JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jurus sakti terus dimainkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Media massa plus bloggers Korea diundang untuk melihat, menyentuh, merasa, mendengar dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan budaya kelas dunia di Jogjakarta, Magelang dan Solo. Semua diajak famtrip mulai 29 November – 4 Desember 2017.
“Jumlah total yang mengikuti Fam Trip ada 9 orang. Sebanyak 8 orang merupakan media dan bloggers Korea. Satu orang Lainnya adalah perwakilan KBRI di Korea. Nantinya para peserta akan dibawa ke destinasi unggulan seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Keraton Surakarta dan lain-lain,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu, Selasa (28/11).
VJ – sapaan akrab Vinsensius Jemadu mengatakan, famtrip kali ini akan diset untuk menciptakan pemberitaan perjalanan wisata. Semua akan digiring untuk mendapatkan angle-angle menarik yang bisa menggoda pasar Korea untuk berwisata ke Indonesia.
Dari mulai sensasi Lava Tour Merapi, museum Ulen Sentalu, semua bakal dilahap habis. Tamu-tamu asal Korea tadi juga akan diajak mengunjungi Candi Prambanan serta menyaksikan pagelaran Tari Ramayana. Yang suka belanja, akan didrive ke Mirota atau Malioboro. Selanjutnya mereka dibawa berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Tamansari, Keraton Surakarta dan Mangkunegara, Kampung Batik Laweyan.
Yang suka candi, ada Borobudur yang sudah siap menunggu. Kebetulan, candi Budha terbesar di dunia itu sudah banyak dikunjungi tokoh dunia. Aktor Richard Gere pernah menyambangi Borobudur. Begitu juga dengan mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.
“Kami akan ajak ke destinasi yang pernah dikunjungi tokoh dunia. Ketika sudah merasakan, mereka bisa menceritakan dan menulis serta membuat tulisan feature dengan lebih gamblang ke publik Korea. Destinasi seperti Prambanan, Borobudur dan Keraton Surakarta memang world class. Nature, kuliner dan wisata belanjanya juga keren,” ujar VJ.
Budayanya? Juga sangat wow. Dari paparan Kepala Bidang Perjalanan Wisata Pengenalan Pasar Asia Pasifik, Heri Retno, inilah alasan terkuat turis mancanegara datang ke Indonesia. Sumbangsihnya mencapai 60 persen.
Angkanya masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan alam yang hanya 35 persen dan meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE), yang ada di angka 5%. “Kalau dari sisi atraksi, budaya kita sudah sangat kuat. Ini yang akan kita perlihatkan ke media dan blogger Korea,” kata Heri Retno.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menilai fam trip ini juga menjadi momentum untuk membuktikan kepada masyarakat Korea. Melalui pemberitaan-pemberitaan para jurnalis dan blogger Korea, Indonesia seakan ingin menunjukkan bahwa kawasan Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) merupakan lokasi yang aman, nyaman, dan indahnya bukan main.
“Kita akan terus membangun industri pariwisata dan menjadikan negara-negara Asia, khususnya Korea sebagai salah satu pasar utama wisatawan ke Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi Kemenpar. “Famtrip, mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya kita mengundang media besar Korea dan blogger berpengaruh untuk menulis dahsyatnya Wonderful Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya. (rel)