25.7 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Menpar: Kami Punya Presiden yang Peduli pada Turisme

Arief tak mau sekadar mengumbar klaim. Ia lantas menyodorkan bukti. Guna memudahkan wisatawan mancanegara masuk Indonesia, pemerintah Indonesia telah menyediakan fasilitas bebas visa. “Kami sekarang memfasilitasi 169 negara sebagai penerima bebas visa,” ujarnya, yang semula hanya 25 negara, yang Bebas Visa Kunjungan (BVK) itu.

Menurut Arief, imbas kebijakan itu sangat terasa. “Tahun pertana, sejak pemberlakuan Bebas Visa Kunjungan itu, umlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia naik dramatik, 20 persen,” akunya, yang membuat seluruh audience terdiam.

Kebijakan BVK itu, sejatinya bermula dari saran para petinggi UNWTO saat Menpar Arief buka-bukaan mempresentasikan kondisi pariwisata Indonesia. Terutama dengan target double, dari 9,3 juta 2014, harus melompat ke 20 juta di 2019. Salah satu pointnya adalah Visa Fasilitation itu.

Hampir semua sarannya dijalankan, termasuk harus mengkalibrasi dengan 14 pilar TTCI – Travel Tourism Competitiveness Index yang diformulasi World Economic Forum (WEF) itu. “Point pertama: Go Digital! Menggunakan teknologi digital untuk percepatan pembangujan kepariwisataan Indonesia!” jelas Arief yanh berkali-kali dipuji Sekjen UNWTO Taleb Rifai itu.

Sejak di ITB Berlin bulan lalu, Arief Yahya diundang secara khusus oleh Minister of Tourism and Sport Thailand Kobkarn Wattanavrangkul untuk hadir di Bangkok ini. Dia bahkan datang sendiri ke Pavilion Wonderful Indonesia di pameran industri pariwisata terbesar dunia itu.

Karena itu, baik Menteri Kobkarn maupun Permanent Secretary Thailand Pongpanu Svetarundra yang hadir di acara itu mengucapkan terima kasih pada Menpar Arief yang hadir dan menjadi pemapar success story pariwisata Indonesia. (rel)

Arief tak mau sekadar mengumbar klaim. Ia lantas menyodorkan bukti. Guna memudahkan wisatawan mancanegara masuk Indonesia, pemerintah Indonesia telah menyediakan fasilitas bebas visa. “Kami sekarang memfasilitasi 169 negara sebagai penerima bebas visa,” ujarnya, yang semula hanya 25 negara, yang Bebas Visa Kunjungan (BVK) itu.

Menurut Arief, imbas kebijakan itu sangat terasa. “Tahun pertana, sejak pemberlakuan Bebas Visa Kunjungan itu, umlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia naik dramatik, 20 persen,” akunya, yang membuat seluruh audience terdiam.

Kebijakan BVK itu, sejatinya bermula dari saran para petinggi UNWTO saat Menpar Arief buka-bukaan mempresentasikan kondisi pariwisata Indonesia. Terutama dengan target double, dari 9,3 juta 2014, harus melompat ke 20 juta di 2019. Salah satu pointnya adalah Visa Fasilitation itu.

Hampir semua sarannya dijalankan, termasuk harus mengkalibrasi dengan 14 pilar TTCI – Travel Tourism Competitiveness Index yang diformulasi World Economic Forum (WEF) itu. “Point pertama: Go Digital! Menggunakan teknologi digital untuk percepatan pembangujan kepariwisataan Indonesia!” jelas Arief yanh berkali-kali dipuji Sekjen UNWTO Taleb Rifai itu.

Sejak di ITB Berlin bulan lalu, Arief Yahya diundang secara khusus oleh Minister of Tourism and Sport Thailand Kobkarn Wattanavrangkul untuk hadir di Bangkok ini. Dia bahkan datang sendiri ke Pavilion Wonderful Indonesia di pameran industri pariwisata terbesar dunia itu.

Karena itu, baik Menteri Kobkarn maupun Permanent Secretary Thailand Pongpanu Svetarundra yang hadir di acara itu mengucapkan terima kasih pada Menpar Arief yang hadir dan menjadi pemapar success story pariwisata Indonesia. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/