PAPUA, SUMUTPOS.CO -Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak kenal lelah menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menggaungkan pamor daerah perbatasan alias pulau terdepan.
Berbagai event terus digelar untuk mendongkrak citra cross border. Salah satunya Festival Cross Border Skouw di Jayapura, Papua yang akan dihelat pada 31 Oktober 2017.
Grup reggae Dave Solution dari Papua Barat bakal menjadi bintang tamu dalam festival tersebut. “Pinsip kami sederhana. Kami hanya ikuti selera pasar dan kami sediakan yang masyarakat butuhkan,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti.
Menurut Esthy, penampilan band penerus Black Brother Papua itu memang luar biasa.
Dalam konser sebelumnya, mereka berhasil menghibur ribuan penggemar reggae di Papua.
“Sudah terbukti saat konser pertama 5 Oktober lalu, ribuan orang hadir di border area Skouw untuk menonton Dave Solution manggung. Itu bukti bahwa grup dari Papua Barat ini sangat digemari,” tambah Esthy.
Sementara itu, Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi menambahkan, pihaknya juga akan menghadirkan musisi reggae dari ibu kota.
“Penyanyi aliran musik yang membungkus genre reggae dengan jaz, rocksteady, dan pop di dalamnya, Dhyo Haw, kami datangkan untuk mengobati rasa kangen penikmat musik reggae,” ungkap Hendry.
Dhyo Haw akan manggung bersama saksofonis bernama Rivans. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu andalannya.
Di antaranya, Tak Mau Digerakkan, Cantik Tapi Tak Menarik, Kecewa, Yang Terlupakan, Mahalnya Kepercayaan, dan Lebih Baik Kau Diam.
“Selain itu, akan kembali tampil grup reggae dari Papua Nugini Mixmate Band dan juga penampilan seni Reog Ponorogo. Semuanya untuk menghibur masyarakat Skouw dan Papua Nugini,” imbuhnya.
Saat ini, Pasar Skouw bukan hanya basis aktivitas perekonomian masyarakat sekitar.
Pasar di wilayah tapal batas dengan Papua Nugini yang hanya yang berjarak sekitar 300 meter dari PLBN Skouw itu makin cantik.