30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Seorang Mahasiswa USU Opname, Diduga Dianiaya Satpam

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Sumatera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

Kabar terakhir, Nuel dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut Jalan Wahid Hasyim, Medan untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya dia dirujuk ke RSU Columbia Asia di Jalan Listrik, Medan, untuk mendapat pengobatan intensif.

Wakil Rektor V USU Ir Luhut Sihombing yang dikonfirmasi Sumut Pos membantah adanya penculikan yang dilakukan Satpam  kampus terhadap Nuel. Menurutnya, yang benar adalah, satpam berusaha menyelamatkan mahasiswa tersebut dan membawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diberikan perawata. “Tidak ada penculikan, yang ada hanya dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan. Jadi, tidak benar isu-isu yang berkembang,” kata Luhut.

Disebutkannya, pihak Kampus masih mendalami lagi kronologis sebenarnya seperti apa. Tak hanya itu, Kampus juga berusaha membuat suasana kondusif antara mahasiswa dengan satpam. “Tidak dibenarkan kekerasan di dalam kampus, baik itu dilakukan satpam maupun mahasiswa. Ke depan, diharapkan peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Kepala Kantor Humas USU Bisru Hafi mengatakan, insiden tersebut terjadi karena mulanya mahasiswa melakukan pemukulan terhadap satpam bernama Slamet dan seorang staf Fakultas Ilmu Budaya (Reza), yang tengah berpatroli. “Jadi, petugas satpam sedang berpatroli rutin pada Rabu malam (18/10) sekitar pukul 23.00 WIB di lingkungan kampus USU, termasuk Fakultas Ilmu Budaya. Namun saat pemantauan keamanan di fakultas tersebut, disambut dengan respon yang kurang baik oleh para mahasiswa yang masih berada di fakultas. Akibatnya, satu orang petugas satpam dan seorang staf fakultas menjadi korban pemukulan berakibat pendarahan,” sebut Bisru.

Karenanya, lanjut dia, satpam dan staf fakultas itu dilarikan ke RS USU. Selanjutnya, melaporkan penganiayaan yang terjadi ke Polsek Medan Baru. “Setelah dari kejadian itu, pada keesokan hari (Kamis, 19/10) terduga pelaku pemukulan satpam USU tersebut (Nuel) mendapat pemukulan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Mahasiswa tersebut dilarikan ke RS Bhayangkara Medan lalu dirujuk ke rumah sakit lainnya (RS Columbia),” aku Bisru sembari berharap, semoga hal ini tidak berkembang dan berkepanjangan, sehingga bisa diselesaikan.

Sementara, Humas Rumah Sakit Asia Columbia, Novel membenarkan jika Nuel Silaban dirawat intensif di rumah sakit tersebut. Namun, Novel mengaku belum mengetahui pasti kondisi Nuel. Dikatakannya, mengenai kondisi medis, hanya dapat disampaikan oleh bagian medis. Untuk itu, disebutnya pihak medis dapat memberi keterangan hari ini, Sabtu (21/10) pagi. (dvs/ris/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Sumatera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

Kabar terakhir, Nuel dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut Jalan Wahid Hasyim, Medan untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya dia dirujuk ke RSU Columbia Asia di Jalan Listrik, Medan, untuk mendapat pengobatan intensif.

Wakil Rektor V USU Ir Luhut Sihombing yang dikonfirmasi Sumut Pos membantah adanya penculikan yang dilakukan Satpam  kampus terhadap Nuel. Menurutnya, yang benar adalah, satpam berusaha menyelamatkan mahasiswa tersebut dan membawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diberikan perawata. “Tidak ada penculikan, yang ada hanya dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan. Jadi, tidak benar isu-isu yang berkembang,” kata Luhut.

Disebutkannya, pihak Kampus masih mendalami lagi kronologis sebenarnya seperti apa. Tak hanya itu, Kampus juga berusaha membuat suasana kondusif antara mahasiswa dengan satpam. “Tidak dibenarkan kekerasan di dalam kampus, baik itu dilakukan satpam maupun mahasiswa. Ke depan, diharapkan peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Kepala Kantor Humas USU Bisru Hafi mengatakan, insiden tersebut terjadi karena mulanya mahasiswa melakukan pemukulan terhadap satpam bernama Slamet dan seorang staf Fakultas Ilmu Budaya (Reza), yang tengah berpatroli. “Jadi, petugas satpam sedang berpatroli rutin pada Rabu malam (18/10) sekitar pukul 23.00 WIB di lingkungan kampus USU, termasuk Fakultas Ilmu Budaya. Namun saat pemantauan keamanan di fakultas tersebut, disambut dengan respon yang kurang baik oleh para mahasiswa yang masih berada di fakultas. Akibatnya, satu orang petugas satpam dan seorang staf fakultas menjadi korban pemukulan berakibat pendarahan,” sebut Bisru.

Karenanya, lanjut dia, satpam dan staf fakultas itu dilarikan ke RS USU. Selanjutnya, melaporkan penganiayaan yang terjadi ke Polsek Medan Baru. “Setelah dari kejadian itu, pada keesokan hari (Kamis, 19/10) terduga pelaku pemukulan satpam USU tersebut (Nuel) mendapat pemukulan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Mahasiswa tersebut dilarikan ke RS Bhayangkara Medan lalu dirujuk ke rumah sakit lainnya (RS Columbia),” aku Bisru sembari berharap, semoga hal ini tidak berkembang dan berkepanjangan, sehingga bisa diselesaikan.

Sementara, Humas Rumah Sakit Asia Columbia, Novel membenarkan jika Nuel Silaban dirawat intensif di rumah sakit tersebut. Namun, Novel mengaku belum mengetahui pasti kondisi Nuel. Dikatakannya, mengenai kondisi medis, hanya dapat disampaikan oleh bagian medis. Untuk itu, disebutnya pihak medis dapat memberi keterangan hari ini, Sabtu (21/10) pagi. (dvs/ris/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/