aek Sipitu dai (Air Tujuh Rasa), Pusuk Buhit, dan Sopo Guru Tatea yang terletak di bawah puncak Pusuk Buhit.

Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang gencar untuk membangun dan meningkatkan pariwisata Samosir. Mengingat, potensinya sangat besar dan sudah dikenal masyarakat.

“Satu-satunya Kabupaten Kota yang memiliki visi pariwisata di Sumatera Utara ini hanyalah Samosir, pada umumnya pariwisata menjadi misi, tetapi, tidak bagi kita. Kita berupaya agar Wisata menjadi prioritas, dan mengembalikan kejayaan Danau Toba tahun 1990-an yang lalu,” ujarnya.

Tahun 1980-an hingga akhir 1990-an, Danau Toba mencapai titik tertinggi dalam kunjungan wisatanya. Bahkan, ketenarannya menyerupai Bali dalam pengetahun masyarakat mancanegara.

Pada tahun tersebut, kunjungan wisatawan ke Danau Toba mampu mencapai 100 ribuan pertahunnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai pembangunan penginapan di sekitar Prapat dan pulau Samosir. Bahkan, masyarakat sekitar mampu bertahan hidup dengan pemasukan dari pengunjung yang datang ke danau terbesar kedua di dunia tersebut.

Lama kelamaan, Danau Toba mulai kehilangan pesonanya, pengunjung mulai menyusut. Banyak alasan kenapa Danau yang tercipta dari letusan gunung merapi ini mulai diabaikan, seperti infrastrutur yang tidak memadai, jarak yang terlalu jauh, dan lain sebagainya.

Ada alasan lain yang menyatakan bahwa masyarakat setempat yang belum sadar pariwisata, membuat orang enggan untuk kembali datang.

Setelah 10 tahun, tepatnya saat Kabupaten Samosir menjadi daerah otonomi daerah dan keluar dari Kabupaten Toba Samosir, pemerintah daerah Samosir melakukan berbagai hal untuk mengembalikan kejayaan Danau Toba. Tidak tanggung-tanggung, tahun 2014 ini, mereka membuat program Visit Samosir 2014-2015.

“Tema yang kita angkat adalah Negeri Indah Kepingan Surga. Karena, bayangan surga yang kita pikirkan, ada di Samosir. Angin segar, udara sejuk, pemandangan indah, dan makanan nikmat, semua ada,” ujar Ombang. (ram/ije/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/