Untuk menggapai target ini, Kemenpar menggandeng 20 sellers dari industr ipariwsata Indonesia. Tour operator / travel agent dan hotelier dari destinasi utama Indonesia untuk pasar Malaysia yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Kepulauan Riau, Jambi, Jakarta, JawaTimur, Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Selatan, ikut diboyong.
Semuanya akan memasarkan 10 destinasi prioritas seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (jawaTimur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat) Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Morotai (Maluku Utara).
Kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi ‘10 Bali Baru’ itu akan ditawarkan kepada 30 buyers di masing-masing kota pelaksanaan. “Untuk mendapatkan top outbound buyers di ketiga kota tersebut, kami berkoordinasi dengan VITO Malaysia serta Malaysian Association of Tour & Travel Agents (MATTA, red) yang merupakan asosiasi travel agent terbesar di Malaysia,” papar Pitana.
Menpar Arief Yahya menyebut Pasar Malaysia itu porensial untuk dikembangkan. Mereka yang sudah berumur, sangat cocok dengan Bali atau 10 destinasi prioritas. Mereka yang paruh baya bisa diarahkan main golf. Kebetulan sudah ada 114 golf course Indonesia yang standar internasional. Sementara ibu-ibu dan anak-anak mudanya bisa digoda dengan wisata belanja dan wisata bahari.
“Kita menjual destinasi yang menarik. Dan jangan lupa, Indonesia sudah diakui sebagai ASEAN favourite destination. Berwisata ke Indonesia tidak akan rugi,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (rel)