29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Larikan Gadis SMA, Duda Tewas Digebukin di Tapsel

Foto: Oryza/Metro Tabagsel/PM Keluarga menangisi jenazah Hasan Daulay, duda yang tewas digebukin di Tapsel karena melarikan seorang gadis SMA hingga 3 minggu.
Foto: Oryza/Metro Tabagsel/PM
Keluarga menangisi jenazah Hasan Daulay, duda yang tewas digebukin di Tapsel karena melarikan seorang gadis SMA hingga 3 minggu.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Pacari dan bawa lari siswi kelas 2 SMA hingga 3 minggu, seorang duda satu anak tewas dihakimi warga. Peristiwa ini terjadi di Desa Pangaribuan, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sabtu (22/8) sekira pukul 14.00 WIB. Hasan Basri Daulay (24) warga Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kota Padangsidimpuan, Minggu (23/8) sekitar pukul 08.45 WIB
Kapolres Tapsel AKBP Parluatan Siregar melalui Wakapolres Kompol Irwan Jaya saat menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarganya di rumah sakit menjelaskan, sebelumnya korban diserahkan warga Desa Pangaribuan, Kecamatan Batang Angkola. Menurut keterangan yang ia terima dari anggotanya, saat diserahkan kepada petugas, kondisi korban memang sudah dalam keadaan kritis dan mengalami luka yang cukup parah.

“Saat diserahkan ke kita kondisinya juga sudah cukup parah dan tidak sadarkan diri dan selanjutnya kita bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,” ujar Wakapolres yang turut melihat jenazah korban dan menyerahkannya kepada pihak keluarganya.

Menurutnya, korban sebelumnya sempat dilaporkan ke Mapolres Tapsel oleh pihak keluarga DY (18), gadis yang dilarikannya. Rupanya, ketika korban ingin mengembalikan DY ke rumahnya, ternyata korban sudah disambut oleh sejumlah warga. Tiba-tiba warga yang emosi langsung mengejar dan menganiaya korban yang berusaha melarikan diri.

“Begitu korban da DY datang, masyarakat langsung mengejar korbanyang kabur. Saat ketangkap, sejumlah warga yang sudah emosi langsung menganiayanya beramai-ramai,” jelas Wakapolres yang tidak tahu pasti berapa jumlah warga yang menganiaya korban.

“Yang pasti, saat korban diserahkan masyarakat kepada kita pada Sabtu (22/8) kemarin, kondisinya cukup parah dan langsung kita bawa ke rumah sakit. Namun, Minggu sekitar lewat pukul delapan pagi korban akhirnya meninggal dunia dan disaksikan langsung oleh pihak keluarganya,” sambungnya.

Saat ditanya apakah pihak keluarga korban merasa keberatan terkait penganiayaan yang berujung kematian itu? Wakapolres mengatakan, pihak keluarga belum melaporkan dan menyampaikan rasa keberatannya. “Kalau untuk jenazahnya sudah kita serahkan langsung kepada keluarganya, dan sampai saat ini kita belum ada menerima laporan atau rasa keberatan terkait meninggalnya korban diakibatkan penganiayaan tersebut,” pungkasnya.

Foto: Oryza/Metro Tabagsel/PM Keluarga menangisi jenazah Hasan Daulay, duda yang tewas digebukin di Tapsel karena melarikan seorang gadis SMA hingga 3 minggu.
Foto: Oryza/Metro Tabagsel/PM
Keluarga menangisi jenazah Hasan Daulay, duda yang tewas digebukin di Tapsel karena melarikan seorang gadis SMA hingga 3 minggu.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Pacari dan bawa lari siswi kelas 2 SMA hingga 3 minggu, seorang duda satu anak tewas dihakimi warga. Peristiwa ini terjadi di Desa Pangaribuan, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sabtu (22/8) sekira pukul 14.00 WIB. Hasan Basri Daulay (24) warga Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kota Padangsidimpuan, Minggu (23/8) sekitar pukul 08.45 WIB
Kapolres Tapsel AKBP Parluatan Siregar melalui Wakapolres Kompol Irwan Jaya saat menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarganya di rumah sakit menjelaskan, sebelumnya korban diserahkan warga Desa Pangaribuan, Kecamatan Batang Angkola. Menurut keterangan yang ia terima dari anggotanya, saat diserahkan kepada petugas, kondisi korban memang sudah dalam keadaan kritis dan mengalami luka yang cukup parah.

“Saat diserahkan ke kita kondisinya juga sudah cukup parah dan tidak sadarkan diri dan selanjutnya kita bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,” ujar Wakapolres yang turut melihat jenazah korban dan menyerahkannya kepada pihak keluarganya.

Menurutnya, korban sebelumnya sempat dilaporkan ke Mapolres Tapsel oleh pihak keluarga DY (18), gadis yang dilarikannya. Rupanya, ketika korban ingin mengembalikan DY ke rumahnya, ternyata korban sudah disambut oleh sejumlah warga. Tiba-tiba warga yang emosi langsung mengejar dan menganiaya korban yang berusaha melarikan diri.

“Begitu korban da DY datang, masyarakat langsung mengejar korbanyang kabur. Saat ketangkap, sejumlah warga yang sudah emosi langsung menganiayanya beramai-ramai,” jelas Wakapolres yang tidak tahu pasti berapa jumlah warga yang menganiaya korban.

“Yang pasti, saat korban diserahkan masyarakat kepada kita pada Sabtu (22/8) kemarin, kondisinya cukup parah dan langsung kita bawa ke rumah sakit. Namun, Minggu sekitar lewat pukul delapan pagi korban akhirnya meninggal dunia dan disaksikan langsung oleh pihak keluarganya,” sambungnya.

Saat ditanya apakah pihak keluarga korban merasa keberatan terkait penganiayaan yang berujung kematian itu? Wakapolres mengatakan, pihak keluarga belum melaporkan dan menyampaikan rasa keberatannya. “Kalau untuk jenazahnya sudah kita serahkan langsung kepada keluarganya, dan sampai saat ini kita belum ada menerima laporan atau rasa keberatan terkait meninggalnya korban diakibatkan penganiayaan tersebut,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/