30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Sekda: Sampai Kiamat Kampung Aur Tetap Banjir

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
TERENDAM_Beberapa anak kecil bermain air yang merendam pemukiman penduduk di kawasan Kampung Aur, pinggiran Sungai Deli, Medan, Selasa (7/11). Banjir kiriman akibat debit air di hulu sungai tinggi, menyebabkan pemukiman warga di pinggiran Sungai Deli tersebut terendam air hingga ketinggian 1,5 meter.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah warga di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, kembali direndam banjir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wirya Al Rahman pun akhirnya angkat bicara terkait daerah yang menjadi langganan banjir tersebut.

Menurut Wirya, masalah banjir di lokasi itu tidak akan selesai apabila masih ada warga yang bermukim di bantaran sungai.

“Banjir Kampung Aur (Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun) tidak akan selesai, bahkan sampai kiamat sekalipun, ” kata Wirya, Jumat (16/11).

Menurut dia, banyak warga yang bermukim di bantaran sungai, sehingga banjir akan tetap terjadi ketika air sungai meluap. “Kalau tetap seperti itu sampai kiamat sekalipun banjir akan tetap terjadi. Kecuali dibangun tanggul dan tidak ada lagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai,” cetusnya.

Diutarakan Wirya, ada dua jenis warga yang bermukim di kawasan tersebut. Pertama, warga legal atau resmi seperti memiliki izin atau sertifijat terhadap lahan yang ditempati. Kedua, masyarakat yang tidak memiliki izin sama sekali.

“Jadi beberapa waktu lalu saya pernah dialog di salah satu TV. Saat itu mereka memutarkan hasil wawancara masyarakat terhadap kondisi banjir, saya terkejut karena mereka bilang banjir di sana sudah biasa, jadi tidak ada masalah,” ungkapnya.

Dia menambahkan, ada wacana mengatasi masalah banjir di wilayah Kampung Aur, yakni membangun tanggul dan rumah susun. Namun, hal itu belum bisa direalisasikan karena belum ada kata sepakat dengan masyarakat. (fir)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
TERENDAM_Beberapa anak kecil bermain air yang merendam pemukiman penduduk di kawasan Kampung Aur, pinggiran Sungai Deli, Medan, Selasa (7/11). Banjir kiriman akibat debit air di hulu sungai tinggi, menyebabkan pemukiman warga di pinggiran Sungai Deli tersebut terendam air hingga ketinggian 1,5 meter.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah warga di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, kembali direndam banjir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wirya Al Rahman pun akhirnya angkat bicara terkait daerah yang menjadi langganan banjir tersebut.

Menurut Wirya, masalah banjir di lokasi itu tidak akan selesai apabila masih ada warga yang bermukim di bantaran sungai.

“Banjir Kampung Aur (Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun) tidak akan selesai, bahkan sampai kiamat sekalipun, ” kata Wirya, Jumat (16/11).

Menurut dia, banyak warga yang bermukim di bantaran sungai, sehingga banjir akan tetap terjadi ketika air sungai meluap. “Kalau tetap seperti itu sampai kiamat sekalipun banjir akan tetap terjadi. Kecuali dibangun tanggul dan tidak ada lagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai,” cetusnya.

Diutarakan Wirya, ada dua jenis warga yang bermukim di kawasan tersebut. Pertama, warga legal atau resmi seperti memiliki izin atau sertifijat terhadap lahan yang ditempati. Kedua, masyarakat yang tidak memiliki izin sama sekali.

“Jadi beberapa waktu lalu saya pernah dialog di salah satu TV. Saat itu mereka memutarkan hasil wawancara masyarakat terhadap kondisi banjir, saya terkejut karena mereka bilang banjir di sana sudah biasa, jadi tidak ada masalah,” ungkapnya.

Dia menambahkan, ada wacana mengatasi masalah banjir di wilayah Kampung Aur, yakni membangun tanggul dan rumah susun. Namun, hal itu belum bisa direalisasikan karena belum ada kata sepakat dengan masyarakat. (fir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/