27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Usai Aksi Mogok, Puluhan Sopir Nyaris Bentrok di Tebing

Foto: Sopian/PM Aksi sweping puluhan supir CV Serbaguna dan CV Tambun ketika menghentikan bus penumpang CV Perdangan Trans nyaris ricuh berujung adu mulut, Selasa (23/6).
Foto: Sopian/PM
Aksi sweping puluhan supir CV Serbaguna dan CV Tambun ketika menghentikan bus penumpang CV Perdangan Trans nyaris ricuh berujung adu mulut, Selasa (23/6).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Karena aksi mogok di depan Kantor Wali Kota Jalan Sutomo tidak mendapat tanggapan dari pihak Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi, puluhan sopir CV Serbaguna jurusan trayek Tebingtinggi Lima Puluh melakukan aksi sweping.

Target sweeping mereka adalah angkutan bus CV Perdagangan Trans yang masih mengambil penumpang di wilayah Tebingtinggi tepatnya perbatasan Jalinsum Tebingtinggi Sergai menuju Paya Pasir Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Sergai, Selasa petang (23/6).

Saat melakukan sweping, nyaris terjadi bentrok antara sopir kedua angkutan. Bahkan pihak Dishub yang hadir di lokasi menjadi ejekan para sopir, karena tidak pernah bertindak tegas terhadap armada angkutan CV Perdagangan Trans. Padahal armada tersebut tidak memiliki izin trayek mengambil penumpang di Kota Tebingtinggi.

Ketika terjadi perang mulut, salah seorang pria mengenakan baju kaos loreng TNI yang tidak diketahui identitasnya, memancing kericuhan dengan membela pihak Perdagangan Trans yang mobilnya dihentikan paksa.

Untunglah sebelum kericuhan meluas, petugas Dishub cepat mengamankan orang tersebut dan pergi dari lokasi kejadian.

Akhir aksi sweeping tersebut, puluhan penumpang telantar. Untuk mengatasinya, armada angkutan milik Dishub Tebingtinggi mengantar para penumpang menuju Kota Tebingtinggi.

Salah seorang sopir Serbaguna, R Sinaga (46) mengaku sudah tidak sabar melihat Dishub bertindak. “Dengan jalan begini, baru pihak Dishub mau turun ke lokasi. Selama ini Dishub hanya janji belaka, buktinya bus Perdagangan Trans tetap mengambil penumpang di Tebingtinggi. Jangan pancing kami melakukan tindakan anarkis. Daripada di rumah tidak makan, lebih baik kami perang,“ ujarnya.

Kadis Perhubungan, Syafrin Harapap menjelaskan bus angkutan Serbaguna dan Tambun merasa keberatan, karena izin trayek Perdagangan Trans yang dikeluarkan Dishub Sumut hanya izin melintas. “Kita sudah bekerja sama baik dengan pihak kepolisian. Organda untuk melakukan pemberhentian di perbatasan antara Tebingtinggi dengan Kabupaten Batubara,“ bilangnya.

Ketua Organda Kota Tebingtinggi, Murli Purba menjelaskan kalau CV Perdagangan Trans melintas menggunakan izin insidentil, sifatnya bukan mencari penumpang di daerah tersebut. Untuk itu ke depan, kata dia, izin tersebut harus diurus. (ian)

Foto: Sopian/PM Aksi sweping puluhan supir CV Serbaguna dan CV Tambun ketika menghentikan bus penumpang CV Perdangan Trans nyaris ricuh berujung adu mulut, Selasa (23/6).
Foto: Sopian/PM
Aksi sweping puluhan supir CV Serbaguna dan CV Tambun ketika menghentikan bus penumpang CV Perdangan Trans nyaris ricuh berujung adu mulut, Selasa (23/6).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Karena aksi mogok di depan Kantor Wali Kota Jalan Sutomo tidak mendapat tanggapan dari pihak Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi, puluhan sopir CV Serbaguna jurusan trayek Tebingtinggi Lima Puluh melakukan aksi sweping.

Target sweeping mereka adalah angkutan bus CV Perdagangan Trans yang masih mengambil penumpang di wilayah Tebingtinggi tepatnya perbatasan Jalinsum Tebingtinggi Sergai menuju Paya Pasir Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Sergai, Selasa petang (23/6).

Saat melakukan sweping, nyaris terjadi bentrok antara sopir kedua angkutan. Bahkan pihak Dishub yang hadir di lokasi menjadi ejekan para sopir, karena tidak pernah bertindak tegas terhadap armada angkutan CV Perdagangan Trans. Padahal armada tersebut tidak memiliki izin trayek mengambil penumpang di Kota Tebingtinggi.

Ketika terjadi perang mulut, salah seorang pria mengenakan baju kaos loreng TNI yang tidak diketahui identitasnya, memancing kericuhan dengan membela pihak Perdagangan Trans yang mobilnya dihentikan paksa.

Untunglah sebelum kericuhan meluas, petugas Dishub cepat mengamankan orang tersebut dan pergi dari lokasi kejadian.

Akhir aksi sweeping tersebut, puluhan penumpang telantar. Untuk mengatasinya, armada angkutan milik Dishub Tebingtinggi mengantar para penumpang menuju Kota Tebingtinggi.

Salah seorang sopir Serbaguna, R Sinaga (46) mengaku sudah tidak sabar melihat Dishub bertindak. “Dengan jalan begini, baru pihak Dishub mau turun ke lokasi. Selama ini Dishub hanya janji belaka, buktinya bus Perdagangan Trans tetap mengambil penumpang di Tebingtinggi. Jangan pancing kami melakukan tindakan anarkis. Daripada di rumah tidak makan, lebih baik kami perang,“ ujarnya.

Kadis Perhubungan, Syafrin Harapap menjelaskan bus angkutan Serbaguna dan Tambun merasa keberatan, karena izin trayek Perdagangan Trans yang dikeluarkan Dishub Sumut hanya izin melintas. “Kita sudah bekerja sama baik dengan pihak kepolisian. Organda untuk melakukan pemberhentian di perbatasan antara Tebingtinggi dengan Kabupaten Batubara,“ bilangnya.

Ketua Organda Kota Tebingtinggi, Murli Purba menjelaskan kalau CV Perdagangan Trans melintas menggunakan izin insidentil, sifatnya bukan mencari penumpang di daerah tersebut. Untuk itu ke depan, kata dia, izin tersebut harus diurus. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/