JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim pelatih Timnas Indonesia U-23 punya penjelasan soal kekalahan skuat Merah Putih dari Myanmar U-23 dengan skor 2-4 pada laga perdana SEA Games di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (2/6). Menurut kepala tim pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso, hasil buruk itu bukanlah karena kalah dalam skema permainan, namun akibat kesalahan pemain-pemain Garuda Muda.
“Saya sangat sayangkan. Empat gol lawan itu bukan karena skema mereka, tapi karena kesalahan antisipasi pemain kami sendiri. Akibatnya lawan bisa memanfaatkan,” kata Aji melalui pesan singkat, Selasa (2/6) malam.
Menurut pelatih 44 tahun itu, tim besutannya memang sempat terdikte selama 18 menit awal. Namun, setelah itu Indonesia mulai berani tampil lebih agresif. Sayang, peluang belum bisa maksimal diselesaikan.
Gol kedua dan ketiga Myanmar menjadi konsen Aji karena seharusnya tak perlu terjadi andai pemain asuhannya jeli. Sayang, nasi sudah menjadi bubur dan dia langsung melakukan evaluasi malam ini.
“Permainan kami tidak kalah, cuma karena salah sendiri jadi hasil akhir buruk. Gol ketiga membuat pemain juga sempat drop. Karena itu fatal, kesalahan sendiri. Jangan sampai itu terjadi lagi,” papar Aji.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi Kamboja pada 6 Juni mendatang. Jika ingin mempertahankan peluang lolos ke semifinal, maka Indonesia mau tidak mau harus menyapu tiga laga tersisa. (dkk/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim pelatih Timnas Indonesia U-23 punya penjelasan soal kekalahan skuat Merah Putih dari Myanmar U-23 dengan skor 2-4 pada laga perdana SEA Games di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (2/6). Menurut kepala tim pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso, hasil buruk itu bukanlah karena kalah dalam skema permainan, namun akibat kesalahan pemain-pemain Garuda Muda.
“Saya sangat sayangkan. Empat gol lawan itu bukan karena skema mereka, tapi karena kesalahan antisipasi pemain kami sendiri. Akibatnya lawan bisa memanfaatkan,” kata Aji melalui pesan singkat, Selasa (2/6) malam.
Menurut pelatih 44 tahun itu, tim besutannya memang sempat terdikte selama 18 menit awal. Namun, setelah itu Indonesia mulai berani tampil lebih agresif. Sayang, peluang belum bisa maksimal diselesaikan.
Gol kedua dan ketiga Myanmar menjadi konsen Aji karena seharusnya tak perlu terjadi andai pemain asuhannya jeli. Sayang, nasi sudah menjadi bubur dan dia langsung melakukan evaluasi malam ini.
“Permainan kami tidak kalah, cuma karena salah sendiri jadi hasil akhir buruk. Gol ketiga membuat pemain juga sempat drop. Karena itu fatal, kesalahan sendiri. Jangan sampai itu terjadi lagi,” papar Aji.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi Kamboja pada 6 Juni mendatang. Jika ingin mempertahankan peluang lolos ke semifinal, maka Indonesia mau tidak mau harus menyapu tiga laga tersisa. (dkk/jpnn)