25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

MENGHARUKAN! Inilah Detik Demi Detik Berpulangnya Suharno untuk Selamanya

SELAMAT JALAN COACH...: Pelatih Arema Suharno yang meninggal dunia. FOTO: ist
SELAMAT JALAN COACH…: Pelatih Arema Suharno yang meninggal dunia. FOTO: ist

MALANG, SUMUTPOS.CO – Head Coach Arema Cronus Suharno telah tiada. Semua keluarga besar Arema berduka. Pelatih gaek asal Klaten ini, meninggal dunia di Puskesmas Pakisaji. Berdasarkan informasi yang dihimpun Malang Pos (JPNN Group), petugas medis menyatakan Suharno meninggal karena mengalami serangan jantung.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pelatih yang sudah semusim bersama Arema Cronus ini sempat memberikan materi latihan pada Benny Wahyudi dkk di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Rabu (19/8) sore.

Usai menggelar latihan dan ganti baju, sekitar pukul 17.15 Suharno bersama asisten pelatih Alan Haviluddin, I Made Pasek Wijaya dan Manager Arema Cronus Ruddy Widodo, pergi mencari makan di Warung Lumayan.

Warung langganan mereka terletak di timur Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Keempatnya dalam satu mobil Freed N 858 AX milik Suharno. Bahkan Suharno sendiri yang mengemudikan mobil. Tidak ada firasat atau tanda apa-apa. Semuanya berjalan seperti biasanya dan almarhum terlihat terus tertawa,” ungkap asisten pelatih kiper Alan Haviluddin seperti dilansir Malang Pos (JPNN Group).

Usai makan, sempat dilanjutkan meeting bersama. Keempatnya membahas soal pertandingan Piala Presiden yang sedianya akan digelar 30 Agustus. Juga membahas pembatalan Piala Proklamasi melawan Persib Bandung.

Saat itu Suharno masih terlihat bercanda dan tertawa. Tidak ada tanda-tanda kalau ia akan berpulang.

Setelah makan, Suharno bersama Ruddy Widodo, Alan Haviluddin dan I Made Pasek Wijaya, melanjutkan perjalanan pulang satu mobil.

Nah, ketika melintas di Jalan Panglima Sudirman Kepanjen, Suharno meminta Alan Havilluddin, menggantikan mengemudikan mobil. Sujarmengeluhkan sakit perut karena baru makan pedas.

Namun, bukan Alan yang menggantikan posisi Suharno mengemudikan mobil. Sebaliknya, Ruddy yang duduk di sampingnya, langsung berinisiatif menggantikan posisi mengemudi.

Baru berjalan beberapa meter, Suharno yang batuk dan merasakan sesak nafas, meminta berhenti di Jalan Karangpandan, Pakisaji. Ia mengatakan ingin muntah.

Melihat Suharno muntah, Ruddy langsung berinisiatif membawa Suharno ke RST Soepraoen Sukun.

Tetapi di tengah perjalanan di depan SPBU Genengan Pakisaji, Suharno kembali meminta berhenti karena ingin muntah. Melihat kondisi Suharno yang semakin buruk, Ruddy lalu mencari tempat medis untuk menolongnya.

Akhirnya diputuskan untuk balik kanan dan menuju IGD Puskesmas Pakisaji.

Setiba di Puskesmas Pakisaji, Suharno langsung mendapat perawatan medis. Ia diberikan bantuan oksigen, karena mulutnya sudah berbusa.

Namun upaya untuk menyelamatkan Suharno sia-sia. Sekitar pukul 19.40 pelatih yang dekat dengan Aremania ini menghembuskan nafas terakhirnya. Petugas medis mengatakan Suharno mengalami serangan jantung.

Kabar kematian Once ini langsung menyebar kepada seluruh pengurus, pemain dan nawak-nawak Aremania. Ratusan Aremania yang mendengar kabar langsung berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Termasuk CEO Iwan Budianto dan Pembina Arema Cronus Agus Soerjanto. Mereka sangat kehilangan sosok pelatih yang humoris dan sangat harmonis ini.

