26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gaet Pasar Tiongkok, Kemenpar Roadshow di Shanghai dan Chengdu

Menpar Arief Yahya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bukan hanya Indonesia yang membidik pasar wisman dengan originasi Tiongkok karena merupakan pasar wisatawan terbesar di dunia. “Hampir semua negara di dunia juga mengincar wisman dari Negeri Tirai Bambu itu. Outbound travellers mereka setahun lebih dari 120 juta orang. Dan mereka juga sudah go digital, 70 persen Chinese Travelers juga sudah look, book, pay dengan digital. Karena itu kami yakin, dengan digital kita bisa tahu persis kesukaan customer kita,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, potensi wisatawan dari China yang besar ini menguntungkan, karena memiliki tingkat belanja tinggi. Pengeluaran rata-rata wisman China USD 1.057 per orang per kunjungan.

“Di samping itu tuntutan wisman China terhadap destinasi kita tidak banyak, sepanjang ada pantai. Meskipun kini mulai ada pergeseran tren wisman China yang mulai menggemari wisata belanja, misalnya di Bali. Ada tren baru masyarakat China yang ke Bali misalnya untuk belanja bahkan ada beberapa yang menggelar pernikahan di Bali,” ungkap pria asli Banyuwangi itu.

Menpar Arief Yahya bertekad mengoptimalkan upaya menggarap pasar China sehingga bisa menjaring lebih banyak wisman ke Tanah Air. Dalam agenda roadshow ke sejumlah maskapai (airlines), Menpar Arief Yahya sempat meminta Sriwijaya Air menambah direct flight dari China ke Indonesia.

Tidak hanya Sriwijaya Air, Menpar Arief Yahya juga menyambangi Garuda Indonesia yang berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Kepada Garuda Indonesia, Menpar meminta direct flight ke sejumlah destinasi yang ada di China.

“Saat ini saya minta ke Garuda untuk menambah direct flight ke China. Di tujuh secondary cities di China , sudah menggunakan flight carter. Kalau itu dijadikan schedule flight pasti akan lebih bagus untuk menjaring wisman lebih banyak,” katanya. (rel)

Menpar Arief Yahya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bukan hanya Indonesia yang membidik pasar wisman dengan originasi Tiongkok karena merupakan pasar wisatawan terbesar di dunia. “Hampir semua negara di dunia juga mengincar wisman dari Negeri Tirai Bambu itu. Outbound travellers mereka setahun lebih dari 120 juta orang. Dan mereka juga sudah go digital, 70 persen Chinese Travelers juga sudah look, book, pay dengan digital. Karena itu kami yakin, dengan digital kita bisa tahu persis kesukaan customer kita,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, potensi wisatawan dari China yang besar ini menguntungkan, karena memiliki tingkat belanja tinggi. Pengeluaran rata-rata wisman China USD 1.057 per orang per kunjungan.

“Di samping itu tuntutan wisman China terhadap destinasi kita tidak banyak, sepanjang ada pantai. Meskipun kini mulai ada pergeseran tren wisman China yang mulai menggemari wisata belanja, misalnya di Bali. Ada tren baru masyarakat China yang ke Bali misalnya untuk belanja bahkan ada beberapa yang menggelar pernikahan di Bali,” ungkap pria asli Banyuwangi itu.

Menpar Arief Yahya bertekad mengoptimalkan upaya menggarap pasar China sehingga bisa menjaring lebih banyak wisman ke Tanah Air. Dalam agenda roadshow ke sejumlah maskapai (airlines), Menpar Arief Yahya sempat meminta Sriwijaya Air menambah direct flight dari China ke Indonesia.

Tidak hanya Sriwijaya Air, Menpar Arief Yahya juga menyambangi Garuda Indonesia yang berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Kepada Garuda Indonesia, Menpar meminta direct flight ke sejumlah destinasi yang ada di China.

“Saat ini saya minta ke Garuda untuk menambah direct flight ke China. Di tujuh secondary cities di China , sudah menggunakan flight carter. Kalau itu dijadikan schedule flight pasti akan lebih bagus untuk menjaring wisman lebih banyak,” katanya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/