TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Seorang pensiunan guru sekolah dasar, Suh (64), diam-diam meniduri anak gadisnya sendiri berulangkali selama 4 tahun. Perbuatan warga Jalan Karya Pembangunan Gang Mufakat Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Sumut ini, baru terungkap, setelah diadukan ke Mapolres Tebingtinggi, Jumat (19/6).
Putrinya, sebut saja Bunga (14) pelajar kelas II salah satu SMP Negeri di Tebingtinggi, mengakui telah dicabuli ayahnya sejak dirinya masih duduk di bangku kelas V SD. Modusnya, dengan menjanjikan akan membelikan handphone dan memberi uang jajan lebih.
“Saya tidak bisa menolak ajakan bapak. Kalau cerita, saya nanti mau dibunuh, tidak dibelikan handphone, serta tidak diberi uang jajan,“ celoteh Bunga.
Aksi bejat itu menurut Bunga dilakukan pada malam hari di dalam kamar, ketika seisi rumah sedang tertidur pulas. Awalnya, ia diraba-raba sebelum melakukan hubungan intim. “Entah berapa kali, udah tak ingat. Udah berulang-ulang itu yang saya ingat,“ kata Bunga.
Terbongkarnya kasus ini ketika Suh dan istri ketiganya, Rusmaliana (36), terlibat pertengkaran hebat. Akibatnya, Rusmaliana kabur ke rumah orang tuanya di Kelurahan Bagelen.
Namun karena tidak membawa baju saat kabur, Rusma menelepon Bunga untuk mengantar baju. “Ketika mengantar baju itulah, Bunga terlihat murung. Setelah ditanyai keluarga, akhirnya Bunga mengaku sudah dicabuli bapaknya berulang kali,“ ujar Rusma.
Tidak terima anak perempuannya dicabuli, Rusma pun mengadu ke Mapolres Tebingtinggi.
Tersangka Suh, saat akan menjalani pemeriksaan di Mapolres, menyangkal segala tuduhan dan laporan pihak istrinya. “Aku sangat sayang pada putriku. Tak ada aku melakukan hal tersebut,“ elaknya.
Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Sinambela saat mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan korban. “Sabar ya, kita masih melakukan pemeriksaan,“ kata Sinambela. (ian)