30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wanita Ini Geregetan Pansel KPK Diremehkan

Yenti Ganarsih. Foto: Ricardo/JPNN.com
Yenti Ganarsih. Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Anggota pansel pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Ganarsih meminta publik mendukung kerja pansel KPK, bukan sebaliknya terus mempersoalkan keanggotaan dalam pansel tersebut.

Menurutnya, partisipasi publik penting agar tokoh-tokoh berpotensi mau mendaftar ke pansel. “Kami dipilih bukan untuk senang-senang. Tapi mencari tokoh-tokoh terbaik untuk menjadi calon pimpinan KPK, jadi jangan anggap remeh gitu,” kata Yenti pada JPNN, Minggu (7/6).

Yenti pun menampik anggapan sejumlah kalangan yang menyebut anggota pansel KPK tidak semua paham terhadap hukum dan KPK. Ia menegaskan 9 perempuan anggota pansel dipilih sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing sehingga bisa memilih tokoh yang layak dari berbagai segi bukan sekadar mengerti hukum.

“Kata siapa kami enggak ngerti KPK. Saya salah satu yang sering memberi pelatihan pada penyidik KPK. Mana mungkin saya enggak ngerti KPK,” tegas pakar penindakan pidana pencucian uang tersebut.

Yenti meminta publik memberi kesempatan pada pansel KPK untuk menyelesaikan setiap tahapan seleksi itu dengan baik. Terutama agar pansel menemukan 8 nama yang layak jadi calon pimpinan KPK untuk diserahkan pada Presiden Joko Widodo. (flo/jpnn)

Yenti Ganarsih. Foto: Ricardo/JPNN.com
Yenti Ganarsih. Foto: Ricardo/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Anggota pansel pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Ganarsih meminta publik mendukung kerja pansel KPK, bukan sebaliknya terus mempersoalkan keanggotaan dalam pansel tersebut.

Menurutnya, partisipasi publik penting agar tokoh-tokoh berpotensi mau mendaftar ke pansel. “Kami dipilih bukan untuk senang-senang. Tapi mencari tokoh-tokoh terbaik untuk menjadi calon pimpinan KPK, jadi jangan anggap remeh gitu,” kata Yenti pada JPNN, Minggu (7/6).

Yenti pun menampik anggapan sejumlah kalangan yang menyebut anggota pansel KPK tidak semua paham terhadap hukum dan KPK. Ia menegaskan 9 perempuan anggota pansel dipilih sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing sehingga bisa memilih tokoh yang layak dari berbagai segi bukan sekadar mengerti hukum.

“Kata siapa kami enggak ngerti KPK. Saya salah satu yang sering memberi pelatihan pada penyidik KPK. Mana mungkin saya enggak ngerti KPK,” tegas pakar penindakan pidana pencucian uang tersebut.

Yenti meminta publik memberi kesempatan pada pansel KPK untuk menyelesaikan setiap tahapan seleksi itu dengan baik. Terutama agar pansel menemukan 8 nama yang layak jadi calon pimpinan KPK untuk diserahkan pada Presiden Joko Widodo. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/