JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan maklumat, yang isinya menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan jatuh pada Kamis, 18 Juni. Sedangkan Idul Fitri jatuh pada Jumat, 17 Juli.
Dalam maklumat yang diteken Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin itu juga sekaligus diputuskan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 14 September. Dengan demikian hari raya Idul Adha (10 Dzulhijah) jatuh pada Rabu, 23 September.
Salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu bisa menetapkan lebih dulu karena menggunakan sistem hisab atau perhitungan.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Mochammad Jasin mengatakan, pemerintah tetap menggunakan sistem hisab dan rukyah (melihat wujud hilal atau bulan) dalam menentukan awal puasa dan Lebaran. Dengan sistem ini, Kemenag harus melihat dulu posisi bulan di akhir bulan Sya’ban atau menjelang 1 Ramadan nanti.
Meskipun begitu Jasin meminta masyarakat tidak terbelah dalam penetapan tanggal-tanggal penting dalam kalender Islam. Bagi masyarakat yang mengikuti keputusan Muhammadiyah, menurut Jasin, harus dihormati. Begitu pula dengan kelompok masyarakat yang menunggu keputusan pemerintah. (wan/sof)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan maklumat, yang isinya menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan jatuh pada Kamis, 18 Juni. Sedangkan Idul Fitri jatuh pada Jumat, 17 Juli.
Dalam maklumat yang diteken Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin itu juga sekaligus diputuskan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 14 September. Dengan demikian hari raya Idul Adha (10 Dzulhijah) jatuh pada Rabu, 23 September.
Salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu bisa menetapkan lebih dulu karena menggunakan sistem hisab atau perhitungan.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Mochammad Jasin mengatakan, pemerintah tetap menggunakan sistem hisab dan rukyah (melihat wujud hilal atau bulan) dalam menentukan awal puasa dan Lebaran. Dengan sistem ini, Kemenag harus melihat dulu posisi bulan di akhir bulan Sya’ban atau menjelang 1 Ramadan nanti.
Meskipun begitu Jasin meminta masyarakat tidak terbelah dalam penetapan tanggal-tanggal penting dalam kalender Islam. Bagi masyarakat yang mengikuti keputusan Muhammadiyah, menurut Jasin, harus dihormati. Begitu pula dengan kelompok masyarakat yang menunggu keputusan pemerintah. (wan/sof)