26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tunggu Penerbangan Internasional, Labuan Bajo Kebut Marina

Labuan Bajo di NTT, Indonesia.

Sedangkan target soft launching marina adalah Agustus 2018. Upaya membangun marina sempat terhambat relokasi tempat pelelangan ikan. “Pembongkaran TPI lama baru dilakukan setelah TPI baru siap,” tutur Shana.

Namun, sudah ada jaminan bahwa TPI baru nanti benar-benar menjadi lokasi atraksi. Sebab, TPI baru didesain sebagai pasar ikan modern yang diadopsidari konsep Fish Market Tsukiji, Tokyo.

“Penggunaan lahan TPI masih dalam proses negosiasi pemda, DPRD dan ASDP. Sedangkan amdal Marina masih dalam proses,” sebut Shafa.

Yang juga menjadi perhatian Kemenpar adalah penyiapan amenitas. Shafa menuturkan, Tim Asistensi Kemenpar berupaya menggenjot jumlah kamar hotel berbintang lima. “Syarat marina internasional adalah ada hotel berbintang lima dengan jumlah kamar minimal 180 unit,” paparnya.

Di samping itu, ada pula upaya menambah jumlah homestay. Data terakhir menunjukkan pengajuan izin homestay mencapai 315 unit kamar. “Ini meliputi homestay renovasi kamar dan pembangunan vila baru,” katanya.

Kemenpar yang dipimpin Menteri Arief Yahya juga menghitung hal detail lainnya. Yakni ketersediaan bahan bakar minyak di Labuan Bajo. Hal itu seiring meningkatnya kebutuhan akan kapal wisata dan generator listrik. “Jumlah speedboat tahun 2014 hanya delapan unit, kini meningkat menjadi 30 unit,” kata Shafa.

Karenanya rekomendasi Kemenpar adalah penambahan depo dan pasokan BBM. “Sudah ada koordinasi dengan Satgas di Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk membahas soal itu,” sebutnya.

Hal lain yang disinggung Shafa dalam pengembangan Labuan Bajo adalah penanganan sampah dan penyediaan air bersih. Pemerintah memang punya perhatian serius tentang penanganan sampah di lokasi-lokasi destinasi wisata unggulan. “Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Kemenko Maritim,” kata Shafa.

Sedangkan untuk penyediaan air bersih, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah turun tangan.

Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimulyono itu berencana menyumbangkan kapal untuk memasok air bersih. “Kapasitasnya 50 meter kubik untuk memasok air bersih di desa-desa di pulau-pulau sekitar Labuan Bajo,” pungkasnya. (rel)

Labuan Bajo di NTT, Indonesia.

Sedangkan target soft launching marina adalah Agustus 2018. Upaya membangun marina sempat terhambat relokasi tempat pelelangan ikan. “Pembongkaran TPI lama baru dilakukan setelah TPI baru siap,” tutur Shana.

Namun, sudah ada jaminan bahwa TPI baru nanti benar-benar menjadi lokasi atraksi. Sebab, TPI baru didesain sebagai pasar ikan modern yang diadopsidari konsep Fish Market Tsukiji, Tokyo.

“Penggunaan lahan TPI masih dalam proses negosiasi pemda, DPRD dan ASDP. Sedangkan amdal Marina masih dalam proses,” sebut Shafa.

Yang juga menjadi perhatian Kemenpar adalah penyiapan amenitas. Shafa menuturkan, Tim Asistensi Kemenpar berupaya menggenjot jumlah kamar hotel berbintang lima. “Syarat marina internasional adalah ada hotel berbintang lima dengan jumlah kamar minimal 180 unit,” paparnya.

Di samping itu, ada pula upaya menambah jumlah homestay. Data terakhir menunjukkan pengajuan izin homestay mencapai 315 unit kamar. “Ini meliputi homestay renovasi kamar dan pembangunan vila baru,” katanya.

Kemenpar yang dipimpin Menteri Arief Yahya juga menghitung hal detail lainnya. Yakni ketersediaan bahan bakar minyak di Labuan Bajo. Hal itu seiring meningkatnya kebutuhan akan kapal wisata dan generator listrik. “Jumlah speedboat tahun 2014 hanya delapan unit, kini meningkat menjadi 30 unit,” kata Shafa.

Karenanya rekomendasi Kemenpar adalah penambahan depo dan pasokan BBM. “Sudah ada koordinasi dengan Satgas di Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk membahas soal itu,” sebutnya.

Hal lain yang disinggung Shafa dalam pengembangan Labuan Bajo adalah penanganan sampah dan penyediaan air bersih. Pemerintah memang punya perhatian serius tentang penanganan sampah di lokasi-lokasi destinasi wisata unggulan. “Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Kemenko Maritim,” kata Shafa.

Sedangkan untuk penyediaan air bersih, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah turun tangan.

Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimulyono itu berencana menyumbangkan kapal untuk memasok air bersih. “Kapasitasnya 50 meter kubik untuk memasok air bersih di desa-desa di pulau-pulau sekitar Labuan Bajo,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/