25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Yuk, Ngopi Sepanjang Malam di Malioboro Coffee Night 

Malioboro Coffee Night bakal menyediakan 10.000 cup kopi untuk pengunjung di kawasan wisata Malioboro, Jogjakarya, dari pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB.n

JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penggemar kopi wajib mencatat even ini. Namanya Malioboro Coffee Night. Di kegiatan ini, bakal ada 10.000 cup kopi yang akan disuguhkan untuk pengunjung di kawasan wisata Malioboro, Jogjakarya, dari pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB. Yang penasaran, dilakan langkahkan kaki ke Jogjakarta pada 2 Oktober 2017.

Mengambil tema Coffee, Culture and Industry, acara ini siap menghadirkan sesuatu yang istimewa kepada pengunjung. Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Jogja langsung bergandengan tangan membuat even kreatif. Agendanya dicreate spesial untuk menyambut Hari jadi Kota Jogja yang ke-261 pada 7 Oktober, dan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono mengatakan, Malioboro Coffee Night kali ini akan melibatkan lebih dari 40 tenant dari beberapa daerah di Indonesia. Jogja, Kulonprogo, Bandung, Jakarta, Cianjur, Aceh, Flores, Medan sampai Papua, ikut ambil bagian di even ini.
“Karakter utama yang dipilih dalam Malioboro Coffee Night kali ini adalah kopi tubruk nusantara. Mereka bukan hanya terdiri dari coffee shop tetapi juga petani kopi hingga industri kopi,” papar Yunianto, Minggu (17/9).
Tak lupa, sisi edukasi kepada masyarakat tentang kopi diselipkan juga dalam event ini. Dari mulai seluk beluk kopi Indonesia dengan kualitas terbaik, petani kopi, penggiat kopi dan industri yang terkait, semua dikemas dengan konsep berstandar global.
“Nanti akan ditampilkan beberapa teknik meracik kopi yang mudah diikuti atau dilakukan di rumah oleh para penikmat kopi ataupun masyarakat awam yang belum mengetahui teknik menikmati kopi yang sehat,” jelas Yunianto.
Malioboro Coffee Night juga melibatkan para seniman Jogja sebagai pengisi acara. Pentas musik jalanan, cartoon art dan seni patung mewarnai event sepanjang malam ini. Tak lupa photobooth dari Cafe 80 Bocor Alus akan menjadi daya tarik yang menyedot pengunjung untuk berselfie ria.
Yunianto menambahkan, dalam memperingati HUT Kota Jogja, selain festival kopi di Malioboro, juga disusul acara Sapa Jogja Street Sculpture, yaitu berupa aksi serempak pemasangan instalasi seni di kawasan Kotabaru Yogya pada 3 Oktober 2017.
“Sebanyak 17 kampung wisata yang sudah eksis di Yogya juga akan pameran dalam event Garebeg Pasar di kawasan XT Square sehari penuh pada 5 Oktober 2017,” ujar Yunianto.
Nikmat secangkir kopi.

Pemerintah Kota Yogya pun juga mengundang 25 walikota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonsesia untuk mengikuti event Jogja Fam Trip yang mempertemukan pemerintah kota dengan para pelaku biro perjalanan.

“Sebagai puncak acara peringatan HUT Kota Yogya akan digelar Wayang Jogja Night Karnival pada 7 Oktober 2017 mulai pukul 18.00 WIB. Event ini menjadi ruang baru setiap komunitas dan kecamatan di Yogya unjuk kreativitas bidang street art untuk dipamerkan ke publik melalui karnval dengan rute Jalan Jenderal Sudirman hingga Kleringan Yogya,” papar Yunianto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut angkat topi. Menurutnya, festival kopi menjadi salah satu program dan strategi Kementerian Pariwisata untuk menjadikan kopi sebagai daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Indonesia.
“Budaya minum kopi yang kuat di Jogja akan menarik pencinta kopi dari seluruh dunia. Apalagi di Malioboro juga ada kopi yang disajikan unik dimasukkan arang yang masih membara yang disebut kopi joss. Wisatawan juga harud tahu itu,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa festival kopi sangat membantu program Pesona Indonesia dalam rangka mencapai target kedatangan 15 juta turis mancanegara dan 260 juta wisatawan Nusantara di berbagai obyek wisata di Indonesia. Dan contoh riilnya bisa dilihat dari Thailand dan Vietnam.
“Lewat diplomasi kuliner dua negara itu berhasil mempengaruhi dunia. Kita juga bisa karena potensinya lebih hebat dari Thailand dan Vietnam,” ujar Menpar Arief Yahya. (Rel)
Malioboro Coffee Night bakal menyediakan 10.000 cup kopi untuk pengunjung di kawasan wisata Malioboro, Jogjakarya, dari pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB.n

JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penggemar kopi wajib mencatat even ini. Namanya Malioboro Coffee Night. Di kegiatan ini, bakal ada 10.000 cup kopi yang akan disuguhkan untuk pengunjung di kawasan wisata Malioboro, Jogjakarya, dari pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB. Yang penasaran, dilakan langkahkan kaki ke Jogjakarta pada 2 Oktober 2017.

