26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

NTB Bakal Disinggahi 40 Kapal dari 35 Negara

Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3, digelar 4-8 Mei 2018 dan dilaunching 17 Desember 2017.

MATARAM, SUMUTPOS.CO – Tahun 2018 bakal jadi tahun istimewa bagi pariwisata Indonesia. Pertama, ada Annual Meeting IMF-World Bank di Bali dan Asian Games 2018 di Palembang-Jakarta yang bakal dibanjiri puluhan ribu wisatawan mancanegara (wisman). Setelah itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bakal disambangi ribuan wisman.

“NTB bakal disinggahi tentara dan militer dari luar negeri,” tutur Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal, Minggu (17/9).

Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok. Lokasinya ada di sekitar Pelabuhan Lembar. Dan semuanya berkumpul dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK)
ke-3 tahun 2018. MNEK sendiri akan digelar 4-8 Mei 2018 dan dilaunching 17 Desember 2017. Timingnya bertepatan dengan HUT ke-52
NTB.

Desain acaranya diset sangat menarik. Dijamin tidak monoton lantaran ada tiga kabupaten dan satu kota yang ditunjuk menjadi host. Nama-nama beken seperti Sekotong dan Senggigi, Lombok Barat dan tiga gili di Lombok Utara, dipastikan siap menerima tamu-tamu istimewa tadi. “Semua akan disuguhkan culture dan nature kelas dunia,” tambah Faozal.

Jumlah tamunya? Mencapai ribuan orang. Estimasinya bisa dengan mudah dihitung lantaran 40 kapal perang mampu menampung ratusan awak kapal dan perwira. Bila dikalikan 40, artinya akan ada sekitar 4.000 tamu yang akan datang berkunjung ke Lombok pada saat bersamaan.

Jumlah tersebut belum termasuk unsur komando dari angkatan laut yang tidak
menggunakan kapal perang. “Mereka diperkirakan akan datang menggunakan penerbangan dari berbagai negara. Tidak menutup kemungkinan para komandan tersebut nantinya akan membawa staf dan juga keluarga mereka. Karena nanti akan ada program yang diikuti oleh para istri delegasi,” jelas Faozal.

Faozal menambahkan, di kegiatan ini akan ada aksi penenggelaman kerangka kapal sebagai tempat tumbuhnya terumbu karang.

Sementara itu, Kepala Bidang Potensi Maritim MNEK 2018 Kolonel Laut Ferry Supriady mengatakan, MNEK 2018 ini merupakan even yang ketiga kalinya. Pertama kalinya diselenggarakan di Batam 2014 dan yang kedua di Padang pada 2016 lalu. “Beruntung sekali Mataram ditunjuk sebagai tempat untuk MNEK ke-3,” ujarnya.

Persiapan terus dimatangkan. Dimulai dari initial planning conference atau pertemuan awal di Surabaya pada 18-21 Juli lalu yang dihadiri oleh 42 negara. Kemudian middle planning conference akan diselenggarakan pada 5-7 November di Denpasar Bali. Dan final planning conference di Mataram, Lombok. Ferry mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar merupakan di bidang latihan.

Akan ada latihan bersama dengan semua negara peserta. Mulai dari kerja sama menanggulangi bencana dan menanggulangi perompakan di laut.

Akan ada latihan bersama dengan semua negara peserta. Mulai dari kerja sama menanggulangi bencana dan menanggulangi perompakan di laut.

Setelah itu akan ada kegiatan engineering capability program atau semacam bakti sosial. Semua peserta akan membantu memperbaiki
fasilitas umum yang ada di Lombok. Seperti jalan, tempat ibadah, MCK, dan lainnya.

Selanjutnya, medical capability program atau bakti kesehatan. MNEK akan mengobati masyarakat NTB yang berlokasi di sekitar Pantai Carik KLU. Sebuah kapal perang rumah sakit akan didatangkan untuk melakukan pengobatan massal.

Kegiatan selanjutnya adalah marine village. Kegiatan ini berupa pengenalan antara ABK kapal perang asing dengan budaya masyarakat
setempat. Kegiatan ini akan ditempatkan di Pelabuhan Lembar.

“Kurang lebih 40 stand akan disediakan. Mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, produk lokal NTB, dan lainnya. Kita harapkan ini sekaligus memperkenalkan budaya NTB pada internasional,” ungkap Ferry.

Berbagai rangkaian acara direncanakan akan turut memeriahkan gelaran MNEK ke-3 ini. Seperti kirab budaya yang menampilkan potensi budaya daerah, karya bhakti, city tour, medical civil action, pameran kapal dan peralatan perang, juga fun run serta fun bike. Dan sebagai penanda historikal bahwa kegiatan ini sudah berlangsung di Lombok, nantinya akan didirikan monument MNEK ke-3.

“Kirab itu sendiri diperkirakan sepanjang dua kilometer. Jadi bisa dipastikan pada saat itu Kota mataram akan menjadi sangat ramai,”
pungkasnya.

Respon Menteri Pariwisata? Sangat positif. Layangan pujian tak segan dialamatkan kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan agenda internasional ini. Harapannya, kegiatan ini dapat berjalan lancar seperti tahun sebelumnya di Padang.

“NTB punya Mandalaika, Senggigi, Gili Trawangan dan Gili Meno. Di sana juga ada bukit, hutan, sungai, laut dan punya tempat-tempat wisata sejarah. Semuanya kelas dunia. Saya ucapkan selamat datang di Wonderful Indonesia. Dan selamat berlatih bersama,” kata Menpar Arief Yahya. (Rel)

Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3, digelar 4-8 Mei 2018 dan dilaunching 17 Desember 2017.