“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, pelatih tercinta kita, Suharno, malam ini, di Puskesmas Pakisaji. Di mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata ataupun perbuatan yang salah. Wassalam,” kata CEO Arema Iwan Budianto seperti dilansir situs resmi Aremania. (agp/big/ari/mas)

SELAMAT JALAN COACH...: Pelatih Arema Suharno yang meninggal dunia. FOTO: ist
SELAMAT JALAN COACH…: Pelatih Arema Suharno yang meninggal dunia. FOTO: ist

MALANG, SUMUTPOS.CO – Head Coach Arema Cronus Suharno telah tiada. Semua keluarga besar Arema berduka. Pelatih gaek asal Klaten ini, meninggal dunia di Puskesmas Pakisaji. Berdasarkan informasi yang dihimpun Malang Pos (JPNN Group), petugas medis menyatakan Suharno meninggal karena mengalami serangan jantung.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pelatih yang sudah semusim bersama Arema Cronus ini sempat memberikan materi latihan pada Benny Wahyudi dkk di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Rabu (19/8) sore.

Usai menggelar latihan dan ganti baju, sekitar pukul 17.15 Suharno bersama asisten pelatih Alan Haviluddin, I Made Pasek Wijaya dan Manager Arema Cronus Ruddy Widodo, pergi mencari makan di Warung Lumayan.

Warung langganan mereka terletak di timur Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Keempatnya dalam satu mobil Freed N 858 AX milik Suharno. Bahkan Suharno sendiri yang mengemudikan mobil. Tidak ada firasat atau tanda apa-apa. Semuanya berjalan seperti biasanya dan almarhum terlihat terus tertawa,” ungkap asisten pelatih kiper Alan Haviluddin seperti dilansir Malang Pos (JPNN Group).

Usai makan, sempat dilanjutkan meeting bersama. Keempatnya membahas soal pertandingan Piala Presiden yang sedianya akan digelar 30 Agustus. Juga membahas pembatalan Piala Proklamasi melawan Persib Bandung.

Saat itu Suharno masih terlihat bercanda dan tertawa. Tidak ada tanda-tanda kalau ia akan berpulang.

Setelah makan, Suharno bersama Ruddy Widodo, Alan Haviluddin dan I Made Pasek Wijaya, melanjutkan perjalanan pulang satu mobil.

Nah, ketika melintas di Jalan Panglima Sudirman Kepanjen, Suharno meminta Alan Havilluddin, menggantikan mengemudikan mobil. Sujarmengeluhkan sakit perut karena baru makan pedas.

Namun, bukan Alan yang menggantikan posisi Suharno mengemudikan mobil. Sebaliknya, Ruddy yang duduk di sampingnya, langsung berinisiatif menggantikan posisi mengemudi.

Baru berjalan beberapa meter, Suharno yang batuk dan merasakan sesak nafas, meminta berhenti di Jalan Karangpandan, Pakisaji. Ia mengatakan ingin muntah.

Melihat Suharno muntah, Ruddy langsung berinisiatif membawa Suharno ke RST Soepraoen Sukun.

Tetapi di tengah perjalanan di depan SPBU Genengan Pakisaji, Suharno kembali meminta berhenti karena ingin muntah. Melihat kondisi Suharno yang semakin buruk, Ruddy lalu mencari tempat medis untuk menolongnya.

Akhirnya diputuskan untuk balik kanan dan menuju IGD Puskesmas Pakisaji.

Setiba di Puskesmas Pakisaji, Suharno langsung mendapat perawatan medis. Ia diberikan bantuan oksigen, karena mulutnya sudah berbusa.

Namun upaya untuk menyelamatkan Suharno sia-sia. Sekitar pukul 19.40 pelatih yang dekat dengan Aremania ini menghembuskan nafas terakhirnya. Petugas medis mengatakan Suharno mengalami serangan jantung.

Kabar kematian Once ini langsung menyebar kepada seluruh pengurus, pemain dan nawak-nawak Aremania. Ratusan Aremania yang mendengar kabar langsung berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Termasuk CEO Iwan Budianto dan Pembina Arema Cronus Agus Soerjanto. Mereka sangat kehilangan sosok pelatih yang humoris dan sangat harmonis ini.

“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, pelatih tercinta kita, Suharno, malam ini, di Puskesmas Pakisaji. Di mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata ataupun perbuatan yang salah. Wassalam,” kata CEO Arema Iwan Budianto seperti dilansir situs resmi Aremania. (agp/big/ari/mas)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/