25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

171 Km Jalan Rusak Berat

Bina Marga Butuh 50 Pekerja per Kecamatan

MEDAN- Sejak sebulan belakangan ini, Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga disibukkan dengan pembenahan berbagai infrastruktur, khususnya perbaikan jalan di inti Kota Medan. Sebut saja Jalan Muhammad Yamin, Jalan Balai Kota, Jalan Raden Saleh dan Jalan Ahmad Yani yang kondisinya masih mulus, kembali diaspal.

Sementara, masih banyak ruas jalan di pinggiran Kota Medan yang tak terurus dan rusak parah. Di antaranya, Jalan Ampera dan Jalan Mustika Ujung di Kelurahan Bantan, Medan Tembung serta Jalan Satria di Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan yang kondisinya hingga kini masih berlubang.
Namun menurut Kadis Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis, pihaknya saat ini memang tengah melakukan perbaikan jalan di sejumlah titik ruas jalan di Kota Medan.  Namun, dia mengaku, pihaknya saat ini kekurangan  tenaga pekerja untuk melakukan perbaikan dan perawatan jalan rusak di Kota Medan.

“Untuk perawatan rutin jalan, kita masih kekurangan orang untuk tenaga outsuorcing. Kita hanya memiliki 300 tenaga outsuorcing atau di setiap kecamatan hanya 15 orang. Seharusnya dibutuhkan 50 orang setiap kecamatan. Makanya perawatan jalan masih kurang maksimal,” ujar Gunawan kepada wartawan, Jumat (8/7).

Dikatakannya, Dinas Bina Marga saat ini masih memfokuskan pembangunan jalan di Terminal Sayur, Kecamatan Medan Tuntungan sepanjang 8.962,60 meter dengan biaya yang dianggarkan mencapai Rp5.943.960.000. “Kalau untuk Jalan Muhammad Yamin, Balai Kota, Raden Saleh, Ahmad Yani sudah dikerjakan pembangunannya,” ucapnya.

Sementara, Kota Medan yang memiliki panjang jalan 3.191,5 km yang tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan jalan yang rusak berat sepanjang 171,1 km, rusak sedang 20 km dan rusak ringan 12,8 km.
Selain perbaikan jalan, Dinas Bina Marga juga sedang memfokuskan pembangunan trotoar sepenjang 13 km dengan anggaran Rp11 miliar di 21 kecamatan.

Sedangkan untuk perbaikan drainase dianggarkan biaya sebesar Rp7 miliar lebih. “Dengan begitu, kita akan melakukan penertiban terhadap PKL, tiang telepon, papan reklame yang mengganggu trotoar dan drainase,” cetusnya.

Menyikapi alasan Gunawan soal kekurangan tenaga pekerja untuk perawatan rutin jalan di Kota Medan, anggota Komisi D DPRD Kota Medan Juliandi Siregar mengaku heran. “Padahal, anggaran di Dinas Bina Marga sangat besar. Mustahil tidak bisa mencari orang untuk dipekerjakan sebagai tenaga outsourcing,” kata politisi PKS ini.

Karenanya, dia mengatakan, Bina Marga harus bisa mengatasi masalah kekurangan pekerja tersebut. Dan dia meminta Dinas Bina Marga, jangan mencari-cari alasan, jika tidak mampu bekerja maksimal. “Kalau memang ada kemauan dari Dinas Bina Marga, saya yakin itu tidak masalah. Saya khawatir mereka malas melakukan perawatan terhadap jalan-jalan itu,” ucapnya. (adl)

Bina Marga Butuh 50 Pekerja per Kecamatan

MEDAN- Sejak sebulan belakangan ini, Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga disibukkan dengan pembenahan berbagai infrastruktur, khususnya perbaikan jalan di inti Kota Medan. Sebut saja Jalan Muhammad Yamin, Jalan Balai Kota, Jalan Raden Saleh dan Jalan Ahmad Yani yang kondisinya masih mulus, kembali diaspal.

Sementara, masih banyak ruas jalan di pinggiran Kota Medan yang tak terurus dan rusak parah. Di antaranya, Jalan Ampera dan Jalan Mustika Ujung di Kelurahan Bantan, Medan Tembung serta Jalan Satria di Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan yang kondisinya hingga kini masih berlubang.
Namun menurut Kadis Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis, pihaknya saat ini memang tengah melakukan perbaikan jalan di sejumlah titik ruas jalan di Kota Medan.  Namun, dia mengaku, pihaknya saat ini kekurangan  tenaga pekerja untuk melakukan perbaikan dan perawatan jalan rusak di Kota Medan.

“Untuk perawatan rutin jalan, kita masih kekurangan orang untuk tenaga outsuorcing. Kita hanya memiliki 300 tenaga outsuorcing atau di setiap kecamatan hanya 15 orang. Seharusnya dibutuhkan 50 orang setiap kecamatan. Makanya perawatan jalan masih kurang maksimal,” ujar Gunawan kepada wartawan, Jumat (8/7).

Dikatakannya, Dinas Bina Marga saat ini masih memfokuskan pembangunan jalan di Terminal Sayur, Kecamatan Medan Tuntungan sepanjang 8.962,60 meter dengan biaya yang dianggarkan mencapai Rp5.943.960.000. “Kalau untuk Jalan Muhammad Yamin, Balai Kota, Raden Saleh, Ahmad Yani sudah dikerjakan pembangunannya,” ucapnya.

Sementara, Kota Medan yang memiliki panjang jalan 3.191,5 km yang tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan jalan yang rusak berat sepanjang 171,1 km, rusak sedang 20 km dan rusak ringan 12,8 km.
Selain perbaikan jalan, Dinas Bina Marga juga sedang memfokuskan pembangunan trotoar sepenjang 13 km dengan anggaran Rp11 miliar di 21 kecamatan.

Sedangkan untuk perbaikan drainase dianggarkan biaya sebesar Rp7 miliar lebih. “Dengan begitu, kita akan melakukan penertiban terhadap PKL, tiang telepon, papan reklame yang mengganggu trotoar dan drainase,” cetusnya.

Menyikapi alasan Gunawan soal kekurangan tenaga pekerja untuk perawatan rutin jalan di Kota Medan, anggota Komisi D DPRD Kota Medan Juliandi Siregar mengaku heran. “Padahal, anggaran di Dinas Bina Marga sangat besar. Mustahil tidak bisa mencari orang untuk dipekerjakan sebagai tenaga outsourcing,” kata politisi PKS ini.

Karenanya, dia mengatakan, Bina Marga harus bisa mengatasi masalah kekurangan pekerja tersebut. Dan dia meminta Dinas Bina Marga, jangan mencari-cari alasan, jika tidak mampu bekerja maksimal. “Kalau memang ada kemauan dari Dinas Bina Marga, saya yakin itu tidak masalah. Saya khawatir mereka malas melakukan perawatan terhadap jalan-jalan itu,” ucapnya. (adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/