Mengambil tema Coffee, Culture and Industry, acara ini siap menghadirkan sesuatu yang istimewa kepada pengunjung. Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Jogja langsung bergandengan tangan membuat even kreatif. Agendanya dicreate spesial untuk menyambut Hari jadi Kota Jogja yang ke-261 pada 7 Oktober, dan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono mengatakan, Malioboro Coffee Night kali ini akan melibatkan lebih dari 40 tenant dari beberapa daerah di Indonesia. Jogja, Kulonprogo, Bandung, Jakarta, Cianjur, Aceh, Flores, Medan sampai Papua, ikut ambil bagian di even ini.
“Karakter utama yang dipilih dalam Malioboro Coffee Night kali ini adalah kopi tubruk nusantara. Mereka bukan hanya terdiri dari coffee shop tetapi juga petani kopi hingga industri kopi,” papar Yunianto, Minggu (17/9).
Tak lupa, sisi edukasi kepada masyarakat tentang kopi diselipkan juga dalam event ini. Dari mulai seluk beluk kopi Indonesia dengan kualitas terbaik, petani kopi, penggiat kopi dan industri yang terkait, semua dikemas dengan konsep berstandar global.
“Nanti akan ditampilkan beberapa teknik meracik kopi yang mudah diikuti atau dilakukan di rumah oleh para penikmat kopi ataupun masyarakat awam yang belum mengetahui teknik menikmati kopi yang sehat,” jelas Yunianto.
Malioboro Coffee Night juga melibatkan para seniman Jogja sebagai pengisi acara. Pentas musik jalanan, cartoon art dan seni patung mewarnai event sepanjang malam ini. Tak lupa photobooth dari Cafe 80 Bocor Alus akan menjadi daya tarik yang menyedot pengunjung untuk berselfie ria.
Yunianto menambahkan, dalam memperingati HUT Kota Jogja, selain festival kopi di Malioboro, juga disusul acara Sapa Jogja Street Sculpture, yaitu berupa aksi serempak pemasangan instalasi seni di kawasan Kotabaru Yogya pada 3 Oktober 2017.
“Sebanyak 17 kampung wisata yang sudah eksis di Yogya juga akan pameran dalam event Garebeg Pasar di kawasan XT Square sehari penuh pada 5 Oktober 2017,” ujar Yunianto.
Nikmat secangkir kopi.

Pemerintah Kota Yogya pun juga mengundang 25 walikota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonsesia untuk mengikuti event Jogja Fam Trip yang mempertemukan pemerintah kota dengan para pelaku biro perjalanan.

“Sebagai puncak acara peringatan HUT Kota Yogya akan digelar Wayang Jogja Night Karnival pada 7 Oktober 2017 mulai pukul 18.00 WIB. Event ini menjadi ruang baru setiap komunitas dan kecamatan di Yogya unjuk kreativitas bidang street art untuk dipamerkan ke publik melalui karnval dengan rute Jalan Jenderal Sudirman hingga Kleringan Yogya,” papar Yunianto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut angkat topi. Menurutnya, festival kopi menjadi salah satu program dan strategi Kementerian Pariwisata untuk menjadikan kopi sebagai daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Indonesia.
“Budaya minum kopi yang kuat di Jogja akan menarik pencinta kopi dari seluruh dunia. Apalagi di Malioboro juga ada kopi yang disajikan unik dimasukkan arang yang masih membara yang disebut kopi joss. Wisatawan juga harud tahu itu,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa festival kopi sangat membantu program Pesona Indonesia dalam rangka mencapai target kedatangan 15 juta turis mancanegara dan 260 juta wisatawan Nusantara di berbagai obyek wisata di Indonesia. Dan contoh riilnya bisa dilihat dari Thailand dan Vietnam.
“Lewat diplomasi kuliner dua negara itu berhasil mempengaruhi dunia. Kita juga bisa karena potensinya lebih hebat dari Thailand dan Vietnam,” ujar Menpar Arief Yahya. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/