JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keragaman Budaya dan Persatuan. Dua kata inilah yang mewakili secara keseluruhan peringatan HUT RI ke-72 di Istana Negara, Kamis (17/8) kemarin. Indah dan menawannya budaya Indonesia ditopang rasa persatuan yang kuat, membuat detik-detik peringatan kemerdekaan semakin mengesankan.
Tentu, selain #PesonaBusanaNusantara yang sangat mewarnai peringatan HUT Kemerdekaan yang oleh netizen diberi hastag #Pesona17an dan #Pesona72 itu. Presiden Joko Widodo tak ragu mengungkapkan hal itu secara pribadi melalui akun Facebook miliknya.
“Ada pertunjukkan kesenian Tarian Jejer Kembang Menur dari Banyuwangi, nyanyian lagu-lagu perjuangan oleh Gita Bahana Nusantara, marching band dari TKI Kinderfield Duren Sawit, dan penampilan penyanyi Ari Lasso di tengah lapangan Istana Merdeka,” tulis Presiden seraya menunggah foto kebersamaanya dengan tiga mantan presiden Republik Indonesia yang mengenakan baju adatnya masing-masing.
Presiden menuliskan bahwa HUT Kemerdekaan ke-72 kemarin merupakan sebuah peringatan yang meriah dan menunjukkan kebesaran Indonesia.
“Tak ketinggalan adalah persembahan Busana Nasional Terbaik dari sejumlah provinsi yang semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya,” tulis Presiden Joko Widodo.
“Saya sendiri, Ibu Negara dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tiga mantan Presiden RI seperti di foto ini, juga para tamu undangan, kompak mengenakan pakaian tradisional,” kata Presiden lagi.
Tari Jejer Kembang Menur yang dibawakan 200 penari dari Banyuwangi kemarin memang menjadi satu yang mencuri perhatian. Mengenakan kostum Gandrung berwarna hitam dan merah dengan selendang merah dan kain panjang hitam serta membawa kipas merah putih ditambah hiasan mahkota emas di kepala, para penari membuka kirab peringatan HUT RI ke-72 di halaman Istana Negara.
Gerakan penari yang terlihat berdendang dan menari saling menggoda penuh keceriaan, begitu ritmis dengan iringan suara galeman yang mematuk hati.
Dalam kebudayaan masyarakat Banyuwangi, Tari Jejer Kembang Menur memang biasa digunakan sebagai pembuka satu acara atau pertunjukan yang melibatkan banyak orang.
Lalu siapa sebenarnya para penari-penari itu? Bagaimana mereka bisa menyajikan suguhan tarian yang begitu memesona?
Koordinator Tari Jejer Gandrung Kembang Menur, Suharji mengatakan, para penari adalah seluruhnya siswi dari sejumlah SMP dan SMA di Banyuwangi. Serta beberapa lainnya dari sanggar tari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.