29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pemko Gagal Kosongkan Lapangan Cadika

MEDAN- Untuk mempertahankan Lapangan Cadika sebagai aset Pemko Medan, sebanyak 250 personel dari Satpol PP, Brimobdasu dan Samapta Polresta Medan diturunkan untuk mengamankan lokasi, Rabu (6/7). Para personel gabungan tersebut mencabuti pohon sawit yang ditanami warga penggarap.

Namun, aksi tersebut mendapat perlawanan dari warga. Bahkan, ada warga bersama anak-anaknya memeluk pohon kelapa yang mereka tanam sembari memohon agar jangan dirusak. Namun, para personel gabungan tersebut tetap melakukan penebangan tanpa menghiraukan permohonan warga tersebut.

Saat petugas hendak menebang pohon kelapa yang ada di lokasi tersebut, terjadi keanehan. Gergaji mesin yang sudah dinyalakan dan siap untuk menebang pohon kelapa tersebut, tiba-tiba gergaji tersebut mati. Begitu seterusnya. Akhirnya penebangan pohon kelapa tersebut batal dilakukan. Namun belakangan, pohon tersebut berhasil juga ditebang.

“Kami hanya menyabut enam pohon sawit yang baru ditanam penggarap. Sedangkan pohon kelapa itu awalnya tidak bisa ditebang,” kata Kasatpol PP Kota Medan Kriswan dengan nada heran.

Dijelaskanya, banyaknya personel yang diturunkan bukan untuk menghabiskan anggaran. Tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, sebelum dilakukan eksekusi, petugas Satpol PP dihadang dan dikejar pakai parang oleh penggarap yang mengakibatkan penertiban sebelumnya batal.

“Awalnya mereka berusaha menghalangi dengan cara mengayunkan senjata tajam. Makanya, kami turunkan personel lebih besar agar tidak terjadi bentrok fisik,” tegasnya.

Setelah mencabut enam pohon sawit, para personel penertiban membubarkan diri. Kriswan sendiri tetap bertekad melakukan penertiban karena lahan itu milik pemko. “Itu lahan pemko, bukan milik pribadi. Jadi, kami tetap lanjutkan penebangan. Kapan itu, nanti persiapkan lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis menegaskan, pengosongan lahan Cadika itu harus dilanjutkan. Jangan sampai ada pembiaran. Sebab, bila diberi kesempatan, maka yang lain akan berdatangan. Lahan itu sendiri dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau, kegiatan pramuka dan lainnya. “Harus terus ditertibkan karena itu lahan pemko untuk kepentingan umum,” bebernya.(adl)

MEDAN- Untuk mempertahankan Lapangan Cadika sebagai aset Pemko Medan, sebanyak 250 personel dari Satpol PP, Brimobdasu dan Samapta Polresta Medan diturunkan untuk mengamankan lokasi, Rabu (6/7). Para personel gabungan tersebut mencabuti pohon sawit yang ditanami warga penggarap.

Namun, aksi tersebut mendapat perlawanan dari warga. Bahkan, ada warga bersama anak-anaknya memeluk pohon kelapa yang mereka tanam sembari memohon agar jangan dirusak. Namun, para personel gabungan tersebut tetap melakukan penebangan tanpa menghiraukan permohonan warga tersebut.

Saat petugas hendak menebang pohon kelapa yang ada di lokasi tersebut, terjadi keanehan. Gergaji mesin yang sudah dinyalakan dan siap untuk menebang pohon kelapa tersebut, tiba-tiba gergaji tersebut mati. Begitu seterusnya. Akhirnya penebangan pohon kelapa tersebut batal dilakukan. Namun belakangan, pohon tersebut berhasil juga ditebang.

“Kami hanya menyabut enam pohon sawit yang baru ditanam penggarap. Sedangkan pohon kelapa itu awalnya tidak bisa ditebang,” kata Kasatpol PP Kota Medan Kriswan dengan nada heran.

Dijelaskanya, banyaknya personel yang diturunkan bukan untuk menghabiskan anggaran. Tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, sebelum dilakukan eksekusi, petugas Satpol PP dihadang dan dikejar pakai parang oleh penggarap yang mengakibatkan penertiban sebelumnya batal.

“Awalnya mereka berusaha menghalangi dengan cara mengayunkan senjata tajam. Makanya, kami turunkan personel lebih besar agar tidak terjadi bentrok fisik,” tegasnya.

Setelah mencabut enam pohon sawit, para personel penertiban membubarkan diri. Kriswan sendiri tetap bertekad melakukan penertiban karena lahan itu milik pemko. “Itu lahan pemko, bukan milik pribadi. Jadi, kami tetap lanjutkan penebangan. Kapan itu, nanti persiapkan lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis menegaskan, pengosongan lahan Cadika itu harus dilanjutkan. Jangan sampai ada pembiaran. Sebab, bila diberi kesempatan, maka yang lain akan berdatangan. Lahan itu sendiri dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau, kegiatan pramuka dan lainnya. “Harus terus ditertibkan karena itu lahan pemko untuk kepentingan umum,” bebernya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/