TANGERANG, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk upaya melestarikan sungai Cisadane, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Banten kembali menggelar Festival Cisadane 2017. Agenda ini digelar 22 – 29 Juli 2017 di Bantaran Sungai Cisadane.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak hal baru dalam festival sungai terbesar di Provinsi Banten itu. Salah satunya bisa dilihat dari peserta Asal Singapura dan Australia.
“Pesertanya berasal dari nasional ataupun internasional. Dua tim dari Singapura dan Australia sudah memastikan diri akan tampil, ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, di Tangerang, Minggu (23/7).
Festival yang berlangsung selama satu minggu itu, menampilkan persembahan parade budaya, baik tradisional maupun modern. Ada atraksi sekaligus cosplay, komunitas drone dan marching band di Jalan Benteng Jaya. Di tengah sungai, terdapat parade 50 lebih perahu yang mewakili satuan kerja perangkat dinas di Kota Tangerang.
“Tema Festival Cisadane tahun ini adalah dari Tangerang untuk Indonesia. Kami ingin menunjukkan, bahwa Sungai Cisadane adalah sumber kehidupan masyarakat Tangerang,” ungkap Arief.
Salah satu perbedaan dari festival sebelumnya selain panggung terapung, sambung Arief, Pemkot Tangerang juga menyiapkan sesuatu yang baru menampilkan aneka ciri khas kebudayaan dari berbagai daerah di Kawasan Banten. Sebut saja Cilegon mendatangkan Cilegon Etnic Carinival (CEC Kota Cilegon) sementara Kabupaten Tangerang menghadirkan Perkusi Bambu. Kabupaten Pandeglang menampilkan Tari Kariyaan Rumpak Jami.
“Salah satu yang terbaru adalah panggung terapung di tengah sungai Cisadane. Sebagian kegiatan pembukaan festival dilakukan di atas panggung berukuran 11 x 8 meter yang terletak di area Cisadane Walk, Benteng Jaya, Kecamatan Tangerang,” ujarnya.
Kemeriahan Festival Ciasadane 2017 akan menampilkan aneka ciri khas dari berbagai daerah di Kawasan Banten. Terutama dari sisi kebudayaan,Cilegon mendatangkan Cilegon Etnic Carinival (CEC Kota Cilegon) sementara Kabupaten Tangerang menghadirkan Perkusi Bambu. Kabupaten Pandeglang menampilkan Tari Kariyaan Rumpak Jami.
Tidak hanya itu, lanjut Arief, penggemar tari-tarian bisa memuaskan hasratnya dengan menyaksikan Lomba Tari Cisadane Idol di panggung utama Festival Cisadane 2017. Sementara pada hari ke empat, Selasa (25/7), kegiatan Peduli Sungai Cisadane akan dilakukan Pramuka. Sedangkan malam harinya, pertunjukan Lenong Betawi akan menghibur warga yang menyukai seni tradisional tersebut.
Pada Festival Cisadane tahun ini, Pemkot Tangerang menggandeng pengusaha hotel dan restoran untuk menyosialisasikan Festival Cisadane kepada tamu yang sedang menginap. “Ini kami lakukan agar Festival Cisadane dapat dikunjung lebih banyak orang. Ada 54 hotel di Kota Tangerang dengan jumlah tamu sebanyak 500 ribu orang per tahun, target festival untuk tahun ini mencapai 50 ribu pengunjung” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Festival Cisadane 2017. Sungai Cisadane yang berada di Provinsi Banten menjadi destinasi wisata unggulan selain Seba Baduy, Banten Lama dan lain sebagainya.
“Selamat bertanding, selamat menyaksikan alkulturasi budaya di Tangerang, budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” kata Menteri Arief yang juga menjelaskan bahwa komunitas netizen sudah ikut mempromosikan event ini melalui hastag #PesonaCisadane. Hastag itu trending topic cukup lama, 23 Juli 2017. (rel)