28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pemprovsu Siap Tampung Eks Gafatar, Terbanyak di Medan

Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.
Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang. Pemprovsi siap menampung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menyatakan siap menampung kedatangan warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Medan. Untuk itu, hari ini Rabu (27/1), Pemprovsu menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Selain penampungan sementara, juga akan dibahas soal keberlanjutan kehidupan pasca pemulangan.

“Kita akan ada rapat untuk membahas bagaimana kita akan menampung ratusan orang (diperkirakan). Bagaimana kita nanti menanganinya,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Hasban Ritonga kepada wartawan.

Penanganan tersebut yakni agar sebelum para warga asal Sumut itu dikembalikan ke kabupaten/kota mereka masing-masing, sudah ada solusi dari pemerintah daerah, agar tidak telantar.

“Kita nanti akan coba bicarakan bagaimana menanganinya. Harapan kita jangan sampai mereka telantar, sebelum nanti kita distribusi ke daerah-daerah asalnya. Makanya dalam rapat koordinasi ini, kabupaten/kota yang terkait kita undang, untuk membicarakannya,” katanya.

Selain itu, lanjut Hasban, rapat koordinasi dengan kabupaten/kota juga dimaksudkan agar pasca pemulangan, dampak sosial yang kemungkinan akan dialami oleh warga eks anggota Gafatar dapat diperkecil. Pasalnya pemerintah sudah mencap ormas ini terlarang karena diduga menyebarkan ajaran sesat. Sehingga bukan tidak mungkin akan ada penilaian negatif dari masyarakat sekitar tempat mereka akan dipulangkan nantinya.

“Soal dampak sosial, untuk itulah bupati/wali kota nya, kita undang. Jadi nanti akan kita komunikasikan kepada kepala daerahnya supaya bisa mengeliminir adanya efek samping atau dampak negatif. Artinya juga penerimaan masyarakat di tempatnya,” sebutnya.

Adapun daerah asal para eks anggota Gafatar seperti Kota Medan (paling banyak), Binjai, Simalungun, Deliserdang dan Padangsidimpuan.

Begitu juga dengan tempat tinggal para warga eks anggota Gafatar itu nantinya, akan dibahas bagaimana penempatannya, apakah masih ada ada keluarga dan masih memiliki rumah atau tidak sama sekali.

“Besok kita tuntaskan pembahasannya dengan kabupaten/kota. Termasuk biayanya berapa dan bagaimana penampungan sementaranya,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Politik Dalam Negeri Kesbangpolinmas Sumut, Ahmad Firdaus Hutasuhut mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa eks anggota Gafatar dari Sumut sudah dipulangkan dari Kalimantan, kemarin. Namun belum diketahui kapan pastinya warga tersebut tiba di Medan melalui pelabuhan Belawan.

“Informasinya hari ini memang sudah dipulangkan dari Kalimantan, tapi sampai di Medan kapan kita belum tahu,” ujar Hutasuhut sembari mengatakan berdasarkan informasi, eks anggota Gafatar Sumut yang akan dipulangkan sebanyak 301 orang. (bal)

Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang.
Sekeluarga anggota Gafatar Binjai yang menghilang. Pemprovsi siap menampung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menyatakan siap menampung kedatangan warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Medan. Untuk itu, hari ini Rabu (27/1), Pemprovsu menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Selain penampungan sementara, juga akan dibahas soal keberlanjutan kehidupan pasca pemulangan.

“Kita akan ada rapat untuk membahas bagaimana kita akan menampung ratusan orang (diperkirakan). Bagaimana kita nanti menanganinya,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Hasban Ritonga kepada wartawan.

Penanganan tersebut yakni agar sebelum para warga asal Sumut itu dikembalikan ke kabupaten/kota mereka masing-masing, sudah ada solusi dari pemerintah daerah, agar tidak telantar.

“Kita nanti akan coba bicarakan bagaimana menanganinya. Harapan kita jangan sampai mereka telantar, sebelum nanti kita distribusi ke daerah-daerah asalnya. Makanya dalam rapat koordinasi ini, kabupaten/kota yang terkait kita undang, untuk membicarakannya,” katanya.

Selain itu, lanjut Hasban, rapat koordinasi dengan kabupaten/kota juga dimaksudkan agar pasca pemulangan, dampak sosial yang kemungkinan akan dialami oleh warga eks anggota Gafatar dapat diperkecil. Pasalnya pemerintah sudah mencap ormas ini terlarang karena diduga menyebarkan ajaran sesat. Sehingga bukan tidak mungkin akan ada penilaian negatif dari masyarakat sekitar tempat mereka akan dipulangkan nantinya.

“Soal dampak sosial, untuk itulah bupati/wali kota nya, kita undang. Jadi nanti akan kita komunikasikan kepada kepala daerahnya supaya bisa mengeliminir adanya efek samping atau dampak negatif. Artinya juga penerimaan masyarakat di tempatnya,” sebutnya.

Adapun daerah asal para eks anggota Gafatar seperti Kota Medan (paling banyak), Binjai, Simalungun, Deliserdang dan Padangsidimpuan.

Begitu juga dengan tempat tinggal para warga eks anggota Gafatar itu nantinya, akan dibahas bagaimana penempatannya, apakah masih ada ada keluarga dan masih memiliki rumah atau tidak sama sekali.

“Besok kita tuntaskan pembahasannya dengan kabupaten/kota. Termasuk biayanya berapa dan bagaimana penampungan sementaranya,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Politik Dalam Negeri Kesbangpolinmas Sumut, Ahmad Firdaus Hutasuhut mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa eks anggota Gafatar dari Sumut sudah dipulangkan dari Kalimantan, kemarin. Namun belum diketahui kapan pastinya warga tersebut tiba di Medan melalui pelabuhan Belawan.

“Informasinya hari ini memang sudah dipulangkan dari Kalimantan, tapi sampai di Medan kapan kita belum tahu,” ujar Hutasuhut sembari mengatakan berdasarkan informasi, eks anggota Gafatar Sumut yang akan dipulangkan sebanyak 301 orang. (bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/