32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

#MudikPenuhPesona, Pemkot Suguhkan Atraksi Bakdan Neng Solo

SOLO, SUMUTPOS.CO -Sambut pemudik Pesona Lebaran, Pemerintah Kota (pemkot) Solo bersama-sama seniman Surakarta menggelar pementasan Sendratari Ramayana di #MudikPenuhPesona. Event tahunan yang mengangkat tema “Bakdan Neng Solo” (Lebaran di Solo:Red) akan dipusatkan di Halaman Benteng Vastenburg Solo pada Tanggal 28-30 Juni 2017.

“Acara ini melibatkan sekitar 200 seniman profesional. Seperti kita ketahui, Mudik Lebaran merupakan tradisi yang dilakukan sebagian oleh masyarakat Jawa, pulang ke kampung halaman bagi perantau dan berkumpul di rumah orang tua. Pemkot Solo ini menginisasi serta membuat event ini sebagai hiburan bagi para perantau yang kembali ke kampung halamannya di Solo, acara ini sangat menarik,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan.

Esthy menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, pentas akan mengangkat tentang kisah Rama dalam lakon Rama Tambak dan akan berlangsung selama 3 hari. Acara ini juga tidak dipungut biaya alias gratis bagi para pengunjung yang datang.

“Kami mendapatkan kabar bahwa event ini Gratis untuk semua masyarakat Solo dan sekitarnya mulai jam 19.30 WIB, acara Bakdan Solo memberikan apresiasi, edukasi dan hiburan kesenian tradisional Jawa, menginisiasi dan memperkenalkan destinasi wisata baru yang bermuatan budaya serta mengembangkan wisata budaya kota berbasis masyarakat setempat,’’ tambah Wawan.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan, pertunjukan yang mengangkat lakon opera Ramayana ini sudah menjadi tradisi tahunan dan telah digelar selama tiga kali setiap Hari Idul Fitri. Selain itu, event ini juga  didukung sejumlah sanggar dan kelompok seni di Solo. Antara lain Sanggar Tari Soerya Soemirat, Kembang Lawu, Semarak Candrakirana, dan Sarwi Retno Budoyo. Studio Moncar, Wayang Orang Sri Wedari, Dedek Gamelan Orkestra dan Pecas Dhahe.

“Garapan Ramayana menjadi cukup lekat dengan penggemar kesenian tradisional itu. Sajian Ramayana saat ini tampaknya menjadi tontonan yang cukup mendapat perhatian masyarakat. Seperti tahun lalu, pentas yang dikemas dalam ”Bakdan Neng Solo” itu disaksikan sekitar 2.000 penonton setiap malam,” ujarnya.

SOLO, SUMUTPOS.CO -Sambut pemudik Pesona Lebaran, Pemerintah Kota (pemkot) Solo bersama-sama seniman Surakarta menggelar pementasan Sendratari Ramayana di #MudikPenuhPesona. Event tahunan yang mengangkat tema “Bakdan Neng Solo” (Lebaran di Solo:Red) akan dipusatkan di Halaman Benteng Vastenburg Solo pada Tanggal 28-30 Juni 2017.

“Acara ini melibatkan sekitar 200 seniman profesional. Seperti kita ketahui, Mudik Lebaran merupakan tradisi yang dilakukan sebagian oleh masyarakat Jawa, pulang ke kampung halaman bagi perantau dan berkumpul di rumah orang tua. Pemkot Solo ini menginisasi serta membuat event ini sebagai hiburan bagi para perantau yang kembali ke kampung halamannya di Solo, acara ini sangat menarik,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan.

Esthy menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, pentas akan mengangkat tentang kisah Rama dalam lakon Rama Tambak dan akan berlangsung selama 3 hari. Acara ini juga tidak dipungut biaya alias gratis bagi para pengunjung yang datang.

“Kami mendapatkan kabar bahwa event ini Gratis untuk semua masyarakat Solo dan sekitarnya mulai jam 19.30 WIB, acara Bakdan Solo memberikan apresiasi, edukasi dan hiburan kesenian tradisional Jawa, menginisiasi dan memperkenalkan destinasi wisata baru yang bermuatan budaya serta mengembangkan wisata budaya kota berbasis masyarakat setempat,’’ tambah Wawan.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan, pertunjukan yang mengangkat lakon opera Ramayana ini sudah menjadi tradisi tahunan dan telah digelar selama tiga kali setiap Hari Idul Fitri. Selain itu, event ini juga  didukung sejumlah sanggar dan kelompok seni di Solo. Antara lain Sanggar Tari Soerya Soemirat, Kembang Lawu, Semarak Candrakirana, dan Sarwi Retno Budoyo. Studio Moncar, Wayang Orang Sri Wedari, Dedek Gamelan Orkestra dan Pecas Dhahe.

“Garapan Ramayana menjadi cukup lekat dengan penggemar kesenian tradisional itu. Sajian Ramayana saat ini tampaknya menjadi tontonan yang cukup mendapat perhatian masyarakat. Seperti tahun lalu, pentas yang dikemas dalam ”Bakdan Neng Solo” itu disaksikan sekitar 2.000 penonton setiap malam,” ujarnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/