27.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Pantai Jono di Batubara, Pantai Terluas di Sumatera

Pantai Jono atau juga disebut Pantai Perjuangan, kabarnya termasuk pantai yang terluas di Pulau Sumatera. Pasalnya, hamparan pasir putihnya diukur dari bibir pantai ke garis terluar di dekat pemukiman masyarakat mencapai 330 meter.

Pantai Jono
Pantai Jono

Pantai Jono terletak di Desa Lalang, Kabupaten Batubara, sekitar 117 Km dari Kota Medan. Banyak moda trasportasi pilihan dari Medan menuju pantai di sekitar jalan lintas timur Sumatera Utara ini.

Untuk ketempat ini wistawan harus memasuki pada daerah Kuala Tanjung atau juga disebut perumahan Inalum. Di balik kemegahan Pabrik Inalum, ternyata menyimpan pasir putih yang cukup luas.

Saat kru Sumut Pos mendatangi tempat ini, cukup mengeluarkan Rp2 ribu untuk tiket masuk. Terdapat banyaknya pohon bakau, cemara dan pohon buahan yang rindang.

Tak ketinggalan pondok-pondok yang berjejer rapi. Di pasir putih yang terbentang luas, sangat ideal dijadikan sarana olahraga pantai. Selain itu, Pantai Jono dapat dijadikan sebuah permainan layang-layang.

Saat duduk di salah satu pondokan, semiliran angin sepoi-sepoi  dan suara ombak terasa santai diri ini. Memang pada siang hari ombak di pantai ini tak besar dan cendrung landai, karena lautnya merupakan selat bukan laut lepas. Selain kita merasakan angin yang sepoi, sesekali nelayan yang mencari ikan pada siang hari melintasi pantai ini yang dapat memanjakan mata.

Puas merasakan keindahan alam, di tempat ini juga tersedia menu makanan laut atau juga jajanan lain. Harga yang ditawarkan pun bervariatif, dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Cukup lengkap bukan, jika berwisata yang hanya mempunyai dana yang minim.
Saat senja tiba, saat sunset tiba, sinar mentari memendar melukiskan sejuta makna.

Ramli, salah satu pengurus dan pengelola Pantai Jono menjelaskan, pantai ini diresmikan Bupati Batubara sebagai lokasi wisata yang dilindungi pemerintah pada 2003. Setelah diresmikan pantai ini pun cukup banyak pengunjugnya. Kata Ramli selain masyarakat setempat datang, pengunjung banyak berdatangkan dari daerah lain seperti dari Medan, Siantar, Tebingtinggi, Deliserdang dan lainnya. Bahkan ada juga dari mancanegara seperti dari Malaysia.

“Jika hari weekand pengunjung bisa mencapai 2 ribu orang, apalagi pada hari lebur besar seperti lebaran maupun tahun baru. Karena banyyak yang yakini pantai ini merupakan terluas di Sumut,” terangnya.

Namun, bagi penggunjung tidak usah khawatir. Pasalnya, ditempat ini ada ratusan pondokan yang disedikan oleh pengelolah pantai ini. “Ada ratusan pondok yang kita sedikakan untuk para pengunjung. Harga pondoknya dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu perpondoknya,” ujarnya.
Ramli menyebutkan, dengan semakin terkenalnya Pantai Jono, mereka akan mengajukan kepada pemerintah Batubara akan dibuat berbagai sarana agar bisa lebih baik lagi pada sekarang ini.

Dalam pengajuannya, wilayah pantai dibagi menjadi tiga bagian yaitu camping ground, sarana olahraga dan areal hutan bakau. Di pantai nantinya akan ada sarana bermai voli pantai dan bermain bola pantai. “Karena kita juga sudah pernah membuat perlombaan voli pantai dan layang-layang ditempat ini. Dan kita harap bisa berlanjut, karena dengan adanya iven ini bisa majukan perekonomian masyarakat setempat,” ucapnya. “Serta tidak dari dibuatnya sarana olahraga dan tidak terlepas dari tempat atau warung yang lebih baik lagi dibuat,” ujarnya.

Sedanggkan camping ground di seputaran pantai akan berada di dekat pohon bakau yang akan ditanam lebih banyak lagi, untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan penahan ombak.

Salah satu pengunjung, Faisal mengakui keindahan Pantai Jono. Jika hari libur tiba ia juga menyempatkan untuk merasakan keindahan pasir putih dan terbenamnya matahari. “Pantai ini kan tidak jauh dari rumah, jadinya kalau hari libur saya sering bermain ditempat ini,” kata wisatawan setempat ini.
Nama Pantai Jono punya sejarahnya masing-masing dan melekat dengan kehidupan masyarakat setempat. Nama Jono diambil dari Sujono Giatmo, tokoh masyarakat yang sekaligus seorang Kepala PU Deli Serdang pada saat itu. Sujono Giatmo atau biasa disapa Pak Jono punya tambang udang dan kebun kelapa tidak jauh dari pantai.