MATARAM, SUMUTPOS.CO – Tahun 2018 bakal jadi tahun istimewa bagi pariwisata Indonesia. Pertama, ada Annual Meeting IMF-World Bank di Bali dan Asian Games 2018 di Palembang-Jakarta yang bakal dibanjiri puluhan ribu wisatawan mancanegara (wisman). Setelah itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bakal disambangi ribuan wisman.

“NTB bakal disinggahi tentara dan militer dari luar negeri,” tutur Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal, Minggu (17/9).

Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok. Lokasinya ada di sekitar Pelabuhan Lembar. Dan semuanya berkumpul dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK)
ke-3 tahun 2018. MNEK sendiri akan digelar 4-8 Mei 2018 dan dilaunching 17 Desember 2017. Timingnya bertepatan dengan HUT ke-52
NTB.

Desain acaranya diset sangat menarik. Dijamin tidak monoton lantaran ada tiga kabupaten dan satu kota yang ditunjuk menjadi host. Nama-nama beken seperti Sekotong dan Senggigi, Lombok Barat dan tiga gili di Lombok Utara, dipastikan siap menerima tamu-tamu istimewa tadi. “Semua akan disuguhkan culture dan nature kelas dunia,” tambah Faozal.

Jumlah tamunya? Mencapai ribuan orang. Estimasinya bisa dengan mudah dihitung lantaran 40 kapal perang mampu menampung ratusan awak kapal dan perwira. Bila dikalikan 40, artinya akan ada sekitar 4.000 tamu yang akan datang berkunjung ke Lombok pada saat bersamaan.

Jumlah tersebut belum termasuk unsur komando dari angkatan laut yang tidak
menggunakan kapal perang. “Mereka diperkirakan akan datang menggunakan penerbangan dari berbagai negara. Tidak menutup kemungkinan para komandan tersebut nantinya akan membawa staf dan juga keluarga mereka. Karena nanti akan ada program yang diikuti oleh para istri delegasi,” jelas Faozal.

Faozal menambahkan, di kegiatan ini akan ada aksi penenggelaman kerangka kapal sebagai tempat tumbuhnya terumbu karang.

Sementara itu, Kepala Bidang Potensi Maritim MNEK 2018 Kolonel Laut Ferry Supriady mengatakan, MNEK 2018 ini merupakan even yang ketiga kalinya. Pertama kalinya diselenggarakan di Batam 2014 dan yang kedua di Padang pada 2016 lalu. “Beruntung sekali Mataram ditunjuk sebagai tempat untuk MNEK ke-3,” ujarnya.

Persiapan terus dimatangkan. Dimulai dari initial planning conference atau pertemuan awal di Surabaya pada 18-21 Juli lalu yang dihadiri oleh 42 negara. Kemudian middle planning conference akan diselenggarakan pada 5-7 November di Denpasar Bali. Dan final planning conference di Mataram, Lombok. Ferry mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar merupakan di bidang latihan.

Akan ada latihan bersama dengan semua negara peserta. Mulai dari kerja sama menanggulangi bencana dan menanggulangi perompakan di laut.

Akan ada latihan bersama dengan semua negara peserta. Mulai dari kerja sama menanggulangi bencana dan menanggulangi perompakan di laut.

Setelah itu akan ada kegiatan engineering capability program atau semacam bakti sosial. Semua peserta akan membantu memperbaiki
fasilitas umum yang ada di Lombok. Seperti jalan, tempat ibadah, MCK, dan lainnya.

Selanjutnya, medical capability program atau bakti kesehatan. MNEK akan mengobati masyarakat NTB yang berlokasi di sekitar Pantai Carik KLU. Sebuah kapal perang rumah sakit akan didatangkan untuk melakukan pengobatan massal.

Kegiatan selanjutnya adalah marine village. Kegiatan ini berupa pengenalan antara ABK kapal perang asing dengan budaya masyarakat
setempat. Kegiatan ini akan ditempatkan di Pelabuhan Lembar.

“Kurang lebih 40 stand akan disediakan. Mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, produk lokal NTB, dan lainnya. Kita harapkan ini sekaligus memperkenalkan budaya NTB pada internasional,” ungkap Ferry.

Berbagai rangkaian acara direncanakan akan turut memeriahkan gelaran MNEK ke-3 ini. Seperti kirab budaya yang menampilkan potensi budaya daerah, karya bhakti, city tour, medical civil action, pameran kapal dan peralatan perang, juga fun run serta fun bike. Dan sebagai penanda historikal bahwa kegiatan ini sudah berlangsung di Lombok, nantinya akan didirikan monument MNEK ke-3.

“Kirab itu sendiri diperkirakan sepanjang dua kilometer. Jadi bisa dipastikan pada saat itu Kota mataram akan menjadi sangat ramai,”
pungkasnya.

Respon Menteri Pariwisata? Sangat positif. Layangan pujian tak segan dialamatkan kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan agenda internasional ini. Harapannya, kegiatan ini dapat berjalan lancar seperti tahun sebelumnya di Padang.

“NTB punya Mandalaika, Senggigi, Gili Trawangan dan Gili Meno. Di sana juga ada bukit, hutan, sungai, laut dan punya tempat-tempat wisata sejarah. Semuanya kelas dunia. Saya ucapkan selamat datang di Wonderful Indonesia. Dan selamat berlatih bersama,” kata Menpar Arief Yahya. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/