“Jadinya, banyak masyarakat yang pada saat itu hendak mengambil ikan atau bermain di patai sering menyebutkan Pantai Jono. Jadi, dengan seringnya masyarakat menyebut nama itu diaklamasikan oleh masyarakat menjadi Pantai Jono,” terangya.(ban)

Pantai Jono atau juga disebut Pantai Perjuangan, kabarnya termasuk pantai yang terluas di Pulau Sumatera. Pasalnya, hamparan pasir putihnya diukur dari bibir pantai ke garis terluar di dekat pemukiman masyarakat mencapai 330 meter.

Pantai Jono
Pantai Jono

Pantai Jono terletak di Desa Lalang, Kabupaten Batubara, sekitar 117 Km dari Kota Medan. Banyak moda trasportasi pilihan dari Medan menuju pantai di sekitar jalan lintas timur Sumatera Utara ini.

Untuk ketempat ini wistawan harus memasuki pada daerah Kuala Tanjung atau juga disebut perumahan Inalum. Di balik kemegahan Pabrik Inalum, ternyata menyimpan pasir putih yang cukup luas.

Saat kru Sumut Pos mendatangi tempat ini, cukup mengeluarkan Rp2 ribu untuk tiket masuk. Terdapat banyaknya pohon bakau, cemara dan pohon buahan yang rindang.

Tak ketinggalan pondok-pondok yang berjejer rapi. Di pasir putih yang terbentang luas, sangat ideal dijadikan sarana olahraga pantai. Selain itu, Pantai Jono dapat dijadikan sebuah permainan layang-layang.

Saat duduk di salah satu pondokan, semiliran angin sepoi-sepoi  dan suara ombak terasa santai diri ini. Memang pada siang hari ombak di pantai ini tak besar dan cendrung landai, karena lautnya merupakan selat bukan laut lepas. Selain kita merasakan angin yang sepoi, sesekali nelayan yang mencari ikan pada siang hari melintasi pantai ini yang dapat memanjakan mata.

Puas merasakan keindahan alam, di tempat ini juga tersedia menu makanan laut atau juga jajanan lain. Harga yang ditawarkan pun bervariatif, dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Cukup lengkap bukan, jika berwisata yang hanya mempunyai dana yang minim.
Saat senja tiba, saat sunset tiba, sinar mentari memendar melukiskan sejuta makna.

Ramli, salah satu pengurus dan pengelola Pantai Jono menjelaskan, pantai ini diresmikan Bupati Batubara sebagai lokasi wisata yang dilindungi pemerintah pada 2003. Setelah diresmikan pantai ini pun cukup banyak pengunjugnya. Kata Ramli selain masyarakat setempat datang, pengunjung banyak berdatangkan dari daerah lain seperti dari Medan, Siantar, Tebingtinggi, Deliserdang dan lainnya. Bahkan ada juga dari mancanegara seperti dari Malaysia.

“Jika hari weekand pengunjung bisa mencapai 2 ribu orang, apalagi pada hari lebur besar seperti lebaran maupun tahun baru. Karena banyyak yang yakini pantai ini merupakan terluas di Sumut,” terangnya.

Namun, bagi penggunjung tidak usah khawatir. Pasalnya, ditempat ini ada ratusan pondokan yang disedikan oleh pengelolah pantai ini. “Ada ratusan pondok yang kita sedikakan untuk para pengunjung. Harga pondoknya dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu perpondoknya,” ujarnya.
Ramli menyebutkan, dengan semakin terkenalnya Pantai Jono, mereka akan mengajukan kepada pemerintah Batubara akan dibuat berbagai sarana agar bisa lebih baik lagi pada sekarang ini.

Dalam pengajuannya, wilayah pantai dibagi menjadi tiga bagian yaitu camping ground, sarana olahraga dan areal hutan bakau. Di pantai nantinya akan ada sarana bermai voli pantai dan bermain bola pantai. “Karena kita juga sudah pernah membuat perlombaan voli pantai dan layang-layang ditempat ini. Dan kita harap bisa berlanjut, karena dengan adanya iven ini bisa majukan perekonomian masyarakat setempat,” ucapnya. “Serta tidak dari dibuatnya sarana olahraga dan tidak terlepas dari tempat atau warung yang lebih baik lagi dibuat,” ujarnya.

Sedanggkan camping ground di seputaran pantai akan berada di dekat pohon bakau yang akan ditanam lebih banyak lagi, untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan penahan ombak.

Salah satu pengunjung, Faisal mengakui keindahan Pantai Jono. Jika hari libur tiba ia juga menyempatkan untuk merasakan keindahan pasir putih dan terbenamnya matahari. “Pantai ini kan tidak jauh dari rumah, jadinya kalau hari libur saya sering bermain ditempat ini,” kata wisatawan setempat ini.
Nama Pantai Jono punya sejarahnya masing-masing dan melekat dengan kehidupan masyarakat setempat. Nama Jono diambil dari Sujono Giatmo, tokoh masyarakat yang sekaligus seorang Kepala PU Deli Serdang pada saat itu. Sujono Giatmo atau biasa disapa Pak Jono punya tambang udang dan kebun kelapa tidak jauh dari pantai.

“Jadinya, banyak masyarakat yang pada saat itu hendak mengambil ikan atau bermain di patai sering menyebutkan Pantai Jono. Jadi, dengan seringnya masyarakat menyebut nama itu diaklamasikan oleh masyarakat menjadi Pantai Jono,” terangya.(ban)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/